Liputan6.com, Jakarta - Saham induk usaha Facebook yakni Meta merosot pada perdagangan Selasa, 5 Maret 2024. Koreksi saham Meta Facebook tergelincir di tengah sentimen instagram dan facebook down di sejumlah negara di dunia termasuk di Indonesia pada Selasa malam, 5 Maret 2024, pukul 22.19 WIB.
Saham Meta Facebook ditutup merosot 1,6 persen ke posisi USD 490,22. Dengan koreksi saham Meta tersebut, kapitalisasi pasar Meta Platforms Inc menjadi USD 1,25 triliun.
Baca Juga
Mengutip CNBC, Rabu (6/3/2024) koreksi tidak dialami saham Meta pada perdagangan Selasa pekan ini. Sektor saham teknologi cenderung tertekan sehingga mendorong indeks Nasdaq dan Nasdaq 100 anjlok masing-masing 2,5 persen.
Advertisement
Saham yang dikenal Magnificent 7 catat kinerja terburuk. Saham Tesla merosot lebih dari 4 persen. Saham Apple dan Microsoft merosot 3 persen. Sedangkan saham Amazon dan Meta Platforms turun sekitar 2 persen.
Adapun saham Apple turun 3 persen setelah laporan dari Counterpoint Research menunjukkan penjualan iPhone merosot di China untuk pertama kali dalam enam minggu pada 2024.
Sedangkan saham Meta tersungkur usai Instagram dan Facebook alami down pada Selasa, 5 Maret 2024.
Dikutip dari CNN, Platform Meta termasuk Facebook dan Instagram mengalami gangguan yang berdampak terhadap ribuan penggunanya pada Selasa pekan ini. Perseroan menyebutkan gangguan itu sebagai “masalah teknis”. Gangguan yang terjadi pada Facebook dan Instagram pun dapat teratasi dalam waktu dua jam.
Sebanyak 500.000 pengguna Facebook telah melaporkan masalah saat masuk atau akses situs tersebut pada Selasa pagi waktu setempat, berdasarkan pelacak Downdetector.
Laporan Gangguan
Sekitar 50.000 laporan gangguan telah dirilis telah dikeluarkan terkait instagram dan 10.000 lainnya unfuk Facebook Messenger, meskipun jumlah laporan sudah mulai berkurang dalam waktu satu jam setelah laporan itu dimulai.
Adapun gangguan yang terjadi yakni beberapa pengguna menemukan kalau keluar dari akun Facebooknya. Sedangkan lain mendapat pemberitahuan di instagram kalau ada yang tidak beres dan feed pengguna tidak dapat diperbaharui dan diunggah.
Threasd juga alami down dan menampilkan pemberitahuan “Something went wrong, please try again later”
Halaman status Meta pada Selasa menunjukkan “gangguan besar” yang berdampak pada login Facebook, serta beberapa area platform lainnya. “Kami sadar masyarakat kesulitan mengakses layanan kami. Kami sedang mengerjakannya sekarang,” ujar Juru Bicara Meta Andy Stone.
Sekitar 1,5 jam setelah laporan down mulai meningkat, kurang dari 80.000 pengguna melaporkan masalah dengan Facebook, menurut Donwdetector. Laporan tentang Instagram dan Messenger menurun tajam. Downdetector hanya mengukur pengguna yang melaporkan masalah, sehingga jumlah pengguna sebenarnya yang terkena dampak kemungkinan lebih tinggi.
Advertisement
Meta Minta Maaf
Setelah setengah hari waktu setempat di AS, Meta mengatakan telah menyelesaikan gangguan itu.
“Sebelumnya hari ini, ada masalah teknis yang menyebabkan orang kesulitan mengakses beberapa layanan kami,” kata Stone di platform X yang dulu bernama Twitter.
"Kami menyelesaikan masalah ini secepat mungkin untuk semua orang yang terkena dampaknya, dan kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini,” ia menambahkan.
Gangguan platform besar-besaran relatif jarang terjadi, tetapi biasanya disebabkan oleh sesuatu yang tidak berbahaya, seperti masalah pembaruan perangkat lunak. Facebook, Instagram, dan WhatsApp mengalami gangguan selama hampir enam jam pada 2021, sebuah gangguan yang diyakini oleh perusahaan kepada pengguna bukan karena aktivitas jahat.
“Kami menyadari masalah availability issue mepengaruhi layanan tertentu yang disediakan oleh Meta. Saat ini, kami tidak mengetahui ada aktivitas siber berbahaya atau hubungan yang spesifik dengan pemilu hari ini,” ujar Juru Bicara Badan Keamanan Siber dan infrastruktur AS kepada CNN, merujuk pada pemilu pendahuluan Super Tuesday pada Selasa pekan ini.
Saham Meta Terbang, Mark Zuckerberg Dapat Rezeki Nomplok setara Rp 440,47 Triliun
Sebelumnya diberitakan, kekayaan bersih CEO sekaligus salah satu pendiri Meta, Mark Zuckerberg mencapai USD 165 miliar atau sekitar Rp 2.595,65 triliun (kurs Rp 15.731,20 per USD). Hal itu setelah Meta melaporkan kinerja kuartal yang solid.
Pada penutupan perdagangan Jumat, Zuckerberg bertengger menjadi orang terkaya yang pernah ada, berkat lonjakan 22 persen saham Meta, memberinya rejeki nomplok senilai USD 28 miliar atau sekitar Rp 440,47 triliun. Zuckerberg sekarang memiliki kekayaan bersih sebesar USD 165 miliar, membuatnya lebih kaya daripada salah satu pendiri Microsoft, Bill Gates.
Melansir CNBC International, Sabtu (3/2/2024), Zuckerberg juga akan menerima sekitar USD 174 juta tunai ketika perusahaan membayar dividen pertamanya pada Maret mendatang. Zuckerberg memiliki sekitar 350 juta saham Kelas A dan B, keduanya berhak menerima dividen. Zuckerberg akan memperoleh lebih dari USD 690 juta per tahun jika Meta mempertahankan dividen kuartalan sebesar 50 sen.
Ini merupakan perubahan nasib yang luar biasa bagi Zuckerberg yang kekayaannya banyak bergantung pada saham Meta. Pada 2021, kekayaan bersih Zuckerberg mencapai puncaknya sekitar USD 142 miliar, menurut Bloomberg Billionaires Index, ketika Nasdaq mencapai titik tertinggi baru.
Namun koreksi pasar secara luas memukul Meta lebih keras dibandingkan kebanyakan koreksi lainnya. Investor dan analis mengkritik keras perusahaan tersebut karena menggelontorkan miliaran dolar ke Reality Labs, divisi realitas virtualnya. Zuckerberg menanggapinya dengan melakukan pemotongan besar -besaran, dan menjulukinya sebagai tahun efisiensi Meta.
Perusahaan induk usaha Facebook yakni Meta mengalahkan perkiraan laba dan pendapatan pada kuartal IV 2023. Selain itu, Meta juga mengumumkan pembagian dividen untuk pertama kali. Hal itu berdampak terhadap lonjakan saham Facebook.
Advertisement