Sukses

IHSG Merosot, Nilai Transaksi Harian Saham Anjlok 26,56% pada 19-23 Februari 2024

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) susut 0,55 persen ke posisi 7.295,09 pada 19-23 Februari 2024 dari pekan lalu di posisi 7.335,54.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada 19-23 Februari 2024 didorong sektor saham teknologi dan keuangan. Selain IHSG, rata-rata nilai transaksi harian selama sepekan juga anjlok.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (24/2/2024), IHSG susut 0,55 persen ke posisi 7.295,09 dari pekan lalu di posisi 7.335,54. Demikian juga kapitalisasi pasar bursa pada pekan ini. Kapitalisasi pasar bursa terpangkas 0,27 persen menjadi Rp 11.572,22 triliun dari pekan lalu Rp 11.603,01 triliun.

Rata-rata frekuensi transaksi harian juga susut 2,01 persen menjadi 1.268.643 kali transaksi dari 1.294.615 kali transaksi pada pekan lalu. Rata-rata volume transaksi harian juga merosot. Selama sepekan, rata-rata volume transaksi harian anjlok 13,08 persen menjadi 15,04 miliar saham dari pekan lalu 17,72 miliar saham.

Selain itu, rata-rata nilai transaksi harian saham terbenam 26,56 persen menjadi Rp 10,15 triliun dari Rp 13,82 triliun pada pekan lalu. Investor asing membukukan aksi jual saham Rp 1,05 triliun pada Jumat, 23 Februari 2024. Selama sepekan, investor asing mencatat aksi beli saham Rp 1,02 triliun. Sepanjang 2024, aksi beli saham oleh investor asing mencapai Rp 21,08 triliun.

BEI juga mencatat sepanjang 2024 terdapat 18 perusahaan yang mencatatkan saham di BEI. Dengan demikian, total perusahaan tercatat di BEI mencapai 920 perusahaan.

Dalam riset PT Ashmore Asset Management Indonesia Tbk menyebutkan, IHSG merosot didorong sektor saham teknologi dan keuangan yang turun masing-masing 1,43 persen dan 0,68 persen terhadap indeks saham.

Pada pekan ini, pelaku pasar hadapi data tenaga kerja yang kuat dari Amerika Serikat (AS). Selain itu, klaim pengangguran awal yang lebih rendah dari perkiraan ditambah data pekerjaan yang kuat baru-baru ini pada Januari. "Ini menambah kelonggaran ekstra bagi the Federal Reserve (the Fed) untuk pertahankan suku bunga tinggi seiring inflasi tetap kuat,” tulis Ashmore.

Selain itu, Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuan 6 persen seperti yang diharapkan. Di sisi lain, pertumbuhan global direvisi menjadi 3 persen dari 2,8 persen. "BI masih melihat the Fed mulai pangkas suku bunga pada semester II 2024 dan juga melihat ada ruang untuk melakukan pemangkasan pada semester kedua,” tulis Ashmore.

2 dari 3 halaman

IHSG pada 12-16 Februari 2024

Sebelumnya diberitakan, data perdagangan saham Bursa Efek Indonesia (BEI) pada pekan ini atau periode 12-16 Februari 2024 mayoritas ditutup pada zona positif.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,39 persen, dengan ditutup di level 7.335,545 dari 7.235,152 pada penutupan pekan lalu. Ini terjadi bersamaan dengan pelaksanaan pemilihan umum (pemilu) yang diselenggarakan pada 14 Februari 2024.

Rata-rata nilai transaksi harian saham sebesar 37,79 persen, menjadi Rp 13,82 triliun dari Rp 10,03 triliun pada sepekan yang lalu. Kemudian rata-rata frekuensi transaksi harian saham sebesar 25,37 persen menjadi 1.294.615 kali transaksi dari 1.032.639 kali transaksi pada sepekan lalu.

Sedangkan rata-rata volume transaksi harian saham mengalami perubahan sebesar 16,22 persen menjadi 17,72 miliar lembar saham, dari 21,15 miliar lembar saham pada sepekan lalu.

Kapitalisasi pasar sepekan ini juga mengalami peningkatan sebesar 1,06 persen, menjadi Rp 11.603,01 triliun dari Rp 11.481,43 triliun pada sepekan sebelumnya.

 

 

 

3 dari 3 halaman

Aksi Beli Saham oleh Investor Asing

Peningkatan turut diikuti oleh pergerakan investor asing per Jumat, 16 Februari 2024 mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp 1,64 triliun. Investor asing membeli saham Rp 7,67 triliun selama sepekan. Sepanjang 2024, investor asing telah mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp 20,05 triliun.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, pergerakan IHSG sepekan ini dipengaruhi dari ada euforia pemilihan umum (pemilu) dan pergerakan bursa global yang cenderung menguat.

Pada pekan depan, Herditya prediksi, IHSG masih berpeluang lanjutkan penguatan dengan level support di 7.227 dan level resistance di 7.403.

"Kami memperkirakan pergerakan IHSG akan dipengaruhi oleh beberapa hal di antaranya pada pekan depan rilis suku bunga China dan Indonesia, ditambah adanya pertemuan FOMC yang nampaknya masih akan mempertahankan suku bunga acuannya,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com lewat pesan singkat, ditulis Sabtu, 17 Februari 2024.