Sukses

Saham Emiten BUMN Konstruksi dan Anak Usaha Melesat Usai Pemilu 2024

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melonjak 1,57 persen ke posisi 7.322,81 pada sesi pertama, Kamis, 15 Februari 2024. Penguatan IHSG terjadi di tengah saham emiten BUMN konstruksi melesat usai pemilu.

Liputan6.com, Jakarta - Saham emiten konstruksi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan anak usaha BUMN melonjak pada perdagangan sesi pertama, Kamis (15/2/2024). Penguatan saham emiten BUMN konstruksi dan anak usaha itu usai pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) 2024.

Mengutip data RTI, pada penutupan perdagangan saham sesi pertama, Kamis, 15 Februari 2024, saham PT PP Presisi Tbk (PPRE) melonjak 30 persen ke posisi Rp 104 per saham. Total frekuensi perdagangan 13.056 kali dengan volume perdagangan 1.427.553 saham. Nilai transaksi Rp 13,6 miliar.

Saham PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) meroket 27,45 persen ke posisi Rp 130 per saham. Total frekuensi perdagangan 3.531 kali dengan nilai transaksi Rp 9,2 miliar.

Selanjutnya saham PT PP (Persero) Tbk (PTPP) melambung 24,44 persen menjadi Rp 560 per saham. Total frekuensi perdagangan 15.785 kali dengan volume perdagangan 2.314.639 saham. Nilai transaksi saham PTPP Rp 120 miliar.

Penguatan saham emiten BUMN konstruksi juga diikuti PT Adhi Karya Tbk (ADHI). Saham ADHI terbang 22,60 persen ke posisi Rp 358 per saham. Total frekuensi perdagangan 18.384 kali dengan volume perdagangan 3.249.984 saham. Nilai transaksi Rp 108,9 miliar.

Lalu saham PT Wijaya Karya Bangun Gedung Tbk (WEGE) melesat 19,74 persen ke posisi Rp 91 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.681 kali dengan volume perdagangan 723.679 saham. Nilai transaksi Rp 6,4 miliar.

Selain itu, saham PT Adi Commuter Properti Tbk (ADCP) naik 12 persen ke posisi Rp 56 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.383 kali dengan volume perdagangan 640.861 saham. Nilai transaksi Rp 3,4 miliar.

Sementara itu, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melonjak 1,57 persen ke posisi 7.322,81. Penguatan IHSG seiring mayoritas sektor saham yang menghijau kecuali sektor saham teknologi turun 1,85 persen dan sektor saham industri susut 0,17 persen.

Sementara itu, sektor saham basic melonjak 2,73 persen, sektor saham nonsiklikal bertambah 2,47 persen dan sektor saham keuangan melesat 1,66 persen.

Pada sesi pertama, IHSG berada di level tertinggi 7.365,68 dan terendah 7.298,48. Sebanyak 345 saham meroket dan 195 saham melemah. 210 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 996.059 kali dengan volume perdagangan 13,5 miliar saham. Nilai transaksi Rp 8,7 triliun.

2 dari 3 halaman

Pembukaan IHSG Usai Pemilu 2024

 Sebelumnya diberitakan, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) perkasa pada perdagangan Kamis (15/2/2024) usai hari pencoblosan pemilihan umum (pemilu) 2024. Penguatan IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham yang melesat dan bursa saham Asia melejit.

Mengutip data RTI, IHSG dibuka naik tipis satu poin ke posisi 7.210,56. Pada perdagangan pukuk 09.18 WIB, IHSG meroket 1,63 persen ke posisi 7.327. Indeks LQ45 bertambah 2,16 persen ke posisi 1.009,96. Mayoritas indeks saham acuan menghijau.

Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 7.365,68 dan terendah 7.304,30. Sebanyak 299 saham melesat dan 203 saham diam di tempat. 138 saham melemah. Total frekuensi perdagangan 306.172 kali dengan volume perdagangan 4,1 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 3 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.545.

Mayoritas sektor saham menghijau kecuali sektor saham teknologi turun 1,73 persen dan sektor saham transportasi fluktuatif.

Sektor saham energi melejit 0,48 persen, sektor saham basic melonjak 2,43 persen, dan catat penguatan terbesar, sektor saham industri menguat 0,34 persen.

Selain itu, sektor saham nonsiklikal melambung 1,75 persen, sektor saham siklikal bertambah 0,46 persen, sektor saham kesehatan naik 0,90 persen, sektor saham keuangan melesat 1,49 persen. Sektor saham properti bertambah 0,59 persen dan sektor saham infrastruktur naik 1,2 persen.

 

 

3 dari 3 halaman

Bursa Saham Asia Pasifik

Sebelumnya diberitakan, bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan Kamis (15/2/2024) setelah data inflasi Amerika Serikat (AS) yang lebih tinggi dari perkiraan. Hal itu memicu kekhawatiran the Federal Reserve (the Fed) atau bank sentral AS mungkin akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk waktu lebih lama.

Dikutip dari CNBC, pada Kamis pekan ini, investor juga menilai data produk domestik bruto (PDB) dari Jepang dan Singapura serta angka perdagangan dari Korea Selatan.

PDB Jepang pada kuartal keempat turun 0,4 persen secara tahunan meleset jauh dari pertumbuhan 1,4 persen yang diprediksi ekonom yang disurvei oleh Reuters.

Pada kuartal ke kuartal, indeks tersebut tergelincir 0,1 persen dibandingkan kenaikan 0,3 persen yang diprediksi dalam jajak pendapat Reuters.

PDB Singapura pada kuartal IV tumbuh 2,2 persen YoY lebih rendah dari perkiraan sebesar 2,5 persen. Singapura juga merevisi tingkat pertumbuhan PDB kuartal III dari 2,8 persen menjadi 1 persen.

Indeks Nikkei 225 di Jepang melonjak 0,84 persen, sempat melampaui 38.000 meski harapan PDB meleset, sementara indeks Topix naik 0,55 persen.

Di Australia, indeks ASX 200 melompat 0,9 persen, dan hentikan penurunan tiga hari berturut-turut.

Indeks Kospi di Korea Selatan bertambah 0,67 persen, sedangkan indeks Kosdaq menguat 0,6 persen.

Indeks Hang Seng berjangka di Hong Kong berada di posisi 15.391 menunjukkan pembukaan lebih kuat dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya 15.879,38.

Di wall street, tiga indeks saham acuan menguat setelah aksi jual pada Rabu menyusul pembacaan inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan karena pelaku pasar khawatir the Federal Reserve mungkin tidak menurunkan suku bunga secepat yang diharapkan.

Indeks S&P 500 naik 0,96 persen, indeks Nasdaq bertambah 1,3 persen dan indeks Dow Jones melesat 0,4 persen.

Â