Liputan6.com, Jakarta - PT XL Axiata Tbk (EXCL) mengumumkan kinerja perseroan untuk tahun buku 2023 yang berakhir pada 31 Desember 2023. Pada periode tersebut, perseroan berhasil membukukan pertumbuhan positif baik dari sisi pendapatan maupun laba.
Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), PT XL Axiata Tbk membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 1,27 triliun. Laba itu naik 14,57 persen dari raihan pada 2022 yang tercatat sebesar Rp 1,1 triliun.
Baca Juga
Peningkatan laba itu sejalan dengan pendapatan pada 2023 yang tumbuh 10,91 persen menjadi Rp 32,32 triliun dari Rp 29,14 triliun pada 2022. Seiring dengan kenaikan pendapatan, beban perseroan pada 2023 naik menjadi Rp 27,59 triliun dari RP 25,13 triliun pada 2022.
Advertisement
Sepanjang 2023, perseroan membukukan biaya keuangan sebesar Rp 2,94 triliun, penghasilan keuangan Rp 100,09 miliar, dan bagian atas rugi bersih dari entitas asosiasi sebesar Rp 191,49 miliar. Setelah dikurangi beban pajak penghasilan, perseroan membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp 1,28 triliun atau naik dari RP 1,12 triliun pada 2022.
Dari sisi aset perseroan sampai dengan 31 Desember 2023 naik menjadi Rp 87,69 triliun dari Rp 87,28 triliun pada 2022. Liabilitas pada 2023 turun menjadi Rp 61,18 triliun dari Rp 61,5 triliun pada 2022.
Bersamaan dengan itu, ekuitas pada 2023 naik menjadi Rp 26,5 triliun dari Rp 25,77 triliun pada 2022.
Internet 4G XL Selimuti 1.900 Desa di Sulawesi
Sebelumnya, XL Axiata menggeber jaringan 4G di seluruh Sulawesi. Dalam keterangan terbarunya, 4G XL kini telah menjangkau 1.900 desa di Sulawesi.
XL Axiata juga menambah lebih dari 700 BTS di Sulawesi hingga akhir 2023. Kini total BTS XL di pulau tersebut mencapai lebih dari 9.800 BTS, termasuk lebih dari 6.400 BTS 4G.
Sekadar informasi, jumlah pelanggan XL Axiata di seluruh Sulawesi lebih dari 2,4 juta pelanggan.
Pelanggan terbanyak ada di dengan pelanggan terbanyak di Sulawesi Selatan sebanyak 1,4 Juta pelanggan. Terbanyak kedua ada di provinsi Sulawesi Tengah.
Chief Corporate Affairs XL Axiata, Marwan O. Baasir, menyebut, Sulawesi merupakan salah satu wilayah yang sangat menantang bagi XL Axiata dalam menggelar jaringan dan layanan telekomunikasi juga data.
Hal ini, kata Marwan, karena Kalimantan begitu luas dan secara geografis juga tidak mudah.
"Di sisi lain, Sulawesi juga menjadi pintu gerbang menuju Kawasan Timur Indonesia dengan kota-kota penting dan tentunya pasar yang potensial. Karena itu, di Sulawesi kami tetap berusaha keras untuk terus menghadirkan layanan XL Axiata," kata Marwan, dalam keterangan XL Axiata, Rabu (21/2/2024).
Adapun jaringan 4G XL digeber dengan area yang terus meluas, dari kota hingga desa-desa dan pelosok. Tantangan geografis yang disebutkan tadi membuat XL menjangkau desa pelosok, salah satunya melalui satelit.
Â
Advertisement
Jaringan Data Berkualitas dan Merata
Marwan menambahkan, bagi XL Axiata pembangunan jaringan hingga ke pelosok-pelosok Sulawesi tidak hanya demi memperluas pasar.
"XL Axiata juga turut mendukung pemerintah dalam upaya menyediakan jaringan data berkualitas secara merata di seluruh negeri," katanya.
Ia menambahkan, penyediaan internet 4G di provinsi yang berada di pulau Sulawesi ini juga untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam meningkatkan literasi digital.
Dengan begitu, masyarakat di pelosok pun mampu beradaptasi dengan digitalisasi yang terjadi di berbagai bidang, baik sosial maupun bisnis dan pemerintahan.
"Literasi digital yang cukup akan memungkinkan mereka untuk mampu mengakses dan memanfaatkan layanan digital yang tersedia," ia mengimbuhi.Â
Untuk meningkatkan kualitas jaringan, XL Axiata juga terus melakukan fiberisasi jaringan.
Fiberisasi bertujuan untuk meningkatkan kapasitas, agar kenyamanan pelanggan juga semakin meningkat.
Khusus wilayah Sulawesi, kini fiberisasi telah mencapai lebih dari 50 persen dari total BTS yang ada di pulau tersebut.
Untuk menopang kebutuhan akan layanan data dan komunikasi, di seluruh Sulawesi XL Axiata memiliki BTS 4G terbanyak di Provinsi Sulawesi Selatan dengan jumlah lebih dari 5.400 unit, diikuti Sulawesi Tengah sebanyak sekitar 1.200 unit.
Lalu, BTS di Sulawesi Utara tercatat ada lebih dari 1.100 unit, Sulawesi Tenggara lebih dari 1.000 unit, Sulawesi Barat lebih dari 450 unit dan Gorontalo lebih dari 450 unit.Â