Sukses

Rugi GoTo Bengkak Jadi Rp 90,39 Triliun pada 2023, Ini Penyebabnya

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mencatat pertumbuhan pendapatan 30,27 persen dan rugi bengkak 128,4 persen pada 2023.

Liputan6.com, Jakarta - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) membukukan kinerja beragam sepanjang 2023. Hal ini seiring GoTo mencatat pertumbuhan pendapatan tetapi rugi membengkak.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (19/3/2024), PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk mencatat pendapatan Rp 14,78 triliun pada 2023. Pendapatan tersebut naik 30,27 persen dari periode 2022 sebesar Rp 11,34 triliun.

Perseroan membukukan rugi bersih Rp 90,39 triliun pada 2023. Rugi Perseroan naik 128,43 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 39,57 triliun.

Mengutip keterangan resmi Perseroan, rugi GoTo dipicu oleh pencatatan pembalikan nilai goodwill atau goodwill reversal senilai Rp 78,8 triliun pada 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 11 triliun. Hal tersebut sebagaimana diwajibkan oleh standar akuntansi keuangan yang berlaku, yang merupakan dampak dari transaksi Tokopedia dan TikTok yang akibatkan hilangnya pengendalian GoTo terhadap Tokopedia mulai 1 Februari 2024.

“Rugi yang diakibatkan pembalikan nilai goodwilltersebut tidak berulang (non-recurring),nonkas, dan tidak berdampak kepada EBITDA yang disesuaikan maupun arus kas Perseroan,” tulis Perseroan.

Di sisi lain, Perseroan mampu menekan biaya dan beban sebesar 39,86 persen menjadi Rp 25,06 triliun pada 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 41,67 triliun.

Perseroan tekan beban penjualan dan pemasaran dari Rp 14,08 triliun pada 2022 menjadi Rp 6,43 triliun. Beban umum dan administrasi terpangkas menjadi Rp 5,64 triliun pada 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 12,70 triliun.

Seiring beban usaha yang berkurang tersebut, GoTo pangkas rugi usaha 66,10 persen menjadi Rp 10,27 triliun pada 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 30,32 triliun.

 

2 dari 4 halaman

Aset Perseroan

Seiring kinerja keuangan itu, GoTo mencatat rugi per saham dasar dan dilusi naik menjadi Rp 85 pada 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 39.

Ekuitas Perseroan turun menjadi Rp 35,72 triliun pada 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 122,72 triliun. Liabilitas Perseroan naik menjadi Rp 18,37 triliun pada 2023 dari 2022 sebesar Rp 16,49 triliiun. Aset Perseroan terpangkas menjadi Rp 54,09 triliun pada 2023 dari posisi 2022 sebesar Rp 139,21 triliun. Kas dan setara kas Perseroan tercatat Rp 25,14 triliun pada 2023 dari posisi 2022 sebesar Rp 29 triliun.

Pada penutupan perdagangan Selasa, 19 Maret 2024, saham GOTO melemah 1,37 persen ke posisi Rp 72 per saham. Saham GOTO dibuka naik satu poin ke posisi Rp 74 per saham. Saham GOTO berada di level tertinggi Rp 75 dan terendah Rp 70 per saham. Total frekuensi perdagangan 21.595 kali dengan volume perdagangan 31.459.848 saham. Nilai transaksi Rp 227,5 miliar.

3 dari 4 halaman

Kuartal IV 2023

Sementara itu, pada kuartal IV 2023, GoTo melaporkan earning before interest, tax, depreciation and amortization (EBITDA) yang disesuaikan positif untuk pertama kali sebesar Rp 77 miliar pada kuartal keempat.

Sedangkan pada saat bersamaan, gross transaction value (GTV) atau nilai transaksi bruto grup pada kuartal yang sama tumbuh 8 persen dibanding kuartal sebelumnya dan 1 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Selain itu, pendapatan bruto kuartal keempat tumbuh 8 persen dibandingkan kuartal sebelumnya dan 3 persen dibandingkan tahun sebelumnya mencapai Rp 6,5 triliun.

Perbaikan ini didorong oleh inovasi produk yang menjangkau segmen pasar yang lebih luas serta pengelolaan beban secara disiplin.

Perseroan juga sebelumnya telah menyepakati kemitraan strategis dengan TikTok. Tokopedia dan bisnis e-commerce TikTok di Indonesia telah bergabung di bawah entitas PT Tokopedia, yang kini dimiliki bersama-sama oleh GoTo dan TikTok sebagai mitra strategis, dan TikTok akan memegang pengendalian atas Tokopedia.

Sebagai bagian dari kesepakatan yang telah diselesaikan pada Januari 2024, TikTok akan menginvestasikan lebih dari USD1,5 miliar dalam waktu ke depan pada entitas Tokopedia yang telah dikombinasikan dengan bisnis e-commerce TikTok, tanpa menyebabkan dilusi lebih lanjut pada kepemilikan GoTo di Tokopedia.

 

 

 

4 dari 4 halaman

Fokus Perseroan

GoTo juga akan menerima arus pendapatan berkelanjutan dari Tokopedia yang selaras dengan skala dan pertumbuhan Tokopedia. Selanjutnya, seiring perbaikan profitabilitas dan arus kas, Perseroan akan mengoptimalisasi pemanfaatan modalnya sejalan dengan rencana alokasi modal yang baru disusun.

Rencana ini mencakup inisiatif pembelian kembali saham Perseroan (share buyback) sebanyak-banyaknya USD 200 juta, di mana implementasi dan realisasi atas rencana ini akan bergantung pada diperolehnya persetujuan dari regulator dan pemegang saham yang akan diajukan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) berikutnya.

Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan akan melakukan peninjauan secara berkala terhadap rencana pembelian kembali tersebut dan mungkin melakukan perubahan atau penyesuaian apabila diperlukan. Informasi lebih detail atas rencana pembelian saham kembali tersebut akan disampaikan kepada seluruh pemegang saham sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Direktur Utama grup GoTo, Patrick Walujo menuturkan, GoTo telah meletakkan landasan operasional yang kuat dengan tercapainya EBITDA yang disesuaikan positif pada kuartal IV 2023 dan terjalinnya kemitraan strategis dengan TikTok pada bisnis e-commerce yang akan berdampak luas kepada bisnis-bisnis financial technology dan on-demand services.

“Ke depannya, fokus Perseroan adalah untuk memperkuat landasan ini agar dapat mendorong pertumbuhan yang lebih cepat dan profitable,” ujar dia.

Patrick menuturkan, pihaknya akan membuat produk dan layanan yang dapat menjangkau basis konsumen secara lebih luas.

“Untuk mencapai hal ini, Perseroan mengedepankan inovasi produk dan keunggulan operasional, dengan tujuan meningkatkan nilai yang Perseroan berikan pada konsumen eksisting, meningkatkan wallet share, serta menumbuhkan basis konsumen,” tutur dia.

Ia menuturkan, Perseroan berkomitmen melanjutkan strategi yang telah berjalan dengan implementasi lebih kuat seiring langkah menjajaki peluang bisnis inovatif baru serta hentikan berbagai inisiatif yang tidak dapat diperluas skalanya.