Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat terbatas pada perdagangan saham Selasa (27/2/2024).
IHSG melemah 0,15 persen ke posisi 7.283 dan masih didominasi oleh volume penjualan. Akan tetapi, koreksi IHSG tertahan oleh moving average (MA)20 harian.
Baca Juga
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, terdapat peluang IHSG akan menguat dalam jangka pendek ke rentang 7.297-7.325. Namun, pada label hitam, posisi IHSG sedang berada pada awal wave c dari wave (ii) yang berarti IHSG masih rawan melanjutkan koreksi untuk menguji 7.202-7.234 dahulu.
Advertisement
"Apabila IHSG tertahan oleh support di 7.197, IHSG berpeluang kembali menguat untuk menguji level resistance 7.370-7.403 pada label merah,” ujar Herditya.
Ia prediksi, IHSG berada di level support 7.197,7.099 dan level resistance 7.370,7.403 pada perdagangan Selasa pekan ini.
Sementara itu, dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG berpotensi menguat terbatas dengan level support dan level resistance di 7.250-7.350. "Potensi koreksi masih terbuka, cermati dan hati-hati,” tulis Pilarmas Investindo Sekuritas.
Analis PT RHB Sekuritas Indonesia, Muhammad Wafi menuturkan, IHSG terlihat kembali koreksi tetapi dengan bullish candle dan menguji support garis MA20 sekaligus support bullish channel-nya.
“Selama bertahan di atas garis MA20, berpeluang untuk kembali rebound dan melanjutkan fase bullish-nya,” ujar dia.
Wafi menuturkan, jika breakdown support garis MA20 berpeluang untuk masuk fase sideways. Ia mengatakan, range pergerakan IHSG saat ini berada di kisaran 7.200-7.400.
Rekomendasi Saham
Untuk rekomendasi saham hari ini, PT Pilarmas Investindo Sekuritas memilih saham PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN).
Sementara itu, Herditya memilih saham PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), PT Harum Energy Tbk (HRUM), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), dan saham PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC).
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:
1.PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) - Spec Buy
Saham BRMS menguat 0,69% ke 145 disertai dengan munculnya volume pembelian. Herditya menuturkan, selama BRMS masih mampu berada di atas 139 sebagai stoplossnya, posisi BRMS saat ini diperkirakan sudah berada di akhir wave (ii) dari wave [i] dari wave 3, sehingga koreksi BRMS akan terbatas dan berpeluang menguat kembali.
Spec Buy: 142-145
Target Price: 155, 165
Stoploss: below 139
2.PT Harum Energy Tbk (HRUM) - Buy on Weakness
Saham HRUM terkoreksi 0,41% ke 1.220 dan masih disertai oleh munculnya volume penjualan. "Selama masih mampu berada di atas 1.075 sebagai stoplossnya, posisi HRUM saat ini diperkirakan berada di awal wave 1 dari wave (1) dari wave [C], sehingga HRUM masih berpeluang menguat kembali," kata dia.
Buy on Weakness: 1.135-1.175
Target Price: 1.280, 1.405
Stoploss: below 1.075
3.PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) - Buy on Weakness
Saham ITMG terkoreksi 1,53% ke 25.800 disertai volume penjualan, pergerakan ITMG masih berada di fase downtrendnya dan menembus MA60.
"Saat ini, posisi ITMG diperkirakan berada di kahir wave [ii] dari wave (C), sehingga koreksi ITMG akan cenderung terbatas dan berpeluang menguat kembali," ujar Herditya.
Buy on Weakness: 25.225-25.725
Target Price: 26.825, 27.825
Stoploss: below 24.875
4.PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) - Buy on Weakness
Saham MEDC terkoreksi 2,82% ke 1.205 dan masih didominasi oleh volume penjualan. Herditya menuturkan, saat ini, pihaknya perkirakan posisi MEDC berada di wave [ii] dari wave 3, sehingga koreksi MEDC akan cenderung terbatas dan berpeluang menguat kembali.
Buy on Weakness: 1.145-1.175
Target Price: 1.285, 1.350
Stoploss: below 1.105
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Advertisement
Penutupan IHSG pada 26 Februari 2024
Sebelumnya diberitakan, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona merah pada perdagangan saham Senin (26/2/2024). IHSG melemah di tengah sektor saham kesehatan pimpin koreksi.
Dikutip dari data RTI, IHSG turun tipis 0,15 persen ke posisi 7.283,82. Indeks LQ45 merosot 0,26 persen ke posisi 991,59. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.
Pada awal pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.295,44 dan terendah 7.252,28. Sebanyak 309 saham merosot sehingga menekan IHSG. 230 saham menguat dan 238 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 1.327.281 kali dengan volume perdagangan 17,5 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 8,7 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.625.
Investor asing menjual saham Rp 846,23 miliar pada Senin, 26 Februari 2024. Sepanjang 2024, investor asing beli saham Rp 20,23 triliun.
Secara sektoral, mayoritas sektor saham (IDX-IC) tertekan. Sektor saham kesehatan susut 1,62 persen dan pimpin koreksi. Sektor saham basic merosot 1,39 persen, sektor saham nonsiklikal tergelincir 0,21 persen, dan sektor saham siklikal susut 0,10 persen.Selain itu, sektor saham properti terpangkas 0,38 persen dan sektor saham teknologi merosot 0,42 persen.
Sementara itu, sektor saham energi naik 0,19 persen, sektor saham industri bertambah 0,31 persen, sektor saham keuangan mendaki 0,13 persen. Selain itu, sektor saham infrastruktur menanjak 0,03 persen dan sektor saham transportasi bertambah 0,04 persen.
Sentimen yang Pengaruhi IHSG
Dikutip dari Antara, dalam kajian tim riset Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, bursa regional Asia cenderung melemah seiring pelaku pasar fokus menantikan indikator ekonomi Amerika Serikat (AS) yakni pendapatan dan belanja pribadi. "Serta pidato beberapa pejabat the Fed pekan ini, serta tingkat pertumbuhan produk domestik bruto (PDB),”
Sebelumnya, pasar juga khawatir terhadap suku bunga global yang bertahan pada level tinggi dalam jangka waktu lama yang membuat potensi ekonomi global akan tertekan.
Kekhawatiran pasar seiring pernyataan Presiden Europan Central Bank (ECB) Lagarde bahwa data pertumbuhan upah kuartal IV-2023 yang relatif belum cukup untuk memberikan memberikan kepercayaan bahwa inflasi terkendali.
Advertisement