Liputan6.com, Jakarta - PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (PMMP), emiten yang terafiliasi dengan Kaesang Pangarep akan menggelar penambahan modal tanpa memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Kamis (29/2/2024), PT Panca Mitra Multiperdana Tbk akan mengeluarkan maksimal 10 persen dari modal yang ditempatkan perseroan. Jumlah saham yang dikeluarkan itu setara 258.830.000 atau 258,83 juta saham dalam rangka private placement.
Baca Juga
Namun, Panca Mitra Multiperdanaakan selalu mempertimbangkan kondisi internal dan eksternal dalam rangka aksi korporasi tersebut.
Advertisement
Seiring rencana private placement itu, kepemilikan saham dari pemegang saham yang ada di Perseroan akan terdilusi 9,09 persen.
Sedangkan untuk harga pelaksanaan penerbitan saham baru dalam rangka private placement paling sedikit 90 persen dari rata-rata harga penutupan saham perusahaan tercatat yang bersangkutan selama kurun waktu 25 hari bursa berturut-turut di pasar regular sebelum tanggal permohonan pencatatan saham baru kepada Bursa Efek Indonesia (BEI). Penetapan harga sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Perseroan akan memakai dana hasil private placement tersebut untuk modal kerja Perseroan yang akan dipakai untuk pembelian bahan baku udang serta bahan baku pelengkap untuk kegiatan produksi Perseroan.
“Hingga keterbukaan informasi ini diterbitkan, Perseroan belum memiliki calon pemodal terkait dengan rencana private placement Perseroan,” tulis Perseroan.
Perseroan juga menyebutkan tidak ada perubahan pengendali Perseroan setelah pelaksanaan private placement.
Untuk melaksanakan aksi korporasi ini, Perseroan akan meminta persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 5 April 2024.
Berikut perkiraan jadwal PMTHMETD:
- Pemberitahuan rencana RUPSLB kepada OJK pada 21 Februari 2024
- Pemberitahuan penyelenggaraan RUPSLB pada 28 Februari 2024
- Keterbukaan informasi sehubungan dengan PMTHMETD pada 28 Februari 2024
- Tanggal recording date RUPSLB pada 13 Maret 2024
- Pemanggilan RUPSLB pada 14 Maret 2024
- Informasi tambahan PMTHMETD jika ada pada 3 April 2024
- Pelaksanaan RUPSLB pada 5 April 2024
Emiten Kaesang Panca Mitramultiperdana Ingin Ekspansi Produk Selain Udang
Sebelumnya diberitakan, emiten mitra bisnis Kaesang Pangarep, PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (PMMP) sedang mempertimbangkan ekspansi berupa diversifikasi produk non udang.
Head of Corporate Finance & Investor Relation PT Panca Mitra Multiperdana Tbk, Christian Jonathan mengungkapkan, hal ini setali dengan rencana pembangunan pabrik ke-9 di Situbondo, Jawa Timur, yang semula akan dibangun menggunakan dana rights issue.
"Kita memang sebenarnya rights issue mau bangun pabrik ke-9. Tapi manajemen kita diskusi, apakah mau nunggu atau mau start duluan pembangunannya,” kata Christian dalam JUCSTalks bersama Jasa Utama Capital Sekuritas, ditulis Sabtu (28/1/2023).
Sebelumnya, pemegang saham telah menyetujui rencana rights issue Panca Mitra Multiperdana melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 11 Juli 2022. Perseroan berencana untuk menerbitkan sebanyak-banyaknya 784 juta saham dengan nilai nominal Rp 100 per lembar saham.
Dana hasil rights issue rencananya dialokasikan untuk ekspansi usaha PMMP pada 2023 dan pembangunan pabrik ke-9 di Situbondo, Jawa Timur. Rights issue belum jalan, pembangunan pabrik ke-9 rupanya telah dimulai sejak Oktober tahun lalu dan diperkirakan mulai beroperasi pada September 2023.
"Kita sudah bangun pabrik ke-9 dari Oktober 2022, mungkin selesai pada Juni atau Juli dengan tambahan tiga bulan adjustment.Jadi kita bangun dulu pakai duit internal baru nanti kita pikirkan rights issue bagaimana, karena pabrik kita semua sudah fully utilized,” kata Christian.
Advertisement
Rencana Ekspansi ke Korea Selatan
Dia menuturkan, perseroan saat ini tengah berdiskusi dengan salah satu strategic player trading partner dari Korea. Hal itu sejalan dengan rencana perseroan untuk ekspansi ke Korea selatan, sehingga perseroan menawarkan pabrik ke-9 kepada investor tersebut.
Di sisi lain, perseroan mencatat permintaan dari pasar Amerika Serikat (AS) yang kian tinggi, seiring dibukanya ekonomi negeri Paman Sam itu. Sehingga jika pabrik tidak segera dibangun, perseroan kuatir akan ketinggalan kereta. Diakui Christian, AS merupakan salah satu tujuan ekspor perseroan paling tinggi, bahkan tiap tahunnya selalu mengalami kenaikan. Tak kalah menarik, perseroan rupanya juga tengah mempertimbangkan untuk garap komoditi lain selain udang.
“Kita ada demand untuk produk lain, komoditi lain selain udang. Makanya ini kita develop apakah akan kita ambil atau enggak. Masih diskusi tapi belum bisa pastikan apakah mau shifting atau kembangkan produk baru itu. Sekarang sedang diskusi dengan buyer apakah mau pabrik ke-9 untuk komoditi lain selain udang,” tandasnya.
Target Pendapatan 2023
Sebelumnya, emiten mitra bisnis Kaesang Pangarep, PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (PMMP) menargetkan pendapatan hingga USD 220 juta atau setara Rp 3,3 triliun (kurs Rp 14.984,95 per USD) pada 2023.
Head of Corporate Finance & Investor Relations PT Panca Mitra Multiperdana Tbk, Christian Jonathan menjelaskan, angka tersebut merujuk pada pabrik kesembilan yang diharapkan mulai beroperasi pada September 2023. Di sisi lain, Panca Mitra Multiperdana juga mencermati tren yang relatif stabil di harga kontainer.
"Pabrik yang kesembilan sudah kita bangun sejak Oktober 2022, mungkin Juni atau Juli ini selesai dengan tambahan tiga bulan penyesuaian. Target top line kita USD 220 juta dengan bottom line USD 12-13 juta. Tapi tergantung di kontainer karena kita tidak bisa memprediksi akan kemana," ujar Christian dalam JUCSTalks, Jumat (27/1/2023).
Target pendapatan ini terus meningkat dari tahun ke tahun. Sebagai gambaran, Christian menjelaskan, pada 2021 perseroan menetapkan topline sebesar USD 176 juta dengan bottom line sebesar USD 9,3 juta. Tahun berikutnya, pada 2022 perseroan memperkirakan pendapatan berada di kisaran USD 190-200 juta dan bottom line berada di kisaran USD 10 juta.
“Untuk topline akan bertambah dari pabrik kedelapan yang termanfaatkan penuh pada 2022. Jadi pabrik kedelapan akan kita bangun dengan dana IPO. Intinya mungkin USD 10–11 juta karena sampai kuartal ketiga 2022 kontainer masih mahal. Kontainer baru mulai turun di kuartal keempat," tambahnya.
Advertisement