Sukses

BNI Bangun Perkantoran Hijau di PIK 2, Erick Thohir Harap Jadi Lokasi Pekerja Profesional

Gedung BNI di PIK 2 ini nantinya bakal dibangun menjadi kompleks perkantoran modern dengan berbagai fasilitas lengkap untuk memenuhi standar pekerja profesional.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengapresiasi kinerja PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI yang berhasil mewujudkan pembangunan perkantoran berkonsep green building di kawasan Central Business Distric (CBD) Pantai Indah Kapuk (PIK) 2, Tangerang, Banten.

Pembangunan gedung di atas lahan seluas lebih dari 10.000 meter persegi tersebut dinilai Erick sebagai karya menarik yang dihasilkan berkat kolaborasi dua BUMN yaitu BNI dan PT Pembangunan Perumahan Tbk (PP) bersama pihak swasta yaitu PT Agung Sedayu Grup, perusahaan pengembang properti di Indonesia yang juga pengembang properti di kawasan PIK 2.

“Gedung BNI di PIK mempunyai konsep pusat perkantoran yang sangat menarik yaitu green building yang terbaik yang dimiliki oleh BNI, terima kasih juga kepada PP, salah satu BUMN karya yang bisa menghasilkan karya-karya terbaik,” ujarnya.

Erick menjelaskan, Gedung BNI di PIK 2 ini nantinya bakal dibangun menjadi kompleks perkantoran modern dengan berbagai fasilitas lengkap untuk memenuhi standar pekerja profesional.

“Nanti ini akan dibuat seperti kompleks, ada kantor BNI dan ada kantor pelayanan, ada juga fasilitas premium untuk customer, ada space area untuk ritel juga,” papar Erick.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengungkapkan, pembangunan gedung baru ini bertujuan untuk memberikan ruang yang lebih luas bagi para pegawai.

Royke menambahkan, pembangunan ini akan sejalan dengan tren pertumbuhan bisnis yang lebih besar, sehingga mendorong kinerja dan produktivitas perseroan semakin solid.

“Semoga dengan pembangunan gedung baru, teman-teman lebih produktif lagi karena tempat yang lebih bagus, pertumbuhan juga semakin besar,” pungkasnya.

2 dari 2 halaman

Erick Thohir Pamer Aset BNI Tembus Rp 1.000 Triliun, Bukti Bank BUMN Tak Kalah dari Swasta

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan sektor perbankan di Indonesia ketat dengan persaingan. Pada sisi ini, bank pelat merah juga disebut turut bisa bersaing.

Dia mengungkapkan, hal ini bisa dilihat dari daftar 10 besar perbankan di Indonesia. Erick bilang, ada 5 bank swasta dalam daftar itu.

"Kita bisa lihat industri perbankan hari ini bahwa dari 10 bank terbesar yang ada di Indonesia itu 5 dari private sector, ada bank Panin, Bank Permata, CIMB Niaga, ada BCA dimana yang memang ya ini bagian dari keterbukaan ekonomi Indonesia yang kita ya mem-balance bagaimana investasi atau persaingan swasta dan BUMN terjadi," tutur Erick dalam Groundbreaking Gedung BNI, di Pantai Indah Kapuk (PIK) 2, Tangerang, Banten, Selasa (20/2/2024).

Tak kalah dengan bank swasta, Erick mengungkapkan ada 5 bank pelat merah yang juga jadi bank terbesar. Beberapa diantaranya masuk dalam jajaran 5 bank terbesar di Indonesia.

Diantaranya, ada Bank Mandiri, BRI, BTN, BSI, dan BNI. Cakupan pasar bank BUMN juga cukup besar. Dilihat dari sisi asetpun, seperti dicontohkan Erick, aset BNI mampu tembus Rp 1.000 triliun.

"Alhamdulillah kalau kita bisa lihat ada 5 bank BUMN yang masuk 10 besar daripada top perbankan Indonesia, yaitu tentu ada Bank Mandiri BRI, BTN, BSI dan tak lain BNI, yang dimana BNI sendiri sekarang asetnya sudah di atas Rp 1.000 triliun," paparnya.

Kolaborasi BUMN dan Swasta

Menurutnya, ini bisa jadi bentuk kolaborasi antara BUMN dan perusahaan swasta. Tujuannya, sama-sama berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Tanah Air.

"Ini yang saya rasa kenapa saya sangat mendorong daripada kolaborasi, kerja sama daripada private sector-BUMN ataupun investasi asing yang bisa kita menjaga stabilitas pertumbuhan ekonomi secara menyeluruh," tegasnya.