Liputan6.com, Jakarta - PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) melalui anak usahanya, EMP Bentu Limited yang merupakan operator dan pemilik 100 persen partisipasi interes atas blok Kontrak Kerja Sama (KKS) Bentu telah mendapatkan temuan gas di tempat (gas in place) sebesar 126 miliar kaki kubik dari aktivitas pengeborannya di sumur gas CEN-01.
Dikutip dari keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Kamis (7/3/2024), PT Energi Mega Persada Tbk akan menindaklanjuti temuan ini dengan mengebor di beberapa sumur pengembangan, konstruksi pipa gas, dan pembangunan tambahan fasilitas produksi.
Baca Juga
“Kami berharap untuk dapat mulai memproduksikan gas dari sumur CEN-01 dengan volume rata-rata 45 juta kaki kubik gas per hari pada masa mendatang,” tulis manajemen Energi Mega Persada.
Advertisement
Perseroan akan mengembangkan lebih lanjut temuan di sumur gas CEN-01 tersebut demi mengoptimalkan produksi gas dari blok KKS Bentu dalam waktu dekat ini.
Peningkatan produksi gas dari blok KKS Bentu tersebut diharapkan akan berdampak positif terhadap kinerja keuangan Perseroan pada masa mendatang. Dengan asumsi harga jual gas sebesar USD 6 per mmbtu, tambahan produksi gas sejumlah 45 juta kaki kubik gas per hari tersebut bernilai sekitar USD 270 ribu per hari atau sekitar USD 100 juta per tahun.
“Penemuan gas di tempat (gas in place) di blok KKS Bentu tersebut juga merefleksikan pencapaian Perseroan dalam mengembangkan usaha secara organik. Kami berharap pencapaian positif ini dapat menambah nilai bagi para pemangku kepentingan,” tulis Perseroan.
Kinerja Operasional
Penemuan gas ini juga mendukung usaha Pemerintah dalam mencapai produksi sebesar 1 juta barel minyak per hari dan 12 miliar kaki kubik gas per hari pada 2030. Perseroan menyatakan, temuan struktur gas yang diperoleh Perseroan merupakan sesuatu yang menggembirakan dan menjaga kontribusi dalam mendukung produksi gas pada masa mendatang.
Hal ini karena lebih dari 50 persen produksi gas di Sumatera bagian Utara diatribusikan oleh Perseroan. “Diharapkan temuan gas ini dapat segera diproduksikan secara komersial untuk memenuhi kebutuhan listrik dan industri di Riau dan mendukung neraca nasional,” tulis perseroan.
Blok KKS Bentu saat ini dioperasikan dan dimiliki 100% partisipasi interesnya oleh anak usaha Perseroan, yaitu EMP Bentu Limited. Pada 2023, blok KKS Bentu tersebut memproduksikan rata-rata 81 juta kaki kubik gas per hari.
Advertisement
Belanja Modal 2024
Sebelumnya diberitakan, PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) sekitar USD 150 juta pada 2024. Ini mengingat, Energi Mega Persada masih berfokus terhadap kegiatan drilling.
Wakil Direktur Utama Energi Mega Persada Edoardus Ardianto menuturkan, pihaknya menganggarkan belanja modal di kisaran USD 150 juta. Sebab, Perseroan masih berfokus untuk kegiatan drilling.
"Kegiatan drilling tersebut akan difokuskan untuk bisa menambah cadangan, menambah cadangan reserve minyak dan gas Perseroan secara menyeluruh, dan juga untuk development drilling, untuk meningkatkan produksi dari EMP secara keseluruhan,” kata dia dalam paparan publik, Jumat (15/12/2023).
Sementara itu, belanja modal pada tahun ini diperkirakan menembus kisaran USD 124 juta. Ini mengingat banyak pekerjaan yang dilakukan pada 2023, seperti pengeboran sumur eksplorasi hingga kegiatan seismik.
Di samping itu, Energi Mega Persada juga berkomitmen untuk terus mengembangkan perusahaan secara organik maupun anorganik. Alhasil, Perseroan akan terus melihat peluang dan kesempatan untuk akuisisi dan merger dengan catatan aset-aset yang akan diakuisisi atau merger sesuai dengan target ataupun rencana Perseroan.
"Kami akan lakukan, tapi kembali lagi kita akan sesuaikan dengan rencana dan juga capability dari Perseroan,” imbuhnya.
Optimistis Kinerja 2024
Sebelumnya, PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) memperkirakan harga komoditas stabil pada 2024. Ini mengingat kondisi geopolitik maupun ekonomi diharapkan bisa lebih pada tahun yang akan datang.
Wakil Direktur Utama Energi Mega Persada Edoardus Ardianto menuturkan, pihaknya memprediksi harga komoditas stabil pada tahun depan. Alhasil, Perseroan pun optimistis pendapatan dan laba bisa tumbuh lebih baik ke depannya.
"Jadi harga minyak kami harapkan bisa lebih stabil untuk target laba pendapatan dan produksi kami menganggarkan ada kenaikan mungkin ke sekitar 10-15% untuk produksi,” kata dia dalam paparan publik, Jumat (15/12/2023).
Sehingga, dengan adanya rencana pengembangan dari blok-blok perusahan, baik yang sudah ada, yang sudah produksi, ataupun yang sudah siap akan produksi, ataupun dalam tahap eksplorasi, diharapkan dapat memberikan tambahan cadangan, tambahan reserve, dan juga tambahan produksi, sehingga bisa meningkatkan kinerja keuangan perusahaaan secara keseluruhan.
Sementara itu, Energi Mega Persada juga menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) sekitar USD 150 juta pada 2024. Ini mengingat, Energi Mega Persada masih berfokus terhadap kegiatan drilling.
Dia bilang, pihaknya menganggarkan belanja modal di kisaran USD 150 juta. Sebab, Perseroan masih berfokus untuk kegiatan drilling.
"Kegiatan drilling tersebut akan difokuskan untuk bisa menambah cadangan, menambah cadangan reserve minyak dan gas Perseroan secara menyeluruh, dan juga untuk development drilling, untuk meningkatkan produksi dari EMP secara keseluruhan,” imbuhnya.
Advertisement