Liputan6.com, Jakarta - PT Buana Finance Tbk (BBLD) meraih pinjaman dari PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) pada 22 Maret 2024.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (26/3/2024), PT Buana Finance Tbk mendapatkan pinjaman Rp 300 miliar dengan tenor 48 bulan dari PT Bank OCBC NISP Tbk. Fasilitas pinjaman itu akan digunakan untuk keperluan modal kerja perseroan yakni pemberian kredit consumer finance dan financial lease dan fasilitas ini dijamin dengan piutang perseroan.
Baca Juga
Pada penutupan perdagangan Selasa, 26 Maret 2024, saham BBLD merosot 2,7 persen ke posisi Rp 540 per saham. Saham BBLD dibuka stagnan di posisi Rp 555 per saham.Saham BBLD berada di level tertinggi Rp 555 dan terendah Rp 535 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 32 kali dengan volume perdagangan 1.146 saham. Nilai transaksi Rp 61,7 juta.
Advertisement
Sebelumnya juga PT Buana Finance Tbk (BBLD) menerima fasilitas kredit dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) sebesar Rp 750 miliar pada 29 Februari 2024.
Fasilitas pinjaman tersebut bersifat term loan itu, dengan tenor maksimal 48 bulan, dan fasilitas kredit rekening koran Rp 15 miliar dengan tenor 12 bulan.
“Perseroan telah menerima tambahan fasilitas kredit dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk sebesar sebesar Rp 750 miliar, sehingga total pinjaman menjadi Rp 1,8 triliun, dan mencerminkan 133% dari ekuitas Perseroan pada tanggal 30 Juni 2023,” kata perseroan, dikutip dari keterbukaan informasi BEI, Senin, 4 Maret 2024.
Adapun perseroan mengungkapkan fasilitas pinjaman ini tidak berdampak kejadian, informasi atau fakta material terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha Emiten atau Perusahaan Publik.
Sebelumnya, Buana Finance juga menerima fasilitas kredit antara PT Buana Finance Tbk dan PT Bank KEB Hana Indonesia Tbk sebesar Rp 200 miliar. Perjanjian fasilitas kredit ini dilakukan pada 16 Februari 2024.
Pemberian fasilitas pinjaman angsuran berjangka dari Bank KEB Hana Indonesia kepada Perseroan sebesar Rp 200 miliar dengan tenor 36 bulan.
Buana Finance Kantongi Pinjaman Rp 150 Miliar dari Bank KEB Hana Indonesia
Sebelumnya diberitakan, PT Buana Finance Tbk (BBLD) meraih fasilitas kredit dari PT Bank KEB Hana Indonesia pada 13 Januari 2023.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, Senin (16/1/2023) PT Buana Finance Tbk (Perseroan) telah menandatangani perjanjian fasilitas kredit dengan PT Bank KEB Hana Indonesia, sehubungan dengan pemberian fasilitas term loan kepada Perseroan sebesar Rp 150 miliar dengan tenor 36 bulan.
Sekretaris Perusahaan Buana Finance, Ahmad Khaetami menuturkan, kerja sama tersebut berdampak positif terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha emiten atau perusahaan publik.
"Positif terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha emiten atau perusahaan publik," tulis Ahmad, Senin (16/1/2023).
Sebelumnya, PT Buana Finance Tbk (BBLD) meraih tambahan fasilitas kredit dari bank digital, PT Bank Jago Tbk (ARTO) sebesar Rp 250 miliar. Penandatanganan perjanjian fasilitas kredit tersebut dilakukan pada 23 Desember 2022.
Advertisement
Perjanjian Fasilitas Kredit
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, Selasa, 27 Desember 2022, penandatanganan perjanjian fasilitas kredit tersebut sehubungan dengan penambahan plafon fasilitas term loan kepada Buana Finance dengan total plafon sebesar Rp 750 miliar dengan tenor maksimal 48 bulan.
Selain itu, terdapat perpanjangan availability period fasilitas pinjaman promes berjangka (PPB) sampai dengan satu tahun ke depan dengan nominal tetap sebesar Rp 200 miliar. Total fasilitas kredit yang telah diterima perseroan menjadi Rp 950 miliar.
Sekretaris Perusahaan Buana Finance, Ahmad Khaetami menjelaskan, fasilitas pinjaman tersebut akan digunakan untuk keperluan modal kerja.
"Fasilitas pinjaman tersebut akan digunakan untuk keperluan modal kerja Perseroan, yaitu pemberian kredit consumer finance lease. Fasilitas term loan dijamin dengan piutang Perseroan dan fasilitas PBB," tulis Ahmad.
Adapun, persentase nilai transaksi terhadap ekuitas sebesar 76,38 persen serta periode laporan keuangan yang menjadi acuan transaksi material, yakni 31 Desember 2021.