Liputan6.com, Jakarta Kementerian BUMN berencana menggabungkan BUMN sektor infrastruktur atau BUMN Karya. Nantinya, akan ada penggabungan sejumlah perusahaan menjadi tersisa 3 BUMN saja.
Sekretaris Perusahaan PTPP Bakhtiyar Efendi menjelaskan, perseroan saat ini masih menunggu arahan lebih lanjut dari Kementerian BUMN. Sebelumnya, perseroan yang telah ikut kajian mengenai rencana penggabungan usaha antar BUMN karya.
Baca Juga
"Ini mungkin kajiannya sudah mulai ada hasilnya meskipun kita masih menunggu hasil detailnya seperti apa. Jadi kita secara resmi dan secara detailnya nanti proses penggabungannya, sistem penggabungannya seperti apa, itu masih kita tunggu dari Kementerian dulu," kata dia kepada wartawan di kawasan Jakarta Selatan, Kamis (21/3/2024).
Advertisement
Bakhtiyar mengatakan, PTPP kemungkinan akan digabung dengan Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA). Lainnya, ada PT Hutama Karya (Persero) yang kemungkinan akan digabungkan dengan PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT). Namun hal ini masih dipertimbangkan dengan menengok kompetensi masing-masing perusahaan.
"Kita juga ikut dalam proses kajian itu. Kita diminta data-datanya. Jadi semua kompetensi PP, kelebihan dan kekurangannya juga diassessment. Sehingga nanti cocoknya digabung dengan siapa," imbuh Bakhtiyar.
Saat ini, Bakhtiyar mengatakan BUMN karya saat ini memiliki kompetensi hampir sama, sehingga tak jarang ada persaingan ketat antar sesama BUMN karya. Ke depannya, hasil penggabungan BUMN karya ini akan difokuskan pada bidang khusus.
"Saat ini ada 7 (BUMN karya) dengan kompetensi yang sama. Semuanya dapat membiding projek yang sama, itu mungkin jadi salah satu evaluasi di Kementerian BUMN. Sehingga tidak ada yang punya spesialisasi khusus," ujarnya.
Â
Rencana Penggabungan
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir berencana menggabungkan PT Hutama Karya (Persero) dengan PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Kedua, menggabungkan PT Adhi Karya (Persero) Tbk dengan Brantas Abipraya dan Nindya Karya. Ketiga, menggabungkan PT Pembangunan Perumahan (Persero) atau PTPP dengan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.
Selanjutnya, tiga entitas hasil penggabungan itu akan diklasifikasi ke beberapa fokus berbeda. HK dan Waskita akan fokus pada jalan tol, jalan non tol, gedung institusi, hingga residen komersial.
Sementara itu, Wika, PP, hingga Adhi Karya tidak akan menggarap pada sektor yang sudah dikuasai HK-Waskita. Namun, seluruhnya punya aspek keahliannya masing-masing.
"Tetapi untuk WIKA dan PP dia tidak masuk ke toll roads, tapi dia fokus ke seaport, airport, tetapi dia juga akan tetap masuk di residential karena masih ada aset-aset yang tertinggal sebelumnya," urainya.
Kemudian, Adhi Karya-Nindya Karya bakal fokus menggarap sektor Engineering, Procurement, Construction (EPC). Spesialisasinya akan diarahkan pada infrastruktur air, rel, dan beberapa hal senada lainnya.
"Ini yang kita lakukan sebenarnya konsolidasi sekaligus penyehatan," pungkas Erick Thohir.
Advertisement
Erick Thohir Bakal Pangkas BUMN Karya Jadi 3 Perusahaan
Menteri BUMN Erick Thohir mengungkap kabar terbaru soal rencana penggabungan BUMN sektor infrastruktur atau BUMN Karya. Rencananya, akan ada penggabungan sejumlah perusahaan menjadi tersisa 3Â BUMN.
Erick mencatat saat ini ada 7 BUMN karya yang beroperasi. Nantinya, akan digabung menjadi 3 perusahaan saja. Dia mengaku sudah memproses rencana tersebut.
"Di BUMN Karya hari ini kita sudah konsolidasi dalam tahap proses menggabungkan 7 karya menjadi 3 perusahaan karya," kata Erick dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI, Jakarta, Selasa (19/3/2024).
Pertama, menggabungkan PT Hutama Karya (Persero) dengan PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Kedua, menggabungkan PT Adhi Karya (Persero) Tbk dengan Brantas Abhipraya dan Nindya Karya. Ketiga, menggabungkan PT Pembangunan Perumahan (Persero) atau PTPP dengan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.
Bagian dari Penyehatan BUMN
Erick Thohir menilai, upaya merger atau konsolidasi perusahaan ini jadi salah satu upaya penyehatan BUMN Karya. Mengingat, salah satu tujuan transformasi yang dibawa Erick adalah membuat BUMN makin sehat.
"Kita juga sudah mulai mengklasifikasi karya-karya ini menjadi pengelompokkan-pengelompokkan, supaya mereka bisa fokus pada tugasnya masing-masing," ujarnya.
Harapannya, pembagian tugas tadi tidak menjadikan BUMN Karya 'palugada'. Artinya, garapan proyek-proyek akan spesifik dilakukan sesuai dengan kategori dan kelasnya masing-masing.
Â