Liputan6.com, Jakarta - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) atau Telkom Indonesia mengumumkan kinerja tahun buku 2023 yang berakhir pada 31 Desember 2023.
Pada periode tersebut, Telkom Indonesia berhasil membukukan pertumbuhan positif baik dari sisi pendapatan maupun laba. Sepanjang 2023, perseroan membukukan pendapatan Rp 149,22 triliun.
Baca Juga
Pendapatan itu naik 1,30 persen dibandingkan pendapatan 2022 yang tercatat sebesar Rp 147,31 miliar. Bersamaan dengan itu, perseroan membukukan beban dan biaya beban dengan rincian beban operasi, pemeliharaan, dan jasa telekomunikasi Rp 39,72 triliun. Kemudian beban penyusutan dan amortisasi Rp 32,66 triliun, beban karyawan Rp 15,93 triliun, dan beban interkoneksi Rp 6,36 triliun.
Advertisement
Kemudian beban umum dan administrasi Rp 6,1 triliun, beban pemasaran Rp 3,53 triliun, kerugian yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar investasi Rp 748 miliar, penghasilan lain-lain Rp 252 miliar, dan rugi selisih kurs Rp 36 miliar. Perseroan juga membukukan penghasilan pendanaan sebesar Rp 1,06 triliun pada 2023.
Sementara biaya pendanaan tercatat sebesar Rp 4,65 triliun dan bagian laba investasi jangka panjang pada entitas asosiasi tercatat sebesar Rp 1 miliar. Setelah dikurangi beban pajak penghasilan, perseroan membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada 2023 sebesar Rp 24,56 triliun.
Laba itu naik 18,34 persen dari laba 2022 yang tercatat sebesar Rp 20,75 triliun. Aset perseroan sampai dengan 31 Desember 2023 naik menjadi RP 287,04 triliun dari RP 275,19 triliun pada akhir 2022. Liabilitas pada Desember 2023 naik menjadi Rp 130,48 triliun dari Rp 125,93 triliun pada 2022. Bersamaan dengan itu, ekuitas pada 2023 naik menjadi Rp 156,56 triliun dari Rp 149,26 triliun pada 2022.
Pada perdagangan Senin, 25 Maret 2024 pukul 10.46 WIB, saham TLKM turun 3,08 persen ke posisi Rp 3.790 per saham. Harga saham TLKM dibuka turun 120 poin ke posisi Rp 3.880 per saham. Harga saham TLKM berada di level tertinggi Rp 3.890 dan terendah Rp 3.780 per saham. Total frekuensi perdagangan 14.465 kali dengan volume perdagangan 945.583 saham. Nilai transaksi Rp 363,2 miliar.
Telkom Indonesia Bakal Genjot Bisnis Data Center
Sebelumnya diberitakan, PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) atau Telkom Indonesia cukup gencar melakukan ekspansi bisnis di bidang data center.
Direktur Strategic Portfolio Telkom Indonesia Budi Setyawan Wijaya menuturkan, industri data center semakin menjanjikan di Indonesia. Secara nasional, kapasitas IT load data center di Indonesia berada di level 98 megawatt (MW) pada 2022 dan diperkirakan melesat menjadi 1.256 MW pada 2031 mendatang.
Telkom Group sendiri saat ini memiliki data center dengan kapasitas IT load sebesar 42 MW. TLKM memiliki sebanyak 32 data center, di mana 27 data center di antaranya berada di dalam negeri dan 5 sisanya ada di luar negeri. Bisnis data center menyumbang pendapatan bagi TLKM sebanyak Rp 1,4 triliun hingga kuartal III 2023.
"Saat ini konsolidasi data center di Telkom sedang berlangsung dan akan selesai pada akhir 2023,” kata Budi dalam Public Expose 2023, Kamis (30/11/2023).
Bahkan, Telkom Indonesia pun berencana mencari mitra strategis pada 2024 dalam rangka membantu perusahaan untuk mengembangkan bisnis data center. Sayangnya, manajemen Telkom Indonesia belum bisa buka-bukaan terkait siapa mitra strategis yang digaet oleh perusahaan tersebut.
Meski demikian, Budi mengungkapkan setidaknya ada tiga kriteria mitra strategis yang hendak dicari oleh Telkom Indonesia. Pertama, mitra strategis tersebut harus bisa mengisi kompetensi yang dimiliki oleh Telkom Indonesia, sehingga pengelolaan bisnis data center perusahaan dapat bersanding dengan pemain global.
Kedua, mitra strategis tersebut harus mampu membawa tenant atau konsumen. Ketiga, mitra strategis tersebut juga harus bisa membawa capital atau pendanaan.
"Dengan melihat perkembangan bisnis data center yang masif, keberadaan mitra menjadi sangat penting untuk mengakselerasi pertumbuhan kinerja kami,” ujar dia.
Advertisement
Telkom Indonesia Yakin Cetak Kinerja Positif pada 2024
Sebelumnya diberitakan, PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) atau Telkom Indonesia percaya diri dapat terus mencatatkan kinerja positif pada masa mendatang.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom Indonesia Heri Supriadi menuturkan, Telkom Group selalu memiliki panduan performa perusahaan jangka menengah. Untuk 2024, TLKM memperkirakan dapat meraih pertumbuhan pendapatan di kisaran low to mid single digit. TLKM juga memproyeksikan margin labanya tetap bertahan di level 53 persen pada tahun depan.
"Kami masih memiliki pendapatan dari sektor legacy (layanan pesan dan suara) yang sedang dalam masa transisi menjadi pendapatan dari sektor digital, sehingga untuk saat ini kami masih dalam tahap pertumbuhan low to mid single digit,” kata dia dalam Public Expose 2023, Kamis (30/11/2023).
Bisnis digital akan menjadi penopang utama pendapatan perusahaan pada tahun depan. Selain itu, TLKM juga yakin segmen bisnis lain seperti data center dan enterprise akan terus tumbuh dan memberi kontribusi yang signifikan bagi perusahaan.
Manajemen Telkom Indonesia berusaha untuk berinvestasi secara lebih efisien demi memperoleh pertumbuhan kinerja jangka panjang yang berkelanjutan. “Investasi yang efisien ini juga akan menjamin keunggulan kompetitif kami di industri telekomunikasi nasional,” kata Heri.
Telkom meraih pendapatan sebesar Rp 111,2 triliun hingga kuartal III 2023 atau tumbuh 2,2 persen year on year (YoY) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Pendapatan TLKM didorong oleh pertumbuhan layanan data, internet, dan IT sebesar 4,8 YoY menjadi Rp 63,4 triliun. Hal ini seiring meningkatnya pendapatan Indihome dan transisi yang berlanjut dari bisnis legacy ke bisnis data.
Kinerja Kuartal III 2023
Sebelumnya diberitakan, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) mengumumkan laporan keuangan hingga akhir kuartal III 2023. Telkom Indonesia membukukan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih hingga September 2023.
Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Rabu (1/11/2023), PT Telkom Indonesia Tbk meraup pendapatan Rp 111,23 triliun. Pendapatan naik 2,17 persen hingga September 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 108,87 triliun.
Telkom Indonesia mencatat kenaikan beban operasi, pemeliharaan dan jasa telekomunikasi naik menjadi Rp 28,86 triliun hingga September 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 27,16 triliun. Beban penyusutan dan amortisasi susut menjadi Rp 24,08 triliun hingga akhir kuartal III 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 25,01 triliun.
Beban karyawan bertambah menjadi Rp 11,67 triliun hingga kuartal III 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 11,15 triliun. Beban umum dan administrasi naik menjadi Rp 4,52 triliun hingga akhir September 2023.
Pada periode sama tahun sebelumnya, beban umum dan administrasi sebesar Rp 4,4 triliun. Beban pemasaran susut menjadi Rp 2,58 triliun hingga September 2023 dari periode kuartal II 2022 sebesar Rp 2,77 triliun. Perseroan mencatat rugi kurs Rp 41 miliar hingga September 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 168 miliar.
Laba usaha naik 10,79 persen menjadi Rp 34,98 triliun hingga September 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 31,57 triliun. Perseroan mencatat laba periode berjalan sebesar Rp 25,38 triliun hingga akhir September 2023, naik 11,27 persen dari periode akhir September 2022 Rp 22,81 triliun.
Advertisement
Aset Perseroan
Dengan melihat kondisi itu, PT Telkom Indonesia Tbk mencatat laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk bertambah 17,59 persen menjadi Rp 19,49 triliun hingga akhir September 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 16,58 triliun.
PT Telkom Indonesia Tbk mencatat laba per saham dasar sebesar 196,84 hingga September 2023 dari periode sama tahun sebelumnya 167,38.
Total ekuitas naik menjadi Rp 149,49 triliun hingga akhir September 2023 dari Desember 2022 sebesar Rp 149,26 triliun. Total liabilitas bertambah menjadi Rp 126,71 triliun hingga September 2023 dari periode Desember 2022 sebesar Rp 125,93 triliun.
Dengan demikian, aset bertambah menjadi Rp 276,21 triliun hingga akhir kuartal III 2023 dari Desember 2022 sebesar Rp 275,19 triliun. Perseroan mencatat kas dan setara kas sebesar Rp 25,90 triliun hingga akhir kuartal III 2023 dari Desember 2022 sebesar Rp 31,94 triliun.