Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) mempertimbangkan untuk mengubah kebijakan pembukaan kode broker saham pada tiap akhir sesi perdagangan. Direktur Utama BEI Iman Rachman mengatakan, pertimbangan ini mengacu pada masukan pelaku pasar, utamanya domestik. Saat ini, kode broker hanya dibuka setelah perdagangan sesi kedua berakhir.
"Kita coba lihat masukan dari market juga, terutama domestik... Makanya mungkin kita buka bertahap. Sekarang kan di akhir sesi kedua baru dibuka. Mungkin bursa lihat juga untuk (dibuka pada) sesi kedua," kata Iman kepada wartawan, dikutip Jumat (23/2/2024).
Baca Juga
Kendati begitu, Iman mengatakan kebijakan final mengenai rencana perubahan pembukaan kode broker belum dapat dipastikan. Iman menggaris bawahi berlakunya penutupan kode broker sata ini adalah sebagai upaya perlindungan investor agar tak bergantung pada pergerakan broker, dan bisa menganalisa strategi investasi masing-masing investor.
Advertisement
"Jadi ya edukasi juga, lah. Kalau enggak kita di-cornering. Saya dulu di sekuritas juga begitu. Kepala kantor saya cuma kerjanya, eh CS beli, (maka) beli. Kan gak edukasi orang. Ya boleh follower. Tapi akhirnya kan enggak sehat juga. Kalau sekarang paling enggak teman-teman sudah mulai belajar," kata Iman.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Â
Salah Ambil Langkah
Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi memastikan kode broker tidak akan kembali dibuka pada saat jam perdagangan berlangsung.
Menurut ia, penutupan kode broker yang dilakukan sebelumnya oleh BEI bertujuan agar tidak ada investor yang salah mengambil langkah dalam menentukan pembelian saham karena mengikuti apa yang dibeli oleh sekuritas tertentu.
"Jangan sampai ada follower-follower yang salah hanya ngikutin dari sekuritas ini," kata dia.
Dengan demikian, ia ingin terus menggenjot literasi dan edukasi terkait pasar modal. Sehingga, para investor pun akan mengetahui fundamental emiten dan tidak hanya ikut-ikutan saat membeli saham suatu perusahaan tercatat.
Advertisement