Liputan6.com, Jakarta - PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO), anak usaha PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) di sektor layanan kesehatan, berkomitmen melanjutkan investasi pada saluran digital yang mumpuni untuk memberikan pelayanan yang lancar dan terintegrasi terhadap pasien.
Dalam pemesanan layanan rumah sakit (booking) misalnya, SILO menyediakan berbagai saluran, seperti telepon, website Siloam, chatbot, aplikasi, live chat dalam aplikasi MySiloam dan Whatsapp. SILO juga menyediakan omnichannel booking system untuk memudahkan pasien dan nomor telepon terpusat 1500181 yang menghubungkan 41 rumah sakit Siloam.
Group CEO Lippo Karawaci sekaligus Komisaris Utama SILO John Riady menjelaskan, melalui pengalaman digital SILO, pasien dapat melakukan pemesanan secara instan, mengantri secara virtual, hingga melakukan medical check up (MCU) pada hari yang sama. Saluran digital ini termasuk Aplikasi MySiloam, situs web Siloam, pusat kontak khusus, dan nomor WhatsApp khusus.
Advertisement
"Seiring dengan meningkatnya popularitas saluran digital Siloam, jumlah pasien yang diperoleh secara digital juga meningkat. Saluran Digital Siloam berkontribusi sebesar 21% atau sekitar 532.285 pemesanan terhadap total Kunjungan Rawat Jalan per September 2023," kata dia, Rabu (21/2/2024).
SILO juga telah mengembangkan sistem umpan balik pasien digital yang disebut Siloam Online Feedback Aggregator System (SOFAS) sehingga pasien dapat memberikan umpan balik langsung yang akan diterima secara real-time oleh tim khusus. Melalui SOFAS yang diimplementasikan di semua unit grup rumah sakit Siloam, sekitar 80% keluhan dapat diselesaikan dalam 2 jam.
John Riady melanjutkan, perseroan mengembangkan infrastruktur saluran digital pasien untuk memberikan pelayanan yang lancar dan terintegrasi. SILO saat ini mengoperasikan 41 rumah sakit yang tersebar di 28 kota, menjadi yang terbesar di Indonesia dan bisa mencakup lebih dari 50% populasi.
Per September 2023, SILO mencatatkan pendapatan sebesar Rp 8,24 triliun, naik 21,55% dari Rp6,93 triliun per September 2022. Perinciannya, pendapatan rawat inap Rp 4,73 triliun per Kuartal III/2023 naik dari sebelumnya Rp 3,86 triliun, dan pendapatan rawat jalan Rp 3,51 triliun naik dari Rp 3,06 triliun per Kuartal III/2022.
SILO juga mencatat laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebanyak Rp 858,90 miliar. Laba bersih tersebut melonjak 91,20% dari sebelumnya yang sebesar Rp449,21 miliar.
SILO Lanjutkan Pengembangan Siloam 5.0
Sebelumnya, SILOmelanjutkan program pengembangan strategi jangka panjang Siloam 5.0 yang terdiri dari 4 pilar strategi utama untuk meningkatkan kinerja perusahaan.
Seperti diketahui, pilar pertama dalam strategi Siloam 5.0 adalah Pertumbuhan Inti, yakni fokus pada bisnis melalui kemitraan, operasional efisiensi dan efektifitas, serta mengembangkan inovasi dan akses pasien.
Pada pilar kedua, Program Klinis, merupakan pengembangan klinik perawatan yang lengkap dan holistik untuk pengobatan pasien. Sementara itu, pilar ketiga, yaitu Perluasan Jaringan, memaksimalkan pemanfaatan rawat inap yang ada dan selektif membangun rumah sakit baru.
Sedangkan dalam pilar keempat, yakni Kesehatan Digital, SILO aktif mengembangkan platform digital untuk meningkatkan pengalaman dan interaksi pasien.
Lebih lanjut, 4 pilar strategi pertumbuhan tersebut juga mencakup inisiatif pertumbuhan pendapatan dan manajemen biaya. Dalam inisiatif pertumbuhan pendapatan misalnya, SILO menetapkan paket harga yang seragam di berbagai rumah sakit. Selain itu, melakukan otomatisasi tim penjualan dan proses dalam pelayanan pasien.
Â
Advertisement
Konsolidasi Supplier
Dalam inisiatif manajemen biaya, Siloam International Hospitals melakukan konsolidasi supplier, mengoptimasi operational expenditure (OPEX) dan efisiensi penggunaan capital expenditure (CAPEX), serta mengurangi pemborosan barang habis pakai.
Group CEO LPKR sekaligus Komisaris Utama Siloam International Hospitals John Riady menyampaikan bahwa industri kesehatan merupakan salah satu industri atau sektor yang penting dan perlu dikembangkan di Indonesia.
"Terlebih lagi, perekonomian diperkirakan semakin bertumbuh dan kebutuhan akan fasilitas kesehatan semakin tinggi," kata dia dalam keterangan tertulis, Jumat (19/1/2024).
John Riady juga menambahkan, LPKR melalui SILO akan terus melanjutkan ekspansi untuk memenuhi kebutuhan layanan kesehatan di Indonesia dan komitmen untuk terus bertumbuh.