Liputan6.com, Jakarta - PT Bayan Resources Tbk (BYAN) mencatat kinerja keuangan merosot pada 2023. Perseroan mencetak penurunan pendapatan dan laba.
Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Selasa (5/3/2024), PT Bayan Resources Tbk membukukan pendapatan USD 3,58 miliar atau sekitar Rp 56,42 triliun (asumsi kurs dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.754) pada 2023. Pendapatan turun 23,8 persen dari periode sama tahun sebelumnya USD 4,70 miliar atau sekitar Rp 74,10 triliun.
Baca Juga
Seiring pendapatan yang turun, PT Bayan Resources Tbk mencatat laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD 1,23 miliar atau sekitar Rp 19,51 triliun pada 2023. Laba Perseroan anjlok 43,14 persen dari periode 2022 sebesar USD 2,17 miliar atau sekitar Rp 34,31 triliun.
Advertisement
Perseroan mencatat kenaikan beban pokok pendapatan sebesar 24,20 persen menjadi USD 1,91 miliar pada 2023 dari periode sama tahun sebelumnya USD 1,54 triliun.
Dengan demikian, laba bruto anjlok 77,33 persen menjadi USD 1,66 miliar pada 2023. Pada periode sama tahun sebelumnya, Perseroan meraih laba bruto USD 3,16 miliar.
Perseroan mencatat beban penjualan USD 28,44 juta pada 2023. Selain itu, beban umum dan administrasi naik menjadi USD 85,49 miliar pada 2023 dari periode sama tahun sebelumnya USD 77,49 miliar.
Beban keuangan bertambah menjadi USD 6,63 juta pada 2023 dari periode sama tahun sebelumnya USD 2,67 juta. Penghasilan keuangan bertambah menjadi USD 25,38 juta pada 2023 dari periode 2022 sebesar USD 14,79 juta.
Dengan demikian, laba bersih per lembar saham yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun menjadi USD 0,04 pada 2023 dari periode 2022 sebesar USD 0,07.
Ekuitas Perseroan turun 0,82 persen menjadi USD 1,97 miliar pada 2023 dari periode sama tahun sebelumnya USD 1,99 miliar.
Â
Â
Aset Perseroan
Total liabilitas anjlok 24,95 persen menjadi USD 1,465 miliar pada 2023 dari periode 2022 sebesar USD 1,95 miliar. Aset Perseroan merosot 12,7 persen menjadi USD 3,44 miliar pada 2023 dari posisi 2022 sebesar USD 3,94 miliar. Perseroan kantongi kas dan setara kas USD 734,95 juta pada 2023.
Pada perdagangan saham Selasa, 5 Maret 2024 pukul 13.40 WIB, harga saham BYAN melemah 1,29 persen ke posisi Rp 19.200 per saham. Harga saham BYAN dibuka turun 150 poin ke posisi Rp 19.300 per saham.
Pada sesi kedua, harga saham BYAN berada di level tertinggi Rp 19.450 dan terendah Rp 19.050 per saham. Total frekuensi perdagangan 124 kali dengan volume perdagangan 549 saham. Nilai transaksi Rp 1,1 miliar.
Advertisement
Transaksi Saham BYAN Sentuh Rp 3,2 Triliun di Pasar Negosiasi
Sebelumnya diberitakan, transaksi saham PT Bayan Resources Tbk (BYAN) melonjak signifian di pasar negosiasi pada perdagangan Jumat (16/2/2024).
Berdasarkan data RTI, transaksi saham BYAN tembus Rp 3,2 triliun di pasar negosiasi. Saham BYAN melemah 8,86 persen ke posisi Rp 18.000 per saham dengan volume perdagangan 1.800.000 saham. Adapun transaksi saham BYAN hanya satu kali di pasar negosiasi dengan harga tertinggi dan terendah Rp 18.000 per saham.
Di pasar regular, saham BYAN melemah 0,51 persen ke posisi Rp 19.600 per saham. Saham BYAN dibuka turun 150 poin ke posisi Rp 19.550 per saham. Saham Bayan Resourcesberada di level tertinggi Rp 19.625 dan terendah Rp 19.550 per saham. Total frekuensi perdagangan 24 kali dengan volume perdagangan 1.800.088 saham. Nilai transaksi Rp 3,2 triliun.
Â
Low Tuck Kwong Menadah Cuan dari Dividen Bayan Resources Setara Rp 4,75 Triliun
Sebelumnya diberitakan, emiten batu bara milik Low Tuck Kwong, PT Bayan Resources Tbk (BYAN) telah mengumumkan rencana pembagian dividen interim untuk periode tahun buku 2023.Â
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Jumat (812/2023), Bayan Resources akan membagikan dividen interim sebesar USD 500 juta atau setara dengan USD 0,015 per saham. Pembagian dividen tersebut sesuai dengan keputusan direksi yang telah disetujui dewan komisaris pada 5 Desember 2023.Â
Sementara itu, Low Tuck Kwong memiliki 20,35 miliar lembar saham BYAN atau setara 61,05 persen. Alhasil, ia menadah cuan dari dividen BYAN sebesar USD 305,28 juta atau setara dengan Rp 4,75 triliun (asumsi kurs Rp 15.567 per dolar AS).Â
Di samping itu, hingga 30 September 2023, laba bersih yang didapat diatribusikan kepada entitas induk sebanyak USD 910,50 juta, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya USD 1,92 miliar serta total ekuitas senilai USD 2,16 miliar.Â
Berikut ini merupakan jadwal pembagian dividen interim BYAN:
- Cum dividen di pasar reguler dan negosiasi: 15 Desember 2023
- Ex dividen di pasar reguler dan negosiasi: 18 Desember 2023
- Cum dividen di pasar tunai: 19 Desember 2023
- Ex dividen di pasar tunai: 20 Desember 2023
- Recording date: 19 Desember 2023
- Pembayaran dividen: 5 Januari 2024Â
Pada penutupan perdagangan saham Jumat, 8 Desember 2023, saham BYAN stagnan di posisi Rp 19.000 per saham. Saham BYAN berada di level tertinggi Rp 19.000 dan terendah Rp 18.800 per saham. Total frekuensi perdagangan 102 kali dengan volume perdagangan 390 saham. Nilai transaksi Rp 738,1 juta.
Â
Advertisement