Liputan6.com, Jakarta Bursa Asia-Pasifik menguat karena investor mencerna perubahan penting kebijakan moneter Bank of Japan dan menunggu keputusan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed).
BOJ pada hari Selasa menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya dalam 17 tahun dan membatalkan kebijakan pengendalian kurva imbal hasil, membuat Nikkei melampaui angka 40.000 untuk pertama kalinya dalam hampir dua minggu.
Baca Juga
Investor juga fokus ke Tiongkok, dengan Bank Rakyat Tiongkok (PBOC) yang akan merilis suku bunga utama pinjaman satu tahun dan lima tahun. LPR satu tahun bertindak sebagai patokan bagi sebagian besar pinjaman rumah tangga dan korporasi, sedangkan LPR lima tahun merupakan patokan bagi sebagian besar hipotek properti. Dapatkan lebih banyak dari CNBC.
Advertisement
Di Australia,  S&P/ASX 200 naik 0,17%, sehari setelah bank sentral negara itu mempertahankan suku bunga di 4,35% untuk pertemuan ketiga berturut-turut.Kospi Korea Selatan naik 1,12%, didukung oleh kenaikan 1,37% pada saham kelas berat Samsung Electronics, sedangkan saham berkapitalisasi kecil Kosdaq naik 0,34%.
Indeks Hang Seng Hong Kong juga bersiap untuk pembukaan yang lebih kuat, dengan HSI berjangka di 16.629 dibandingkan dengan penutupan terakhir indeks di 16.529,48. Sementara itu, Nikkei 225 Jepang ditutup untuk hari libur umum.Â
Semalam di AS, ketiga indeks utama menguat ketika Federal Reserve memulai pertemuan kebijakan dua harinya.
Bank sentral diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tidak berubah pada hari Rabu. Namun, laporan inflasi yang mengkhawatirkan baru-baru ini membuat investor khawatir bahwa bank sentral dapat memberikan sinyal bahwa suku bunga akan tetap lebih tinggi lebih lama dari perkiraan.
Indeks Dow Jones naik 0.83%, menandai hari terbaiknya sejak 22 Februari, sedangkan S&P 500 naik 0,56% menjadi ditutup pada 5,178.51 untuk rekor baru. Komposit Nasdaq naik 0,39%.
Â
Yen Sentuh Level Terendah 4 Bulan
Yen Jepang mencapai titik terendah dalam empat bulan pada hari Selasa hingga mencapai 151,3 terhadap greenback setelah bank sentral negara tersebut membuat perubahan kebijakan penting pada kebijakan moneternya. Ini merupakan level terendah sejak mencapai 151,71 pada 13 November.
Jika yen menembus level terendah pada 13 November, maka yen akan berada pada titik terlemahnya terhadap dolar AS sejak Juni 1990, ketika gelembung aset negara tersebut pecah.
Bank of Japan menaikkan suku bunga dari -0,1% menjadi sekitar 0%-0,1% dan menghapus kebijakan pengendalian kurva imbal hasil.Â
Advertisement