Sukses

Saham SMBR Melaju Kencang Usai Umumkan Kinerja 2023

Pendapatan Semen Baturaja (SBR) pada 2023 tercatat sebesar Rp 2,04 triliun. Pendapatan itu naik 8,44 persen dibandingkan pendapatan pada 2022 yang tercatat sebesar Rp 1,88 triliun.

Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) naik usai umumkan laporan keuangan tahun buku 2023. Pada perdagangan Rabu, 13 Maret kemarin, saham SMBR ditutup naik 18,64 persen ke posisi 280.

Penguatan berlanjut, pada sesi I hari ini, Kamis 14 Maret 2024, saham SMBR naik 4,29 persen ke posisi 292. SMBR dibuka pada posisi 280 dan bergerak pada rentang 268-306. Merujuk data RTI, frekuensi perdagangan saham SMBR tercatat sebanyak 5.219 kali. Volume saham yang ditransaksikan yakni 45,11 juta lembar senilai Rp 13,13 miliar.

Dalam sepekan, harga saham SMBR naik 25,86 persen. Sejak awal tahun atau secara year to date (YTD), saham SMBR naik 5,04 persen. Namun jika memperhatikan alam satu tahun terakhir, saham SMBR turun 30,48 persen.

Pendapatan perseroan pada 2023 tercatat sebesar Rp 2,04 triliun. Pendapatan itu naik 8,44 persen dibandingkan pendapatan pada 2022 yang tercatat sebesar Rp 1,88 triliun.

Dari raihan itu, perseroan membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada 2023 sebesar Rp 121,57 miliar. Laba ini naik 57,22 persen dari laba 2022 yang tercatat sebesar RP 77,32 miliar.

Aset perseroan sampai dengan 31 Desember 2023 turun menjadi Rp 4,86 triliun dari RP 5,24 triliun pada Desember 2022. Liabilitas turun menjadi RP 1,69 triliun pada 2023 dari RP 2,17 triliun pada 2022. Sementara ekuitas sampai dengan Desember 2023 naik menjadi RP 3,16 triliun dari RP 3,07 triliun pada 2022.

2 dari 3 halaman

Laba Semen Baturaja Tumbuh 57,22% pada 2023

Sebelumnya, PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) mengumumkan kinerja perseroan untuk tahun buku 2023 yang berakhir pada 31 Desember 2023. Pada periode tersebut, Semen Baturaja berhasil membukukan pertumbuhan positif baik dari sisi pendapatan maupun laba.

Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (13/3/2024), pendapatan perseroan pada 2023 tercatat sebesar Rp 2,04 triliun. Pendapatan itu naik 8,44 persen dibandingkan pendapatan pada 2022 yang tercatat sebesar Rp 1,88 triliun.

Seiring dengan kenaikan pendapatan, beban pokok pendapatan pada 2023 naik menjadi Rp 1,4 triliun dari Rp 768 miliar pada 2022. Alhasil, laba kotor perseroan pada 2023 terpangkas menjadi Rp 643,5 miliar dibandingkan laba kotor pada 2022 sebesar RP 768,92 miliar.

Pada periode ini, perseroan berhasil menekan beban penjualan menjadi Rp 200,45 miliar dari Rp 248,75 miliar pada 2022. Beban umum dan administrasi juga susut menjadi Rp 230,85 triliun dari Rp 258,52 triliun pada 2022.

Sepanjang 2023, perseroan membukukan pendapatan lainnya sebesar Rp 43,9 miliar, berbanding terbalik dari beban lainnya yang tercatat sebesar Rp 8,58 miliar pada 2022. Pendapatan keuangan pada 2023 turun menjadi Rp 5,1 miliar dari Rp 11,66 miliar pada 2022.

 

3 dari 3 halaman

Beban Keuangan

Bersamaan dengan itu, beban keuangan pada 2023 turun menjadi Rp 98,61 miliar dari Rp 162,65 miliar pada 2022. Setelah dikurangi beban pajak penghasilan, perseroan membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada 2023 sebesar Rp 121,57 miliar. Laba ini naik 57,22 persen dari laba 2022 yang tercatat sebesar RP 77,32 miliar.

Aset perseroan sampai dengan 31 Desember 2023 turun menjadi RP 4,86 triliun dari Rp 5,24 triliun pada Desember 2022. Liabilitas turun menjadi RP 1,69 triliun pada 2023 dari RP 2,17 triliun pada 2022. Sementara ekuitas sampai dengan Desember 2023 naik menjadi RP 3,16 triliun dari RP 3,07 triliun pada 2022.

Video Terkini