Sukses

Prajogo Pangestu Kembali Jadi Orang Terkaya Indonesia, Bagaimana Kinerja Sahamnya?

Beberapa emiten yang dikendalikan Prajogo, yakni PT Barito Pacific Tbk (BRPT), PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA), PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), dan PT Petrosea Tbk (PTRO) yang belum lama diakuisisi.

Liputan6.com, Jakarta - Jakarta - Prajogo Pangestu kembali menduduki posisi puncak orang terkaya di Indonesia. Melansir data real time billionaire Forbes per 12 Maret 2024, kekayaan Prajogo Pangestu ditaksir mencapai USD 43,5 miliar atau sekitar Rp 673,95 triliun (kurs Rp 15.493,00 per USD).

Kekayaan Prajogo dipupuk melalui sejumlah perusahaan yang dikelolanya. Di Bursa Efek Indonesia (BEI), tercatat beberapa emiten yang dikendalikan Prajogo, yakni PT Barito Pacific Tbk (BRPT), PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA), PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), dan PT Petrosea Tbk (PTRO) yang belum lama diakuisisi.

BRPT

BRPT sebagai perusahaan holding energi ditutup turun 0,98 persen ke posisi 1.010 pada Jumat, 8 Maret pekan lalu. Meski begitu, saham BRPT masih naik 0,50 persen dalam sepekan terakhir. Sejak awal tahun atau secara year to date (YTD), saham BRPT turun 24,06 persen.

BRPT mulai diperdagangkan di bursa pada Oktober 1993. Saat itu, perusahaan melepas 85 juta lembar saham dengan nilai nominal Rp 100 per lembar. Harga saham dipatok 3.200 per lembar, sehingga perseroan meraup 85 miliar dari IPO.

PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA)

TPIA ditutup turun 0,89 persen ke posisi 5.575 pada akhir pekan lalu. Secara ytd, saham TPIA naik 6,19 persen.

TPIA debut di bursa pada Mei 2008. Saat itu, perusahaan menerbitkan 728,4 juta lembar saham dengan nilai nominal Rp 50 per lembar. Harga penawaran dipatok Rp 2.200 per lembar, sehingga perusahaan mengantongi Rp 1,6 triliun dari IPO.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

2 dari 3 halaman

PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN)

CUAN merupakan pendatang baru di Bursa. Saham CUAN mulai diperdagangkan pada Maret 2023 lalu. Dalam rangka IPO, perusahaan menerbitkan 1,69 miliar lembar saham dengan nilai nominal Rp 200 per lembar. Harga penawaran yakni Rp 220 per lembar, sehingga diperoleh Rp 371,8 miliar dari IPO.

Pada perdagangan Jumat, 8 Maret 2024, saham CUAN ditutup turun 4,01 persen ke posisi 6.575. Berdasarkan posisi tersebut, harga saham CUAN saat ini telah mengalami kenaikan 2.888,64 persen dari harga IPO.

PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN)

Setelah merilis saham CUAN ke publik, Prajogo kembali mengantarkan satu perusahaan untuk debut belum lama ini. Saham BREN mulai diperdagangkan di Bursa pada Oktober lalu. Dalam rangka IPO, perusahaan menerbitkan 4,02 miliar lembar saham dengan nilai nominal 150 per saham. Harga penawaran yakni Rp 780 per lembar, sehingga perseroan memperoleh Rp 3,13 triliun dari IPO.

Pada perdagangan Jumat lalu, saham BREN turun 2,00 persen ke posisi 6.125. Berdasarkan posisi tersebut, harga saham BREN telah naik 685,26 persen.

 

3 dari 3 halaman

PT Petrosea Tbk (PTRO)

Belum lama ini, Prajogo pangestu resmi jadi pengendali PT Petrosea Tbk (PTRO). Hal itu menyusul aksi pengambilalihan 342.925.700 lembar atau setara 34 persen saham PTRO yang dimiliki Caraka Reksa Optima (CRO) oleh PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) melalui anak usahanya, Kreasi Jasa Persada (KJP). Informasi saja, CRO merupakan perusahaan milik konglomerat Robert Nitiyudo Wachjo.

PTRO ditutup stagnan atau mengalami perubahan 0,00 persen di posisi 4.790 pada Jumat, 8 Maret 2024. Saham PTRO naik 0,21 persen dalam sepekan. Sementara sejak awal tahun, saham PTRO terkoreksi 6,08 persen.