Sukses

Humpuss Maritim Internasional Bidik Laba Naik 20% pada 2024

Direktur Utama PT Humpuss Maritim Internasional Tbk (HUMI), Tirta Hidayat mengatakan perseroan berencana untuk memperluas pangsa pasar di segmen bahan kimia.

Liputan6.com, Jakarta - PT Humpuss Maritim Internasional Tbk (HUMI) menargetkan pertumbuhan laba 20,50 persen pada 2024. Pertumbuhan itu akan didorong oleh peningkatan pendapatan dari segmen bisnis transportasi bahan kimia.

Direktur Utama PT Humpuss Maritim Internasional Tbk, Tirta Hidayat mengatakan perseroan berencana untuk memperluas pangsa pasar di segmen bahan kimia dengan mengimplementasikan strategi pengembangan armada kapal yang telah dirancang. Hal itu guna memenuhi kebutuhan pasar yang terus meningkat.

"Di 2024 kurang lebih naik sekitar 20 persen (target) laba bersihnya. Untuk pendapatan juga naik sekitar angka yang kurang lebih sama di kisaran 20 persen," kata Tirta dalam paparan publik insidentil, Senin (26/2/2024).

Untuk mencapai target tersebut, perseroan telah mempersiapkan sejumlah strategi di antaranya meningkatkan pertumbuhan di luar instansi pemerintah.

Saat ini, portofolio klien perusahaan secara dominan terdiri dari entitas pemerintah, dengan 80 persen klien yang diwakili oleh lembaga seperti Pertamina, Pelindo, dan PLN. Tujuan strategisnya adalah untuk meningkatkan portofolio ini dengan secara aktif mengejar dan menjalin kemitraan dengan organisasi sektor swasta, sehingga komposisinya menjadi lebih seimbang.

"Perluasan klien sektor swasta bergantung pada upaya proaktif untuk menjangkau pelanggan internasional, membina kemitraan global, dan mendiversifikasi basis klien untuk pertumbuhan yang berkelanjutan," ujar  Tirta.

Selanjutnya, guna memperluas jaringan klien, perseroan menargetkan ekspansi usaha secara internasional. Setelah kerja sama selama lebih dari 30 tahun dengan perusahaan perusahaan besar Jepang, pada 2023 perseroan melakukan perluasan kerja sama internasional dengan perusahaan Amerika Serikat.

"Mulai tahun 2024, perseroan menargetkan ekspansi ke negara-negara Timur Tengah. Perluasan operasi lepas pantai dan eksplorasi lapangan baru di Timur Tengah diperkirakan akan menjadi pendorong utama permintaan kapal, karena mereka memainkan peran penting dalam mengangkut bahan dan sumber daya penting untuk produksi lepas pantai," imbuh Tirta.

Pasar kapal di Timur Tengah mengalami pertumbuhan yang kuat, dengan Proyeksi Tingkat Pertumbuhan Tahunan Gabungan (CAGR) sebesar 6,50 persen. Pertumbuhan ini diperkirakan mendorong nilai pasar hingga mencapai angka yang mengesankan sebesar USD 32,92 miliar pada 2028.

2 dari 4 halaman

Belanja Modal 2024

Sebelumnya diberitakan, emiten transportasi energi  dan jasa maritim terintegrasi, PT Humpuss Maritim Internasional Tbk (HUMI) menganggarkan belanja modal sebesar Rp 802,50 miliar pada 2024.

Rencananya belanja modal tersebut dialokasikan untuk membeli sejumlah kapal armada. Pembelian kapal armada ini bertujuan untuk mendukung program pemerintah terutama terkait konservasi energi, dimana pemerintah akan meningkatkan persentase pencampuran bahan bakar nabati dalam Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis minyak solar dari 30%  (B30) menjadi 35% (B35).

Bahan dasar B35 sendiri berasal dari sumber daya terbarukan yang dapat ditanam dan bisa mengurangi ketergantungan terhadap minyak bumi. Biodiesel ini juga bisa mengurangi emisi gas buang, termasuk jumlah jelaga dan asap knalpot. 

Berdasarkan studi yang dilakukan Departemen Energi dan Pertanian Amerika Serikat menemukan biodiesel dapat mengurangi emisi karbondioksida bersih sebesar 78 persen. Perseroan telah menargetkan untuk menambah 9 kapal ke dalam armada yang terdiri dari 3 Oil & Chemical Tanker, LNG Vessel dan 5 Tugboat. 

 

 

 

3 dari 4 halaman

Kapal Tanker

Direktur Utama Humpuss Maritim Internasional Tirta Hidayat menyampaikan bahwa anggaran pembelian Oil & Chemical Tanker tersebut merupakan bentuk strategi ekspansi perseroan dalam memenuhi kebutuhan methanol yang terus meningkat, seiring dengan pertumbuhan permintaan atas bahan bakar nabati.

Namun, sayangnya dengan meningkatnya kebutuhan methanol pada saat ini, ketersediaan kapal pengangkut methanol di Indonesia masih terbatas. 

"Terbatasnya ketersediaan kapal pengangkut ini menjadi peluang usaha besar bagi Perseroan untuk memoneterisasi kelangkaan tersebut,” kata Tirta dalam keterangan resminya, ditulis Selasa (16/1/2024).

Perseroan pada 2024 menargetkan untuk akuisisi terhadap 9 kapal. Ini mengingat, Perseroan telah menyiapkan dana anggaran sebesar Rp 802,50 milliar.

Selain mengangkut methanol, kapal tanker yang ditargetkan Perseroan ini juga bertujuan untuk mengangkut caustic soda dan asam sulfat yang belakangan ini mengalami lonjakan kebutuhan seiring dengan pertumbuhan industri nikel di Indonesia.

Penempatan Kapal Oil & Chemical Tanker ini merupakan salah satu upaya Perseroan dalam pengembangan lini usaha chemical dan diharapkan mampu mengambil pangsa pasar yang lebih besar pada 2024.

 

4 dari 4 halaman

Katalis Positif

Dia bilang, dengan adanya penambahan kapal ini, akan menjadi katalis positif untuk mendorong kinerja Perseroan terutama dalam lini bisnis Oil & Chemical. 

"Untuk tahun 2024, Perseroan menargetkan adanya pertumbuhan laba bersih usaha Perseroan sebesar 20,50%, Stabilitas pertumbuhan setiap tahunnya akan terus dijaga," ujar Tirta.

Tirta juga menambahkan, pencapaian akhir 2023 secara non-audited, laba bersih usaha mencapai USD 14,70 juta. Ini artinya meningkat 35% dibandingkan laba bersih pada 2022, di mana manajemen semula menargetkan 20,00% pada akhir 2023.