Liputan6.com, Jakarta - PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) mengumumkan kinerja perseroan untuk tahun buku 2023 yang berakhir pada 31 Desember 2023. Pada periode tersebut, perseroan membukukan penjualan Rp 12,86 triliun. Pendapatan itu naik sekitar dua kali lipat atau 85,84 persen dari pendapatan tahun buku 2022 yang sebesar Rp 6,92 triliun.
Bersamaan dengan kenaikan pendapatan, beban pokok pendapatan Hartadinata Abadi pada 2023 naik menjadi Rp 11,91 triliun dari Rp 6,18 triliun pada 2022. Meski begitu, laba kotor perseroan masih tumbuh 27,45 persen menjadi Rp 946,74 miliar pada 2023 dibanding Rp 742,82 miliar pada 2022.
Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa, Selasa (26/3/2024), sepanjang tahun lau perseroan membukukan beban penjualan Rp 23,31 miliar, beban umum dan administrasi Rp 215,77 miliar, penghasilan keuangan Rp 2,32 miliar, beban keuangan Rp 304,82 miliar, dan beban lain-lain Rp 8,99 miliar.
Advertisement
Setelah dikurangi beban pajak penghasilan, perseroan membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada 2023 sebesar Rp 305,8 miliar. Laba ini naik 20,62 persen dari laba tahun buku 2022 yang sebesar Rp 253,52 miliar.
Aset HRTAÂ sampai dengan Desember 2023 naik menjadi RP 5,03 triliun dari Rp 3,85 triliun pada 2022. Liabilitas pada 2023 naik menjadi Rp 3,06 triliun dari Rp 2,13 triliun pada 2022. Ekuitas sampai Desember 2023 naik menjadi Rp 1,97 triliun dari Rp 1,72 triliun pada 2022.
Hartadinata Abadi Tadah Cuan saat Momen Lebaran
Sebelumnya, PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) menadah cuan dari momentum Hari Raya Idulfitri atau Lebaran yang bersamaan dengan kenaikan harga emas dunia. Direktur Utama PT Hartadinata Abadi Tbk, Sandra Sunanto mengatakan, belanja perhiasan akan mulai ramai saat tunjangan hari raya (THR) sudah cair.
"Kita melihat pergerakan harga emas tinggi di 2 minggu terakhir. Sekarang kita baru masuk minggu kedua Ramadan. Biasanya setelah cair THR baru ramai," kata Sandra dalam Konferensi Pers Peluncuran Logo Baru Hartadinata Abadi, ditulis Kamis (21/3/2024).
Meski begitu, Sandra mencermati adanya perubahan pola konsumsi di masyarakat usai pandemi Covid-19. Mulanya, lebih banyak masyarakat membeli produk jadi berupa perhiasan. Namun, saat pandemi COVID-19, pola konsumsi berubah, di mana masyarakat banyak yang mulai membeli emas batangan terutama dengan gramasi kecil.
"Dulu perhiasan jadi salah satu produk yang paling digemari jelang Hari Raya. Mulai pandemi, masyarakat melek dengan menabung emas. Banyak masyarakat mulai membandingkan, lebih untung mana antara memilih produk perhiasan atau menyimpan dalam bentuk emas," beber Sandra.
Sandra mengakui, margin keuntungan dari produk perhiasan lebih besar dibanding produk emas batangan. Untuk itu, perseroan berupaya mengoptimalkan penjualan produk emas batangan tematik, seperti tema hari raya.
Seiring dengan kinerja HRTA di pasar ekspor perhiasan emas dan melihat potensi pasar ekspor untuk produk perhiasan emas, HRTA juga berencana untuk melakukan pengembangan pasar ekspor ke beberapa negara di luar India dan UAE yakni Singapura, Vietnam, Amerika Serikat dan Eropa.
Advertisement
Luncurkan Logo Baru
PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) memperkenalkan logo. Berdiri lebih dari 20 tahun di Indonesia, Hartadinata telah melewati berbagai tantangan dengan strategi bisnis yang tepat serta mengedepankan keberanian menjadi pionir yang terus menerus berinovasi untuk menjawab kebutuhan pasar dan menjaga kepercayaan konsumen, masyarakat, investor dan mitra di industri emas dan perhiasan emas.
Direktur Utama Hartadinata Abadi Tbk, Sandra Sunanto menjelaskan, logo baru perseroan melambangkan dedikasi yang tak tergoyahkan terhadap inovasi dan keunggulan dalam industri emas.
"Logo ini menandai momen penting dalam perjalanan kami, mendorong kami menuju tingkat kesuksesan yang lebih tinggi dan menegaskan kembali posisi kami sebagai pelopor di industri emas Indonesia," kata Sandra dalam Konferensi Pers Peluncuran Logo Baru Hartadinata Abadi, Rabu (20/3/2024).
 PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) memperkenalkan logo. Berdiri lebih dari 20 tahun di Indonesia, Hartadinata telah melewati berbagai tantangan dengan strategi bisnis yang tepat serta mengedepankan keberanian menjadi pionir yang terus menerus berinovasi untuk menjawab kebutuhan pasar dan menjaga kepercayaan konsumen, masyarakat, investor dan mitra di industri emas dan perhiasan emas.
Direktur Utama Hartadinata Abadi Tbk, Sandra Sunanto menjelaskan, logo baru perseroan melambangkan dedikasi yang tak tergoyahkan terhadap inovasi dan keunggulan dalam industri emas.
"Logo ini menandai momen penting dalam perjalanan kami, mendorong kami menuju tingkat kesuksesan yang lebih tinggi dan menegaskan kembali posisi kami sebagai pelopor di industri emas Indonesia," kata Sandra dalam Konferensi Pers Peluncuran Logo Baru Hartadinata Abadi, Rabu (20/3/2024).