Sukses

IHSG Rawan Koreksi, Tengok Pilihan Saham Hari Ini 16 Februari 2024

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di level support 7.249,7.198 dan level resistance 7.350,7.403 pada perdagangan Jumat, 16 Februari 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rawan koreksi pada perdagangan saham Jumat (16/2/2024). Namun, IHSG berpotensi menguat jika masih mampu break 7.403.

IHSG menguat 1,3 persen ke posisi 7.303 disertai dengan munculnya volume pembelian, pergerakannya pun mampu berada di atas moving average (MA) 20 harian pada perdagangan Kamis, 15 Februari 2024.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksanya menuturkan, pada label hitam, posisi IHSG sudah berada pada akhir wave b dari wave (ii) sehingga IHSG akan rawan koreksi kembali membentuk awalan wave c ke rentang area terdekatnya di 7.200-7.263 dengan catatan IHSG belum mampu break resistance di 7.403.

“Kabar baiknya, apabila IHSG masih mampu break 7.403, IHSG berpeluang kembali menguat membentuk label merah untuk menguji 7.420-7.500,” ujar Herditya.

Herditya prediksi, IHSG berada di level support 7.249,7.198 dan level resistance 7.350,7.403 pada Jumat pekan ini.

Sementara itu, Analis PT RHB Sekuritas Indonesia, Muhammad Wafi menuturkan, IHSG terlihat melakukan rebound dari support garis MA50 disertai volume meski dengan bearish candle.

“Meski berpeluang melakukan koreksi teknikal, namun selama bertahan di atas garis MA20 maka berpeluang untuk kembali rebound dan melanjutkan fase bullish-nya,” ujar Wafi.

Wafi menuturkan, jika breakdown support garis MA20 berpeluang untuk masuk ke fase sideways dan menguji support garis MA50.

“Range pergerakan IHSG saat ini berada di kisaran 7.200 hingga 7.400,” kata dia.

Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG berpotensi naik terbatas dengan level support dan level resistance di level 7.270-7.320. “Hati-hati, IHSG rawan koreksi,” disebut dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas.

Rekomendasi Saham

Untuk rekomendasi saham hari ini,Wafi memilih saham PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), dan PT Bumi Resources Tbk (BUMI).

Sedangkan Herditya memilih saham PT Ace Hardware Tbk (ACES), PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL), dan saham PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM).

2 dari 4 halaman

Rekomendasi Teknikal

Berikut rekomendasi dari MNC Sekuritas:

1.PT Ace Hardware Tbk (ACES) - Buy on Weakness

Saham ACES menguat 0,61% ke 825 dan masih disertai munculnya volume pembelian, tetapi pergerakan ACES masih berada di area MA20.

"Kami memperkirakan, posisi ACES saat ini sedang berada di awal wave 2 dari wave (3), sehingga ACES masih rawan berbalik terkoreksi. Manfaatkan koreksi ACES untuk BoW," ujar Herditya.

Buy on Weakness: 740-790

Target Price: 865, 900

Stoploss: below 705

 

2.PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) - Buy on Weakness

Saham CPIN menguat 2,94% ke 4.900 dan disertai dengan meningkatnya volume pembelian, namun penguatan CPIN tertahan MA60.

Herditya menuturkan, selama masih mampu berada di atas 4.650 sebagai stoplossnya, posisi CPIN saat ini diperkirakan berada di awal wave iii dari wave (i) dari wave [c] sehingga CPIN masih berpeluang melanjutkan penguatannya.

Buy on Weakness: 4.750-4.860

Target Price: 5.125, 5.300

Stoploss: below 4.650

 

3.PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) - Spec Buy

Saham HEAL menguat 0,38% ke 1.310 dan disertai oleh munculnya volume pembelian, tetapi masih tertahan oleh MA20.

"Saat ini, posisi HEAL diperkirakan berada di akhir wave (b) dari wave [a] dari wave Y, sehingga HEAL masih rawan untuk terkoreksi terlebih dahulu," tutur dia.

Spec Buy: 1.290-1.305

Target Price: 1.370, 1.415

Stoploss: below 1.265

 

4.PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM) - Buy on Weakness

Saham WIIM menguat 1,80% ke 1.695 disertai munculnya volume pembelian, tetapi penguatannya masih tertahan oleh MA20.

"Selama WIIM masih mampu berada di atas 1.640 sebagai stoplossnya, maka posisi WIIM saat ini sedang berada di awal wave A dari wave (B)," kata Herditya.

Buy on Weakness: 1.670-1.690

Target Price: 1.920, 2.120

Stoploss: below 1.640

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

3 dari 4 halaman

Penutupan IHSG pada 15 Februari 2024

Sebelumnya diberitakan, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada perdagangan Kamis, (15/2/2024) usai pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) 2024. Namun, penguatan IHSG menjadi terbatas pada sesi kedua di tengah aksi beli saham signifikan oleh investor asing.

Dikutip data RTI, IHSG melonjak 1,3 persen ke posisi 7.303,28. Indeks LQ45 melesat 1,53 persen ke posisi 1.003,31. Seluruh indeks saham acuan menghijau. Pada perdagangan Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.365,68 dan terendah 7.298,48.

Sebanyak 348 saham melonjak sehingga angkat IHSG dan 201 saham melemah. 227 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.476.786 kali dengan volume perdagangan 21,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 16,6 triliun. Investor asing beli saham Rp 2,7 triliun. Sepanjang 2024, investor asing beli saham Rp 18,4 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.615.

Mayoritas sektor saham (IDX-IC) menghijau kecuali sektor saham teknologi turun 0,91 persen. Sementara itu, sektor saham sektor saham energi naik 0,11 persen,sektor saham basic menguat 2,38 persen, sektor saham industri bertambah 0,04 persen, dan sektor saham nonsiklikal melompat 2,08 persen.

 

4 dari 4 halaman

Sentimen yang Bayangi IHSG

Selain itu, sektor saham siklikal menguat 0,79 persen, sektor saham kesehatan mendaki 0,41 persen, sektor saham keuangan menguat 1,3 persen, sektor saham properti bertambah 1,38 persen. Sementara itu, sektor saham infrastruktur mendaki 1,42 persen dan sektor saham transportasi bertambah 0,79 persen.

Mengutip Antara, Head of Research Team Mirae Asset Sekuritas, Robertus Hardy menuturkan, sentimen jangka pendek seperti pemilu tidak akan relevan untuk mempengaruhi pergerakan indeks.

Dalam jangka panjang, Robert mengatakan, sentimen fundamental akan lebih berpengaruh, misalnya kinerja operasional dan keuangan dari masing-masing emiten tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), serta kondisi makro ekonomi dan industri dari masing-masing sektor industri.

Ia menuturkan, sebesar apapun hasil kemenangan pemilu dan sehebat apapun presiden terpilih, jika kedua faktor itu tidak dapat bertumbuh lebih positif akan sulit bagi IHSG untuk melanjutkan kenaikan lebih tinggi atau relatif terhadap indeks saham negara lainnya.