Sukses

Adhi Karya Catat Laba Rp 214 Miliar, Tumbuh 163% pada 2023

PT Adhi Karya Tbk (ADHI) meraih pendapatan Rp 20,07 triliun pada 2023. Pendapatan tumbuh 48,15 persen dan laba naik 163,4 persen pada 2023.

Liputan6.com, Jakarta - PT Adhi Karya Tbk (ADHI) mencatat kinerja keuangan positif 2023 yang ditunjukkan dari pertumbuhan pendapatan dan laba bersih.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (8/3/2024), PT Adhi Karya Tbk meraih pendapatan Rp 20,07 triliun pada 2023. Pendapatan tumbuh 48,15 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 13,54 triliun.

Perseroan menyatakan, pendapatan tersebut dikontribusikan dari proyek LRT Jabodebek sekitar 20 persen dan Proyek Tol Sigli-Banda Aceh sekitar 10 persen.

Seiring kenaikan pendapatan, PT Adhi Karya Tbk mencatat laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 214,01 miliar pada 2023. Laba tersebut melesat 163,4persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 81,24 miliar.

Beban pokok pendapatan melejit 51 persen menjadi Rp 17,7 triliun pada 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 11,75 triliun. Dengan demikian laba bruto tercatat Rp 2,32 triliun pada 2023. Laba itu tumbuh 29,31 persen dari 2022 sebesar Rp 1,79 triliun.

Sementara itu, beban usaha naik 20,98 persen menjadi Rp 878,80 miliar pada 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 726,36 miliar. Laba usaha Perseroan naik 34,9 persen menjadi Rp 1,44 triliun pada 2023. Pada 2022, Perseroan meraup laba usaha Rp 1,06 triliun.

Seiring kinerja tersebut, PT Adhi Karya Tbk mencatat laba per saham dasar naik menjadi Rp 25,46 pada 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 18,59. Ekuitas Perseroan naik 4,5 persen menjadi Rp 9,21 triliun pada 2023 dari periode 2022 sebesar Rp 8,82 triliun. Sementara itu,liabilitas naik 0,4 persen menjadi Rp 31,2 triliun pada 2023 dibandingkan 2022.

 

2 dari 4 halaman

Aset Perseroan

Total aset bertambah menjadi Rp 40,49 triliun pada 2023 dari posisi 2022 sebesar Rp 39,98 triliun. Seiring peningkatan kinerja itu, Adhi Karya dapat memperbaiki rasio keuangan EBITDA to interest dari 1,9 kali menjadi 2,2 kali pada 2023. “Hal ini menunjukkan peningkatan kemampuan ADHI dalam memenuhi kewajibannya,” tulis Sekretaris Perusahaan PT Adhi Karya Farid Budiyanto dalam keterbukaan informasi BEI.

Dari arus kas, Adhi Karya mencatat arus kas operasi yang positif pada laporan audited 2023. Sejak 2018-2023, Adhi Karya membukukan arus operasi yang positif.

“Saat ini ADHI terus melakukan upaya penagihan, bersikap prudent dalam pemilihan setiap proyek, disiplin cashflow dan operasional excellent yang meningkat, serta penerapan skema project financing dan funding scheme yang sesuai dalam rangka pengoptimalan kinerja ADHI tahun ini,” tulis Farid.

3 dari 4 halaman

Kontrak Baru

Adapun pada awal 2024, hingga Januari 2024, ADHI telah memperoleh kontrak baru sebesar Rp4 trilliun atau tumbuh sebesar 106% dibandingkan dengan perolehan tahun lalu.

Perolehan kontrak baru pada Januari 2024 didapat dari pekerjaan proyek sumber daya air sebesar 79%, Proyek Gedung 16%, dan sisanya manufaktur, properti, jalan & jembatan sedangkan jika diurai dari sumber pendanaan bersumber dari pemerintah sebesar 90% dan sisanya dari swasta & lainnya. 

Adapun pada akhir tahun 2023, ADHI telah meraih perolehan kontrak baru sebesar Rp37,4 trilliun atau tumbuh 58% dibandingkan tahun lalu.

Pada perdagangan sesi pertama, Jumat, 8 Maret 2024, harga saham ADHI menguat 5,48 persen menjadi Rp 308 per saham. Saham ADHI dibuka naik sekitar 20 poin ke posisi Rp 312 per saham. Harga saham ADHI berada di level tertinggi Rp 322 dan terendah Rp 302 per saham. Total frekuensi perdagangan 7.617 kali dengan volume perdagangan 1.226.315 saham. Nilai transaksi Rp 38,4 miliar.

4 dari 4 halaman

Adhi Karya Raih Kontrak Baru Senilai Rp 37,4 Triliun Sepanjang 2023

Sebelumnya diberitakan, Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) berhasil meraih kontrak baru sebesar Rp 37,4 triliun sepanjang 2023. Angka itu meningkat 58% dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Sekretaris Perusahaan Adhi Karya Farid Budiyanto menuturkan, dari sisi sumber dana, kontrak baru yang diperoleh Adhi Karya pada tahun lalu didominasi oleh proyek Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dengan porsi sebesar 43,6%.

Selain itu, diikuti oleh proyek dari Pemerintah sebesar 33,5%, proyek dari pinjaman (loan) sebesar 13,8% dan swasta 9,1%.

"Sedangkan berdasarkan tipe pekerjaan, jalan dan jembatan berkontribusi sebesar 41%, gedung sebesar 22%, prasarana perhubungan sebesar 16%, EPC sebesar 6%, serta sisanya manufaktur dan lainnya," ujar dia saat dihubungi Liputan6.com, ditulis Selasa (9/1/2024).

Ia menjelaskan, ada beberapa kontrak baru yang diperoleh Adhi Karya pada periode Desember 2023 di antaranya adalah infrastruktur jalan Tol Serang – Panimbang Seksi III di Provinsi Banten.

Kemudian, sarana Gedung Data Center Bank Indonesia Karawang, pembangunan jalan tol IKN Seksi 3A-2 Segmen Karangjoang – Kariangau, RS IKN, dan jaringan pipa pengelolaan limbah di Kawasan IKN, serta pembangunan RS Mandaya Royal Jakarta melalui anak usaha.

Sementara itu, memasuki 2024, Adhi Karya mengincar beberapa proyek besar. Di antaranya adalah pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan, pembangunan gedung serta pekerjaan lanjutan sarana perkeretaapian. Perusahaan ini pun menyiapkan strategi untuk memperoleh proyek-proyek tersebut.

"ADHI akan memperkuat pasar infrastruktur dan gedung yang menjadi core competence, serta memperluas portfolio pangsa pasar baru khususnya proyek-proyek lingkungan," tandasnya

 

Video Terkini