Liputan6.com, Jakarta - PT Humpuss Maritim Internasional Tbk (HUMI) berencana membagikan dividen atas laba bersih tahun buku 2023. Pada periode tersebut, perseroan memperkirakan pendapatan mencapai USD 14,74 juta atau sekitar Rp 230,77 miliar (kurs Rp 15.656,00 per USD) sebelum audit.
"Saat ini kami sedang hitung. Jadi memang kami sudah menyataan akan bagikan dividen tahun ini. Besaran dividen dan payout rasio sedang kami perhitungkan," kata Direktur Utama PT Humpuss Maritim Internasional Tbk, Tirta Hidayat dalam paparan publik insidentil, Senin (26/2/2024).
Adapun laba secara prognosa untuk tahun buku 2023 itu naik 34,73 persen dari realisasi laba pada 2022 yang tercatat sebesar USD 10,94 juta. Raihan laba itu sejalan dengan pendapatan secara prognosa untuk tahun buku 2023 mencapai USD 105,52 juta atau naik 15,28 persen dari pendapatan 2022 yang tercatat sebesar USD 91,53 juta.
Advertisement
PT Humpuss Maritim Internasional Tbk belum lama melantai di Bursa. Saham perseroan resmi diperdagangkan pada 9 Agustus 2023. Sebelumnya, perseroan menggelar penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) dengan melepas 2,71 miliar lembar saham dengan harga Rp 100 per lembar. Sehingga perseroan mengantongi Rp 270,70 miliar dari IPO.
Usai IPO, perseroan memang menargetkan pendapatan tumbuh 20 persen year on year (yoy) pada tahun-tahun mendatang. Sedangkan mengutip prospektus IPO, perseroan berencana membagikan dividen tunai kepada pemegang saham dengan nilai sebanyak-banyaknya 30 persen dari laba bersih tahun buku yang bersangkutan, dimulai pada tahun 2024 berdasarkan laba bersih tahun buku 2023.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Humpuss Maritim Internasional Siapkan Belanja Modal Rp 802,5 Miliar pada 2024
Sebelumnya, emiten transportasi energi dan jasa maritim terintegrasi, PT Humpuss Maritim Internasional Tbk (HUMI) menganggarkan belanja modal sebesar Rp 802,50 miliar pada 2024.
Rencananya belanja modal tersebut dialokasikan untuk membeli sejumlah kapal armada. Pembelian kapal armada ini bertujuan untuk mendukung program pemerintah terutama terkait konservasi energi, dimana pemerintah akan meningkatkan persentase pencampuran bahan bakar nabati dalam Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis minyak solar dari 30% (B30) menjadi 35% (B35).
Bahan dasar B35 sendiri berasal dari sumber daya terbarukan yang dapat ditanam dan bisa mengurangi ketergantungan terhadap minyak bumi. Biodiesel ini juga bisa mengurangi emisi gas buang, termasuk jumlah jelaga dan asap knalpot.
Berdasarkan studi yang dilakukan Departemen Energi dan Pertanian Amerika Serikat menemukan biodiesel dapat mengurangi emisi karbondioksida bersih sebesar 78 persen. Perseroan telah menargetkan untuk menambah 9 kapal ke dalam armada yang terdiri dari 3 Oil & Chemical Tanker, LNG Vessel dan 5 Tugboat.
Direktur Utama Humpuss Maritim Internasional Tirta Hidayat menyampaikan bahwa anggaran pembelian Oil & Chemical Tanker tersebut merupakan bentuk strategi ekspansi perseroan dalam memenuhi kebutuhan methanol yang terus meningkat, seiring dengan pertumbuhan permintaan atas bahan bakar nabati.
Namun, sayangnya dengan meningkatnya kebutuhan methanol pada saat ini, ketersediaan kapal pengangkut methanol di Indonesia masih terbatas.
"Terbatasnya ketersediaan kapal pengangkut ini menjadi peluang usaha besar bagi Perseroan untuk memoneterisasi kelangkaan tersebut,” kata Tirta dalam keterangan resminya, ditulis Selasa (16/1/2024).
Advertisement
Akuisisi Kapal
Perseroan pada 2024 menargetkan untuk akuisisi terhadap 9 kapal. Ini mengingat, Perseroan telah menyiapkan dana anggaran sebesar Rp 802,50 milliar.
Selain mengangkut methanol, kapal tanker yang ditargetkan Perseroan ini juga bertujuan untuk mengangkut caustic soda dan asam sulfat yang belakangan ini mengalami lonjakan kebutuhan seiring dengan pertumbuhan industri nikel di Indonesia.
Penempatan Kapal Oil & Chemical Tanker ini merupakan salah satu upaya Perseroan dalam pengembangan lini usaha chemical dan diharapkan mampu mengambil pangsa pasar yang lebih besar pada 2024.
Dia bilang, dengan adanya penambahan kapal ini, akan menjadi katalis positif untuk mendorong kinerja Perseroan terutama dalam lini bisnis Oil & Chemical.
"Untuk tahun 2024, Perseroan menargetkan adanya pertumbuhan laba bersih usaha Perseroan sebesar 20,50%, Stabilitas pertumbuhan setiap tahunnya akan terus dijaga," ujar Tirta.
Tirta juga menambahkan, pencapaian akhir 2023 secara non-audited, laba bersih usaha mencapai USD 14,70 juta. Ini artinya meningkat 35% dibandingkan laba bersih pada 2022, di mana manajemen semula menargetkan 20,00% pada akhir 2023.