Liputan6.com, Jakarta Kinerja PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI dari segi fundamental maupun performa saham di pasar modal dinilai kian menarik. Hal itu terbukti saham emiten bersandi BRIS ini yang semakin diminati investor asing.
Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk Hery Gunardi mengatakan investor asing semakin percaya terhadap kinerja fundamental perseroan maupun kinerja sahamnya di lantai bursa Indonesia.
Baca Juga
Ini membuktikan kehadiran BSI sejak 2021 yang diproyeksikan sebagai lokomotif ekonomi syariah tumbuh secara berkelanjutan.
Advertisement
“Apresiasi investor asing yang merupakan institusi terpercaya di bidang investasi ini adalah sebuah kepercayaan luar biasa bagi BSI. Ini menjadi bukti bahwa kinerja kami yang tumbuh berkelanjutan memiliki nilai ekonomi yang potensial di masa depan. Oleh karena itu kami pun tentu akan menjaga kepercayaan ini dengan terus meningkatkan kinerja semakin baik,” kata Hery.
Pada perdagangan Rabu (13/3/2024) harga saham BRIS terus melesat. Dibuka pada level harga Rp2.610, saham BRIS ditutup pada Rp2.850, naik 9,62%. Harga saham BRIS naik 63,79% sejak awal tahun 2024 (YTD).
Dalam satu tahun saham BRIS telah naik 114%. Kenaikan harga saham mendorong market cap BSI naik menjadi Rp131,47 triliun dan menjadikan BSI masuk ke dalam Top 10 Global Islamic Bank by market cap.
Mengutip data kepemilikan saham Bloomberg, ada beberapa investor asing yang baru-baru ini gencar memborong saham BRIS, seperti Dimensional Fund Advisors LP, lembaga investasi, yang bermarkas di Austin, Texas, Amerika Serikat (AS), SEI Investments Co., perusahaan jasa keuangan dari Oaks, Pennsylvania, AS, RWC Partners Ltd, BlackRock Inc serta UBS AG.
Mencermati penaikan saham BRIS, Grup Head Investor Relation BSI Rizky Budinanda mengatakan, peningkatan BRIS sejalan dengan kondisi IHSG yang bergerak di rentang 7.409,67 hingga menembus rekor 7.435,81.
BRIS bersama dengan perusahaan milik Chandra Asri Pacific (TPIA), ISAT menjadi faktor pendorong yang turut menggerakkan IHSG menjadi hijau. Di transaksi saham BRIS, terlihat net foreign buy sebesar 82,37 miliar.
Selain itu, Rizky menjelaskan saat ini sektor perbankan terutama Top 4 Banks masih menjadi andalan utama investor domestik dan global di Bursa Efek Indonesia karena kinerjanya yang stabil. Terlebih, 3 dari Top 4 Banks adalah induk dari BRIS yaitu, BMRI, BBRI dan BBNI.
“Pun kemudian ketika BRIS ternyata memiliki fundamental performance sangat baik, maka BRIS pun menjadi saham yang banyak dikoleksi investor,” ujarnya menegaskan.
Bahkan menurutnya, dengan level harga BRIS saat ini, target price konsensus para analis di Bloomberg sebesar Rp2.540 telah terlampaui.
Di sisi lain, lanjut Rizky, untuk menjaga kepercayaan public, BSI juga terus aktif melakukan kegiatan update kepada investor potensial baik yang sudah maupun yang belum memiliki saham BRIS melalui berbagai kegiatan konferensi dan non-deal roadshow (NDR).