Sukses

Amman Mineral Siapkan Belanja Modal Setara Rp 31,81 Triliun, Simak Rincian Alokasinya

PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) menambahkan dua komponen baru untuk belanja modal pada 2024.

Liputan6.com, Jakarta - PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) USD 2 miliar atau sekitar Rp 31,81 triliun (asumsi kurs Rp 15.867,00 per USD). Belanja modal itu naik sekitar 32 persen dari realisasi belanja modal pada 2023 yang sebesar USD 1,52 miliar.

"Kami menambahkan dua komponen baru untuk belanja modal. Antara lain infrastruktur pendukung dan desain ulang ekspansi pabrik konsentrator," kata Direktur Utama PT Amman Mineral Internasional Tbk, Alexander Ramlie dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (28/3/2024).

Infrastruktur pendukung meliputi lokasi townsite baru, pelabuhan, transportasi, dan fasilitas pendukung lainnya. Sementara desain ulang ekspansi pabrik konsentrator ini disebabkan oleh pengetatan standar desain yang ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia.

Lebih rinci, perseroan akan membelanjakan USD 415 juta untuk smelter dan PMR. Kemudian USD 438 juta untuk Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU), liquified natural gas (LNG), dan fasilitas transmisi dan distribusi (T&D). Untuk ekspansi pabrik konsentrator USD 530 juta, infrastruktur pendukung USD 205 juta, desain ulang ekspansi pabrik konsentrator USD 114 juta, dan sustaining capex USD 303 juta.

"Pembangunan smelter akan berjalan sesuai jadwal, dengan target penyelesaian mekanis pada akhir Mei 2024 sesuai dengan ketentuan Pemerintah. Setelah penyelesaian mekanis smelter, perseroan akan fokus pada komisioning smelter dan peningkatan produksi selama 4 hingga 5 bulan untuk menghasilkan katoda tembaga pertama," imbuh Alexander.

Sepanjang 2023, perseroan menyerap belanja modal USD 1,52 miliar, naik 118% dibandingkan 2022.

 

2 dari 4 halaman

Realisasi Belanja Modal 2023

Peningkatan ini terutama disebabkan oleh proyek-proyek ekspansi. Rinciannya, sustaining capex sebesar USD 415 juta, belanja modal smelter sebesar USD 386 juta. Lalu PLTGU, fasilitas  LNG, serta fasilitas T&D sebesar USD 158 juta.

Selain itu,ekspansi pabrik konsentrator sebesar USD 561 juta. Alexander menuturkan, AMMAN wajib menyelesaikan penyelesaian mekanis smelter tembaga dan PMR pada akhir Mei 2024.

Laporan kemajuan kuartalan yang diverifikasi secara independen selama periode Oktober hingga Desember 2023 menyatakan kemajuan konstruksi smelter tembaga telah mencapai 76,1%, yaitu 105,1% dari target yang dijadwalkan sebesar 72,4%.

Sedangkan pembangunan PMR telah mencapai 72,7% atau 100,7% dari target akhir tahun sebesar 72,1%.

"Akumulasi belanja modal kami mencapai USD 604 juta untuk proyek smelter tembaga dan PMR, USD 273 juta untuk fasilitas PLTGU, LNG, dan T&D, dan USD 753 juta untuk proyek perluasan pabrik konsentrator (termasuk belanja modal desain ulang) hingga 31 Desember 2023," kata Alexander.

3 dari 4 halaman

Kinerja Keuangan 2023

Sebelumnya diberitakan, PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) mencatat penurunan kinerja keuangan sepanjang 2023 baik penjualan bersih dan laba.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (27/3/2024), PT Amman Mineral Internasional Tbk catat penjualan bersih USD 2,03 miliar pada 2023, turun sekitar 28,15 persen dari periode sama tahun sebelumnya USD 2,83 miliar.

Beban pokok penjualan turun 5,02 persen menjadi USD 1,13 miliar pada 2023 dari 2022 sebesar USD 1,19 miliar.Laba kotor Perseroan terpangkas 44,96 persen menjadi USD 901,92 juta pada 2023 dari periode 2022 sebesar USD 1,63 miliar. Beban operasional naik menjadi USD 134,69 juta pada 2023 dari periode sama tahun sebelumnya USD 111,45 juta.

Dengan demikian, laba operasional susut 49,7 persen menjadi USD 767,22 juta pada2023 dari 2022 sebesar USD 1,52 miliar.

Perseroan mencatat laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk merosot 76,9 persen menjadi USD 252,14 juta pada 2023 dari periode 2022 sebesar USD 1,09 miliar.

Dengan demikian, laba per saham yang dapat  diatribusikan kepada pemilik entitas induk menjadi USD 0,00367 pada 2023 dari posisi 2022 sebesar USD 0,01667.

Ekuitas Perseroan naik menjadi USD 4,63 miliar pada 2023 dari 2022 sebesar USD 3,60 miliar. Liabilitas melonjak menjadi USD 4,46 miliar pada 2023 dibandingkan periode sama tahun sebelumnya USD 2,88 miliar. Aset Perseroan naik menjadi USD 9,09 pada 2023 dari 2022 senilai USD 6,49 miliar. Perseroan kantongi kas dan setara kas menjadi USD 1,22 miliar pada 2023.

Presiden Direktur PT Amman Mineral Internasional Tbk, Alexander Ramlie menuturkan, pihaknya hadapi berbagai tantangan pada 2023 antara lain cuaca buruk, perubahan peraturan yang berdampak negatif, dan peningkatan biaya kepatuhan.

“Ketangguhan kami membuahkan hasil yang baik, di mana kami memecahkan rekor hasil pertambangan sepanjang sejarha Batu Hijau,” ujar dia seperti dikutip dari keterangan resmi.

 

4 dari 4 halaman

Proyek Ekspansi

Ia menambahkan, Perseroan juga melampaui proyeksi produksi tembaga dan emas yang disampaikan sebelum penawaran saham perdana (IPO), masing-masing sebesar 14 persen dan 24 persen, meskit idak mencapai panduan setelah IPO sebesar 7 persen untuk tembaga dan 8 persen untuk emas.

"Proyeksi ekspansi kami, termasuk smelter dan PMR, berjalan sesuai jadwal dan bahkan melampaui target akhir tahun kami,” kata dia.

Sementara itu, Direktur Keuangan Amman Mineral, Arief Sidarto menuturkan, pada kuartal terakhir 2023 adalah periode kinerja terkuat dengan pertumbuhan penjualan bersih dan EBITDA quarter-on quarter masing-masing sebesar 55 persen dan 60 persen.

Selain itu, curah hujan yang memecahkan rekor pada beberapa bulan pertama 2023 menyebabkan tingginya permukaan air di dasar tambang sehingga memaksa Perseroan untuk produksi konsentrat dari bijih stokpiles selama tujuh bulan pertama 2023 yang memiliki kadar lebih rendah dibandingkan bijih segar.

"Cuaca ekstrem ini berdampak negatif terhadap laba bersih kami secara signifikan. Selain itu, laba bersih kami pada 2023 juga sangat terpengaruh oleh bea ekspor baru sebesar 10 persen dan kewajiban bagi hasil sebesar 10 persen (IUPK PNBP),” tutur dia.

“Ini merupakan tahun yang berat, tetapi kami mencapai kemajuan yang signifikan pada kuartal keempat. Jika penjualan bersih kuartal keempat disetahunkan, maka kami akan memecahkan rekor penjualan bersih yang dicapai 2022,” ia menambahkan.

 

Video Terkini