Sukses

Sentimen Ini Bakal Bayangi IHSG Usai Pemilu 2024

Investment Consultant PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk (RELI), Reza Priyambada mengatakan, secara umum kondisi pasar saham setelah pemilu masih positif.

Liputan6.com, Jakarta - Pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) 02, Prabowo-Gibran unggul dalam perhitungan suara.

Merujuk data KPU pada Sabtu 17 Februari 2024 pukul 11.00 WIB, Prabowo-Gibran unggul 57,46 persen dari total suara yang masuk saat ini di kisaran 64,14 persen. Sementara posisi kedua ada paslon Anies-Muhaimin dengan suara 24,64 persen. Di posisi terakhir, ada paslon Ganjar-Mahfud dengan perolehan suara 17,9 persen.

Analis menilai hasil itu menjadi sinyal pemilihan umum (pemilu) hanya akan berlangsung satu putaran. Investment Consultant PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk (RELI), Reza Priyambada mengatakan, secara umum kondisi pasar saham setelah pemilu masih positif.

"Dari hasil riset Tim Reliance Sekuritas bahwa pasca pemilu kondisi market bisa cenderung positif karena dianggap yang memenangi Pilpres merupakan pasangan pilihan market secara mayoritas," kata Reza kepada Liputan6.comm, Minggu (18/2/2024).

Di samping itu, Reza menilai dengan pilihan kabinet kementerian yang dianggap pro pasar semisal dengan program pembangunan infrastruktur, peningkatan kegiatan manufaktur, dan lainnya yang bertujuan meningkatkan daya beli masyarakat. Sehingga pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa konsisten bertumbuh.

"Untuk tahun 2024 ini, Tim Riset Reliance Sekuritas menargetkan JCI pada FY24F di level 7,810 untuk base scenario dan 8.010 untuk bull skenario dengan asumsi kecenderungan indeks yang mengalami pertumbuhan di tahun pemilu dan target P/E di level 15,23x (-1 STD trailing P/E)," beber Reza.

Selain pemilu, potensi penurunan pada suku bunga dari bank sentral akan membuat pasar cenderung beralih kembali pada aset yang lebih high risk. Reza melihat Indonesia sebagai salah satu emerging market yang masih menarik di tengah inflasi dan stabilitas politik dalam negeri yang stabil.

Beberapa sektor dan saham yang dapat menjadi pertimbangan selain dari saham-saham pendukung paslon, di antaranya perbankan BBCA, BRIS. Telekomunikasi dan menara TLKM, MTEL, TOWR. Properti, CTRA dan BSDE.

Lalu Consumer Staples, MYOR dan ICBP. Healthcare, MIKA dan SILO. Automotive, ASII dan AUTO. Serta untuk sektor saham batu bara, ada saham ITMG yang dijagokan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Target Inflasi Pemerintah

Sentimen lain yang bisa diperhatikan yakni target inflasi pemerintah di level 2,8 persen sementara kenaikan UMP secara rata-rata sebesar 3,63 persen. Sehingga konsumsi dari kelompok middle-low income masih rentan tertekan, mengakibatkan efektivitas penyaluran dana bantuan sosial perlu untuk mendorong pertumbuhan konsumsi.

Sebelumnya pemerintah telah menaikan anggaran untuk perlindungan sosial sebesar 12,4 persen YoY menjadi Rp 492,5 triliun pada 2024. Perlambatan ekonomi China. Ekonomi China masih cenderung mengalami perlambatan terlihat dari konsumsi dan aktivitas manufaktur yang masih terbatas sehingga pasar mengharapkan stimulus dari pemerintah untuk menopang perbaikan ekonomi.

Di lain sisi pemerintah China juga terlihat masih moderat dalam memberikan stimulus ditengah adanya risiko utang pemerintah dan berlanjutnya krisis property. Perlambatan ekspansi Perusahaan di tengah peralihan pemerintah. Dampak dari pemilu dan ketidakpastian politik dalam negeri dapat memicu Perusahaan menahan ekspansi.

"Hal ini juga tercermin pada pemilu sebelumnya di mana kredit investasi dan kredit modal kerja cenderung mengalami pertumbuhan yang melambat di tahun pemilu," ujar Reza.

Selanjutnya, ketidakpastian geopolitik di mana Amerika Serikat (AS) juga akan melaksanakan pemilihan presiden pada Nov-24 sehingga berpotensi untuk meningkatkan ketidakpastian.

Selain itu, tensi perdagangan China-US sempat naik setelah US memboikot ekspor chip teknologi ke China dan masih berlangsungnya perang di wilayah Timur Tengah berpotensi untuk meningkatkan ketidakpastian geopolitik.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

3 dari 4 halaman

Pemilu 2024, Bos BEI Optimistis Pasar Modal Bergairah

Sebelumnya diberitakan, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Iman Rachman optimistis pasar modal akan tetap resilien pada perhelatan pemilihan umum (pemilu) tahun depan. Secara historis, Iman mencatat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan kinerja solid pada momentum pemilu sebelumnya.

"IHSG secara historis sebenarnya di tahun-tahun politik, di saat pemilihan, justru IHSG kita menunjukan peningkatan. Menghadapi pemilu di Februari tahun depan, mudah-mudahan ini mulai terlihat di akhir di penutupan indeks kita meningkat," kata Iman dalam Konferensi Pers Penutupan Perdagangan BEI 2023, Jumat (29/12/2023).

Sebagai gambaran, pada 1999, IHSG tumbuh 70,06 persen dengan pertumbuhan kapitalisasi pasar 157,11 persen. Pada pemilu selanjutnya yakni 2004, IHSG naik 44,56 persen dan 47,70 persen pada kapitalisasi pasar. Pada 20229, IHSG naik 86,98 persen dan kapitalisasi pasar tumbuh 87,59 persen.

Pada 2014, IHSG naik 22,29 persen dengan kapitalisasi pasar tumbuh 23,92 persen. Terakhir, pada 2019 lalu IHSG naik tipis 1,70 persen dengan kenaikan kapitalisasi pasar 3,44 persen.

4 dari 4 halaman

Kinerja IHSG

Kinerja pasar modal pada periode tersebut salah satunya ditopang kenaikan tingkat konsumsi yang didorong oleh pengeluaran partai politik maupun calon kandidat terpilih akan meningkat menjelang tahun politik. Kinerja beberapa sektor berpotensi tumbuh positif, seperti sektor barang konsumen, layanan komunikasi, keuangan, dan lain-lain.

"Pergerakan IHSG dari (pemilu) 1999 semuanya positif sampai dengan tahun 2019. Kalau kita bicara transaksi perdagangan semuanya net buy positif.Kita berharap di tahun politik ini akan ada peningkatan kinerja dari emiten yang tumbuh positif. Terutama di sektor konsumsi, komunikasi, dan sektor perbankan," imbuh Iman.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 28 Desember 2023 yang ditutup pada level 7.303,89 atau meningkat 6,62 persen dari penutupan perdagangan tahun 2022. rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) tercatat berada pada posisi Rp10,75 triliun, diikuti dengan volume transaksi harian di angka 19,8 miliar lembar saham dan frekuensi transaksi harian mencapai 1,2 juta kali. Kapitalisasi pasar mencapai angka Rp 11.762 triliun pada 28 Desember 2023.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.