Sukses

Merdeka Copper Gold Private Placement, Simak Rinciannya

PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) menerbitkan saham biasa sebanyak- banyaknya 362.133.000 saham dalam rangka private placement.

Liputan6.com, Jakarta - PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) berencana melakukan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) tahap I atau private placement.

Pada aksi tersebut, Merdeka Copper Gold menerbitkan saham biasa sebanyak- banyaknya 362.133.000 saham. Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (19/3/2024), rencana aksi ini telah mendapat restu pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar pada 10 Juni 2022.

Penerbitan saham tambahan PMTHMETD tahap I dijadwalkan pada 26 Maret 2024. Kemudian pada 27 Maret 2024 dijadwalkan untuk pencatatan saham tambahan hasil PMTHMETD tahap I. Pada hari yang sama, akan diumumkan hasil pelaksanaan PMTHMETD tahap I.

Sebelumnya, pada 10 Juni 2022, pemegang saham menyetujui rencana private placement atas sebanyak-banyaknya 2,29 miliar lembar saham atau maksimal 10 persen dari jumlah seluruh modal ditempatkan atau disetor perseroan. Persetujuan private placement ini bertujuan memberikan fleksibilitas pendanaan untuk perseroan dalam pengembangan kegiatan usaha dan mendukung potensi ekspansi.

RUPS saat itu juga menyetujui rencana untuk melakukan pembelian kembali (buyback) saham maksimal 0,5 persen saham dari modal ditempatkan dan disetor MDKA dengan alokasi dana maksimal sebesar Rp 600 miliar. Pada 2023, MDKA mencatat peningkatan produksi emas menjadi 138.666 ounce (oz), naik 11 persen secara tahunan.

 

 

2 dari 4 halaman

Harga Rata-Rata Penjualan Emas

Sementara harga rata-rata penjualan emas juga meningkat 8 persen yoy di level USD 1,939/oz. Produksi tembaga turun 35 persen yoy menjadi 12.706 ton akibat adanya penundaan sementara dalam pengiriman bahan peledak.

Produksi tembaga sudah menunjukkan pemulihan pada kuartal IV 2023. Pada komoditas nikel, tahun 2023 produksi nikel matte mencapai 30.333 ton sementara produksi NPI meningkat 68 persen yoy menjadi 65.117 ton sebagai dampak dari mulai beroperasinya smelter PT Zhao Hui Nickel (ZHN).

Tambang Sulawesi Cahaya Mineral (SCM) akan memasok sekitar setengah dari kebutuhan bijih nikel dari smelter yang dimiliki MBMA pada 2024, sehingga mengurangi dampak dari fluktuasi harga nikel dunia. Pengiriman bijih Tambang SCM melonjak dari 43.989 ton pada kuartal III 2023 menjadi 2,9 juta ton pada kuartal 4 2023. SCM menargetkan penjualan bijih nikel sebesar 15 juta ton pada tahun 2024 (4 juta ton saprolit dan 11 juta ton limonit).

 

3 dari 4 halaman

Belanja Modal 2023

Sebelumnya, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar USD 750 juta atau sekitar Rp 11,5 triliun (kurs Rp 14.866,55 per USD) pada 2023.

CFO PT Merdeka Copper Gold Tbk David Fowler menjelaskan, perseroan memang memiliki banyak rencana investasi pada 2023 ini, sehingga diperlukan belanja modal yang besar pula untuk mendanainya.

"Kami memiliki investasi yang cukup signifikan untuk dilakukan selama tahun ini. Dan untuk tahun 2023, investasi modal keseluruhan kami sekitar 750 juta," kata David dalam paparan publik perseroan, Selasa (13/6/2023).

David merincikan, sekitar USD 218 juta belanja modal tahun ini dialokasikan untuk menyelesaikan pembangunan pabrik Acid Iron (AIM) yang dikelola oleh entitas anak, PT Merdeka Battery Material Tbk (MBMA).

Kemudian sebesar USD 90 juta dialokasikan untuk mengembangkan bisnis pada tambang Sulawesi Cahaya Mineral (SCM). Lalu sebesar USD 110 juta akan dialokasikan untuk proyek emas Pani. Dan sekitar USD 137 juta dialokasikan untuk proyek smelter. Adapun sisanya akan digunakan untuk modal kerja perseroan.

"Jadi ketika kami memiliki Investasi yang cukup signifikan untuk dilakukan selama tahun ini, penting untuk dapat terus membiayai proyek kami. Itulah mengapa penting untuk melakukan IPO (anak usaha-MBMA). Dan untuk meningkatkan ekuitas awal itu, sebagai bagian dari IPO untuk membantu pendanaan Investasi tersebut ke depan," imbuh David.

4 dari 4 halaman

Merdeka Copper Gold Bidik Produksi Tembaga hingga 20 Ribu Ton pada 2023

Sebelumnya, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) membidik produksi katoda tembaga mencapai 16.000-20.000 ton pada 2023.

General Manager Corporate Communications Merdeka Copper Gold, Tom Malik menuturkan, pada 2022, produksi katoda tembaga mencapai 18.000 ton di tambang tembaga Wetar. “Target 16.000 sampai 20.000 ton (pada 2023),” ujar dia dikutip dari Antara, ditulis Kamis (18/5/2023).

Selain itu, perseroan juga menargetkan produksi emas mencapai 120.000-140.000 ounce emas pada 2023 yang berasal dari tambang Tujuh Bukit. “Target produksi tahun ini 120.000-140.000 ounce, mirip-mirip dengan tahun lalu,” kata dia.

Tom mengatakan, produksi tembaga itu berasal dari tambang Wetar di Pulau Wetar, Kabupaten Maluku Barat Daya, Maluku yang dikelola oleh PT Batutua Kharisma Permai (BKP) sebagai pemegang izin usaha pertambangan operasi dan produksi tembaga.

Selain itu, tambang tersebut juga dikelola oleh PT Batutua Tembaga Raya (BTR) sebagai pemegang izin usaha pertambangan operasi produksi khusus untuk pengolahan dan pemurnian hasil tembaga menjadi katoda atau lempeng tembaga.

Hingga kuartal I 2023, tambang Wetar telah produksi 4.053 ton katoda tembaga dengan biaya berkelanjutan (AISC) sebesar USD 4,48 per lb.

Emiten dengan 7,36 persen kepemilikan saham oleh Garibaldi Thohir ini juga punya proyek tembaga Tujuh Bukit di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur yang merupakan salah satu proyek tembaga terbesar di dunia yang belum dikembangkan.

Untuk mendorong proyek tambang itu, perseroan telah investasi lebih dari USD 156 juta sejak 2018, di antaranya untuk menjalankan eksplorasi, pengeboran penentu sumber daya, pemodelan geologi, serta studi teknis yang sedang berlangsung.

“Hasil studi yang telah dilakukan menemukan usia tambang bisa bisa mencapai 40 tahun,” tutur Tom.

 

 

Video Terkini