Sukses

Harga Emas Sempat Sentuh Rekor Tertinggi, Saham Emiten Produsen Emas Bervariasi

Harga emas dunia mencetak rekor tertinggi. Berikut pergerakan harga saham emiten produsen emas di tengah harga emas yang tinggi.

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas dunia sempat menguat dan mencetak rekor tertinggi pada perdagangan Jumat pekan lalu. Penguatan harga emas dunia ini karena terjadi pertambahan jumlah pengangguran di Amerika Serikat (AS) yang mendorong ekspektasi pasar Bank Sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) akan segera menurunkan suku bunga.

Mengutip CNBC, harga emas dunia di pasar spot naik 0,5% menjadi USD 2.170,55 per ounce pada 8 Maret 2024. Sedangkan harga emas berjangka AS ditutup 0,9% lebih tinggi menjadi USD 2.185,50 per ounce.

Namun, harga emas berada di bawah tekanan pada Selasa (Rabu waktu Jakarta). Harga emas dunia sempat turun lebih dari 1%, setelah laporan inflasi AS yang panas meredupkan prospek Bank Sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed) untuk segera menurunkan suku bunga.

Harga emas ditutup turun 1,18% menjadi USD 2,156.86 per ounce, mundur dari rekor tertinggi USD 2,194.99 yang dicapai pada Jumat lalu. Sedangkan harga emas berjangka AS berjangka ditutup turun 1% ke level USD 2.166,1.

Menyusul kondisi tersebut, saham produsen emas dalam negeri bervariasi pada perdagangan Rabu, 13 Maret 2023 sekitar pukul 11.00 WIB. Lebih lanjut, berikut liputan6.com telah merangkum kinerja saham emiten produsen emas:

- PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN)

PT Amman Mineral Internasional Tbk memiliki dan mengoperasikan tambang Batu Hijau, tambang tembaga-emas terbesar kedua di Indonesia melalui anak usahanya PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT). AMNT juga mengolah bijih menjadi konsentrat tembaga, serta kegiatan eksplorasi di proyek Elang.

Melalui PT Amman Mineral Industri (AMIN), fasilitas smelter tembaga dan pemurnian logam mulia juga kini tengah dibangun dan ditargetkan dapat beroperasi pada tahun 2024. Dengan selesainya fasilitas smelter tembaga dan PMR, AMMAN akan menjadi perusahaan yang terintegrasi secara penuh mulai dari pertambangan, pengolahan, hingga pemurnian secara terintegrasi.

Saham AMMN saat ini naik 1,79 persen ke posisi 8.525. Dalam sepekan, harga saham AMMN stagnan atau mengalami perubahan 0,00 persen. Sejak awal tahun atau secara year to date (YTD), saham AMMN telah naik 29,77 persen.

2 dari 4 halaman

PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)

ANTAM, anggota dari MIND ID (Mining Industry Indonesia), BUMN Holding Industri Pertambangan merupakan perusahaan pertambangan yang terdiversifikasi dan terintegrasi secara vertikal yang berorientasi ekspor. Melalui wilayah operasi yang tersebar di seluruh Indonesia yang kaya akan bahan mineral, kegiatan ANTAM mencakup eksplorasi, penambangan, pengolahan serta pemasaran dari komoditas bijih nikel, feronikel, emas, perak, bauksit, dan batu bara.

Saham ANTM naik 1,92 persen ke posisi 1.595. Dalam sepekan, harga saham ANTM naik 8,90 persen. Namun, secara year to date (ytd), saham ANTM terkoreksi 6,74 persen.

PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA)

PT Merdeka Copper Gold Tbk menghasilkan logam dan mineral yang esensial bagi kemajuan hidup manusia. Sebagai perusahaan induk pertambangan logam dan mineral Indonesia yang berkantor pusat di Jakarta, Merdeka mengeksplorasi, mengekstraksi, dan memproduksi emas, perak, tembaga, dan mineral lain melalui anak-anak perusahaan yang tersebar di tiga pulau di Indonesia. Merdeka juga memiliki anak perusahaan di bidang jasa konstruksi pertambangan.

Dua operasi tambang yang dikelola Merdeka saat ini adalah Tambang Emas Tujuh Bukit di Banyuwangi di Jawa Timur dan Tambang Tembaga Wetar di Pulau Wetar, Maluku Barat Daya.

Saham MDKA stagnan atau tidak mengalami perubahan di posisi 2.370. Dalam sepekan, harga saham MDKA naik 3,95 persen. Namun sejak awal tahun, harga saham MDKA turun 12,22 persen.

 

3 dari 4 halaman

PT United Tractors Tbk (UNTR)

Bisnis pertambangan emas perseroan dijalankan oleh PT Agincourt Resources (PTAR), dimana United Tractors memiliki saham sebesar 95%. PTAR mengoperasikan tambang emas Martabe yang berlokasi di daerah Tapanuli Selatan provinsi Sumatera Utara dengan area operasi seluas 479 hektare. Konstruksi tambang emas Martabe dimulai sejak tahun 2008 dan produksi dimulai pada tahun 2012.

Saham UNTR turun 2,17 persen ke posisi 23.650. Dalam sepekan, harga saham UNTR trun 1,46 persen. Namun secara YTD, saham UNTR masih naik 4,53 persen.

PT Archi Indonesia Tbk (ARCI)

PT Archi Indonesia Tbk merupakan salah satu penghasil murni emas (pure-play gold producer) terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara. Archi memiliki 100% Tambang Emas Toka Tindung, yakni tambang emas murni yang berlokasi sekitar 35 km Timur Laut dari Manado, ibukota dari provinsi Sulawesi Utara, Indonesia, melalui anak usaha yang dimiliki sepenuhnya – PT Meares Soputan Mining (MSM) dan PT Tambang Tondano Nusajaya (TTN).

Saham ARCI stagnan atau mengalami perubahan 0,00 persen di posisi 354. Dalam sepekan, harga saham ARCI telah naik 2,31 persen. Namun sejak awal tahun, saham ARCI terkoreksi 13,24 persen.

 

4 dari 4 halaman

PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB)

Perseroan mengelola dan berinvestasi pada bisnis pertambangan emas di wilayah Australasia, melalui anak perusahaannya. Perusahaan memiliki 2 tambang emas yang berlokasi di Penjom Malaysia, dan Lanut Sulawesi Utara, Indonesia.

Di antara emiten produsen emas, tampaknya kinerja saham PSAB yang paling moncer. Bahkan saham perseroan sempat digembok bursa pada 6 Maret 2024 lantaran mencatatkan kenaikan signifikan. Saat ini, saham PSAB turun 1,52 persen ke posisi 195. Dalam sepekan, harga saham PSAB naik 8,94 persen. Sedangkan secara YTD, saham PSAB melonjak 121,59 persen.

 

 

Video Terkini