Liputan6.com, Jakarta - PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) mengumumkan rencana pembelian kembali (buyback) saham perseroan. Buyback dilakukan dengan nilai sebanyak-banyaknya Rp 20 miliar, termasuk biaya perantara pedagang efek dan biaya lainnya sehubungan dengan pembelian kembali saham GOOD.
Perseroan akan menggunakan kas internal perseroan sebagai sumber pendanaan untuk melaksanakan pembelian kembali saham perseroan. Oleh sebab itu, aksi ini akan mengakibatkan turunnya kas internal Garudafood maksimum Rp 20 miliar.
Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (22/3/2024), perkiraan jumlah saham yang dibeli adalah 013 persen atau sebanyak 46.359.340 lembar saham dari total saham yang dikeluarkan oleh perseroan.
Advertisement
Pembelian kembali saham GOOD dilakukan secara bertahap dalam waktu paling lama 12 bulan setelah disetujui oleh pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Pengumuman ringkasan risalah keputusan RUPSLB akan diumumkan pada 3 Mei 2024.
Harga penawaran atas pembelian kembali saham perseroan akan memperhatikan dan mengacu pada ketentuan Pasal 10 dan Pasal 11 POJK 29/2023. Pembelian kembali saham akan dilakukan melalui Bursa maupun di luar Bursa. Perseroan akan menunjuk PT Indo Premier Sekuritas sebagai anggota Bursa untuk melakukan pembelian kembali saham perseroan melalui Bursa.
Pertimbangan utama perseroan dalam melakukan pembelian kembali saham adalah agar perseroan dapat memiliki fleksibilitas yang memungkinkan perseroan memiliki mekanisme untuk menjaga stabilitas harga saham perseroan jika saham perseroan tidak mencerminkan nilai atau kinerja perseroan.
Perseroan berencana untuk menyimpan saham yang telah dibeli kembali untuk dikuasai sebagai saham treasuri untuk jangka waktu tidak lebih dari 3 tahun. Terhitung sejak tanggal pembelian kembali saham perseroan dilaksanakan. Akan tetapi perseroan dapat sewaktu-waktu melakukan pengalihan atas saham yang telah dibeli sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Garudafood Sebut Pabrik dan Gudang Tak Terdampak Puting Beliung di Sumedang
Sebelumnya, PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) memastikan pabrik dan gudang distribusi di Kawasan Industri Dwipapuri Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat tidak terdampak angin puting beliung pada Rabu, 21 Februari 2024.
Head of Corporate Communications and External Relations Garudafood,Dian Astrina menuturkan, Garudafood memiliki pabrik dan gudang Distribusi di Kawasan Industri Dwipapuri Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang. Fenomena angin puting beliung pada Rabu, 21 Februari 2024 yang menerjang Kabupaten Sumedang, bergerak menjauhi pabrik dan gudang Garudafood sehingga tidak ada kerusakan yang terjadi.
"Fenomena puting beliung ini tidak berdampak pada Garudafood karena proses operasional tetap berjalan dengan baik,” ujar dia lewat keterangan resmi kepada Liputan6.com, Kamis (22/2/2024).
Namun demikian, tim internal Garudafood langsung bergerak cepat mendata anggota keluarga karyawan yang rumahnya terdampak. Dia menuturkan, fokus utama perseroan adalah keselamatan karyawan dan keluarganya, sehingga donasi awal berupa sembako dan makanan minuman siap konsumsi sudah disalurkan malam harinya ke keluarga karyawan yang terdampak.
“Kami pun memastikan bahwa karyawan kami memiliki tempat bernaung yang layak jika memang rumah mereka mengalami kerusakan berat. Hingga saat ini ada kurang lebih 30-an karyawan kami yang mengalami kerusakan rumah kategori ringan hingga berat,” kata dia.
Advertisement
Terus Dipantau
Dia menuturkan, hingga Kamis, 22 Februari 2024, pihaknya terus bergerak memantau kondisi situasi masyarakat sekitar pabrik perseroan.
"Beberapa hari ke depan kami berencana akan bergerak dengan mitra untuk menyalurkan bantuan berupa produk makanan dan minuman Garudafood,” tutur dia.
Sebelumnya diberitakan, kejadian angin puting beliung disertai hujan deras menerjang kawasan industri di Rancaekek-Jatinangor, Jawa Barat, Rabu, 21 Februari 2024, peristiwa tersebut terjadi pada pukul 15.30 WIB.