Sukses

PGN Catat 830.935 Pelanggan pada 2023

PGN mengalirkan volume niaga sebesar 923 BBTUD untuk kebutuhan industri, komersial, transportasi dan rumah tangga, sedangkan untuk volume transmisi dalam bisnis pengangkutan sebesar 1.458 MMSCFD.

Liputan6.com, Jakarta - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) atau disebut PGN mencatat pelanggan mencapai 830.935 pelanggan pada 2023.Pelanggan PGN tersebut antara lain terdiri dari 825.856 pelanggan rumah tangga, 3.103 industri dan komersial serta 1.976 pelanggan kecil. 

Selain itu,PGN mengalirkan volume niaga sebesar 923 BBTUD untuk kebutuhan industri, komersial, transportasi dan rumah tangga, sedangkan untuk volume transmisi dalam bisnis pengangkutan sebesar 1.458 MMSCFD.

Pada lifting minyak & gas bumi, volume yang dihasilkan adalah 25.083 BOEPD dan untuk transportasi minyak terdapat kenaikan signifikan dari 38.471 BOEPD pada 2022 menjadi 155.775 BOEPD pada 2023. Pada LPG processing volume pada 2023 terhitung sejumlah 106 ton per hari.

Sementara itu, pendapatan Perseroan naik 2,17 persen menjadi USD 3,64 miliar pada 2023 dari periode 2022 sebesar USD 3,56 miliar. Selain itu, laba Perseroan tercatat  USD 278,09 juta pada 2023 dari periode sama tahun sebelumnya USD 326,23 juta.

“Kami bersyukur dapat melewati tantangan sepanjang tahun 2023 dengan pencapaian tersebut. Kinerja keuangan yang diperoleh ini sebagai wujud upaya Manajemen untuk mengelola bisnis hilir gas bumi yang optimal, handal serta aman namun tetap memberikan value bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan lain yang terkait,” tutur Direktur Utama PGN Arief S. Handoko seperti dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (14/3/2024).

PGN dalam perannya sebagai pengelola hilir gas bumi di Pertamina, secara berkelanjutan akan menjalankan kegiatan operasional dan investasinya secara inovatif dan prudent agar dapat menciptakan pertumbuhan bisnis organik serta multiplier effect perekonomian nasional. Selain itu, PGN juga lebih fokus dalam pengembangan utilisasi gas bumi yang ramah lingkungan di masa transisi energi menuju energi terbarukan.

“Kami menjalankan peran yang cukup challenging dalam rangka era transisi energi dari fosil ke EBT. Dengan posisi kunci sebagai salah satu aggregator gas bumi di Indonesia, harapan kami adalah dapat mengisi masa transisi ini melalui penyediaan gas bumi sebagai energi bersih kepada masyarakat,” pungkas Arief.

2 dari 4 halaman

PGN Bakal Beli Pasokan LNG dari Karya Mineral Jaya

Sebelumnya diberitakan, PT PGN Tbk (PGN) selaku Subholding Gas Pertamina menandatangani komitmen Nota Kesepahaman (MOU) pasok Liquefied Natural Gas (LNG) dari dalam negeri.

Adapun komitmen tersebut diperoleh dari PT Karya Mineral Jaya (KMJ) dengan sumber produksinya berasal dari Proyek LNG Bunyu yang berada di WK Nunukan. MoU ditandatangani Selasa, 23 Januari 2024 di Kantor Pusat PGN yang dilakukan oleh Rosa Permata Sari selaku Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN dan Iriawan Yuliato selaku President Director KMJ.

Pada tahun mendatang PGN memperkirakan volume LNG semakin besar dalam bauran pasokan gas. Hal ini seiring dengan dinamika volume pasok gas pipa yang mengalami natural decline dari beberapa produsen.

Produksi LNG KMJ diperkirakan mengalir mulai 2028 dengan rencana kapasitas sebesar ±60 MMSCFD. Dalam hal ini, PGN merupakan salah satu pembeli potensial yang berminat membeli volume produksi plant tersebut.

 

3 dari 4 halaman

Peluang Kerja Sama

PGN dan KMJ juga sepakat untuk melihat peluang kerjasama lain dalam hal partisipasi penyertaan pembangunan proyek infrastruktur LNG. Hal ini mengingat selain kebutuhan namun juga pengalaman PGN yang luas di industri gas bumi akan memberikan dampak yang positif dalam implementasi proyek tersebut.

Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Rosa Pertama Sari mengungkapkan bahwa PGN membutuhkan pasokan gas bumi yang handal dari para pemasok gas bumi hulu di Indonesia untuk disalurkan melalui jaringan pipa gas transmisi dan distribusi PGN.

Proyeksi gas balance domestik Indonesia terbaru menunjukkan penurunan produksi gas bumi sejak 2024. Kondisi tersebut membuat PGN membutuhkan pasokan LNG domestik, salah satunya dari WK Nunukan melalui Proyek LNG Bunyu.

Pasokan LNG domestik ini direncanakan dikirimkan ke wilayah penjualan Subholding gas yang telah memiliki infrastruktur penerima LNG yang tersebar di beberapa lokasi seperti Terminal LNG Arun, Floating Storage Regasification Unit (FSRU) Jawa Barat dan FSRU Lampung.

 

4 dari 4 halaman

Jaga Kehandalan Pasokan Gas

"Subholding Gas menyambut baik potensi kerja sama penyediaan pasokan dan pengembangan infrastruktur pengolahan gas menjadi LNG. Harapannya dengan adanya kerja sama dengan KMJ dapat meningkatkan kehandalan pelayanan Subholding Gas kepada pelanggan PGN dan memberikan manfaat positif kepada kedua belah pihak,” ujar Rosa, seperti dikutip dari keterangan resmi, Rabu (24/1/2024).

Sementara itu, Presiden Direktur KMJ Iriawan Yulianto menuturkan, alokasi yang didapatkan adalah alokasi dari wilayah kerja untuk dikembangkan dan olah menjadi LNG.

"Kami juga sangat menyambut baik tawaran kerja sama pengembangan infrastruktur, karena ini sangat penting untuk kami untuk mengelola aset yang ada di sana. Mudah-mudahan kerjasama ini semakin menguat supaya pada saatnya nanti dapat menandatangani PJB LNG," tutur dia.

Menurut Rosa, kerja sama berpeluang dilanjutkan dalam hal penguasaan teknologi dan pembangunan infrastruktur gas bersama KMJ. Mengingat PGN sudah berada dalam ekosistem bisnis gas bumi, sehingga dapat lebih mudah untuk dikomunikasikan. PGN dapat mendukung kebutuhan KMJ untuk tumbuh bersama di dalam ekosistem ini.

PGN selaku Subholding Gas senantiasa berkomitmen untuk selalu menjaga kehandalan pasokan gas kepada pelanggan melalui pasokan dari gas bumi maupun LNG. Konsistensi juga dilakukan dalam melakukan pengembangan infrastruktur gas termasuk LNG agar dapat mendukung bisnis PGN ke depan.

 

Video Terkini