Sukses

IHSG Tersungkur 1,15% Hari Ini 1 April 2024, Ini Kata Analis

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot 1,15 persen ke posisi 7.205,06 pada perdagangan Senin, 1 April 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok pada perdagangan Senin (1/4/2024). Koreksi IHSG terjadi usai mayoritas sektor saham tertekan.

Dikutip dari data RTI, IHSG tersungkur 1,15 persen ke posisi 7.205,06. Indeks LQ45 merosot 1,71 persen ke posisi 969,07. Mayoritas indeks saham acuan tertekan. Pada awal pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.295 dan level terendah 7.137,46. Sebanyak 455 saham memerah sehingga menekan IHSG. 167 saham menguat dan 167 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.247.776 kali dan volume perdagangan 15,2 miliar saham. Nilai transaksi Rp 11 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.875.

Mayoritas sektor saham (IDX-IC) tertekan kecuali sektor saham basic menguat 0,36 persen. Sektor saham keuangan turun 2,7 persen, dan catat koreksi terbesar. Sektor saham energi tergelincir 0,87 persen, sektor saham industri merosot 0,44 persen, sektor saham nonsiklikal terpangkas 1,01 persen.

Selain itu, sektor saham siklikal melemah 0,90 persen, sektor saham kesehatan susut 1,56 persen, sektor saham properti melemah 0,91 persen, sektor saham teknologi terperosok 1,01 persen, sektor saham infrastruktur turun 0,31 persen dan sektor saham transportasi melemah 1,57 persen.

Pada awal pekan ini, saham PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) tergelincir 10,95 persen ke posisi Rp 187 per saham. Saham PSAB dibuka stagnan Rp 210 per saham. Saham PSAB berada di level tertinggi Rp 214 dan terendah Rp 164 per saham. Total frekuensi perdagangan 7.257 kali dengan volume perdagangan 1.602.632 saham. Nilai transaksi Rp 30,8 miliar.

Saham TOWR susut 1,16 persen ke posisi Rp 850 per saham. Saham TOWR dibuka stagnan Rp 860 per saham. Saham TOWR berada di level tertinggi Rp 870 dan terendah Rp 840 per saham. Total frekuensi perdagangan 3.061 kali dengan volume perdagangan 239.752 saham. Nilai transaksi Rp 20,4 miliar.

 

2 dari 4 halaman

Kata Analis

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, koreksi IHSG ini berada di tengah penguatan bursa global dan mayoritas regional Asia. Selain itu, pelemahan dari IHSG ini secara teknikal berjalan pada skenario alternatif yang telah disampaikan pada laporan Senin pagi.  Rupiah yang melemah terhadap dolar Amerika Serikat juga bebani IHSG.

“Di sisi lain, pelemahan IHSG juga dipengaruhi oleh pelemahan nilai tukar Rupiah, yang pada saat ini mencapai 15.883 di tengah memanasnya iklim politik di Indonesia,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com.

Di samping itu, Herditya menuturkan, transaksi juga cenderung sepi menjelang libur Lebaran. Selain itu, penerapan papan pemantauan khusus tahap dengan skema full auction juga dinilai berdampak terhadap laju IHSG.”Diperkirakan sedikit banyak berpengaruh,” kata dia.

3 dari 4 halaman

Top Gainers-Losers

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

  • Saham FWCT melonjak 22,06 persen
  • Saham SLIS melonjak 21,43 persen
  • Saham MTPS melonjak 20 persen
  • Saham ASBI melonjak 18,47 persen
  • Saham COCO melonjak 18,28 persen

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

  • Saham BOGA merosot 24,66 persen
  • Saham WIIM merosot 20,53 persen
  • Saham INDX merosot 20 persen
  • Saham BAJA merosot 18,56 persen
  • Saham MCAS merosot 17,95 persen

 

Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:

  • Saham BBRI senilai Rp 1,3 triliun
  • Saham BMRI senilai Rp 1,1 triliun
  • Saham TLKM senilai Rp 863,5 miliar
  • Saham BBCA senilai Rp 783,9 miliar
  • Saham BBNI senilai Rp 565,4 miliar

 

Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:

  • Saham LMAX tercatat 118.052 kali
  • Saham AREA tercatat 73.245 kali
  • Saham BBRI tercatat 66.319 kali
  • Saham BBCA tercatat 43.578 kali
  • Saham BMRI tercatat 43.126 kali
4 dari 4 halaman

Bursa Saham Asia Pasifik Menguat

Bursa saham Asia Pasifik sebagian besar menguat pada perdagangan Senin, 1 April 2024.

Bursa saham China naik seiring investor menilai aktivitas bisnis negara tersebut, sementara bursa saham Jepang ditutup melemah seiring optimisme bisnis turun.

Data Biro Statistik Nasional China menunjukkan aktivitas manufaktur meningkat pada Maret dengan indeks manajer pembelian mencatat 50,8 dibandingkan posisi Februari sebesar 49,1.

Ekonom yang disurvei oleh Reuters prediksi 49,9 yang masih menunjukkan kontraksi di sektor ini.

Survei Manufaktur Global Caiixn pada Maret menunjukkan aktivitas pabrik China berkembang pada tingkat tercepat dalam 13 bulan. PMI Swasta sebesar 51,1 di atas harapan sebesar 51.

Indeks CSI 300 China naik 1,64 persen usai rilis data ekonomi. Indeks CSI 300 ditutup ke posisi 3.595,65.

Secara terpisah, survei Tankan kuartal pertama di Jepang menunjukkan optimisme bisnis di kalangan produsen besar turun dengan indeks +11 dibandingkan survei terakhir +12.

Namun, optimisme di kalangan non-produsen naik dengan indeks Tankan di +34 dibandingkan +30 pada kuartal keempat dan kalahkan harapan Reuters sebesar +33.

Survei ini mengukur sentimen bisnis yang dipantau Bank of Japan ketika merumuskan kebijakan moneter.

Indeks Nikkei 225 di Jepang merosot 1,4 persen ke posisi 39.803,08. Indeks Topix merosot 1,71 persen ke posisi 2.721,22. Indeks Kospi Korea Selatan naik 0,04 persen ke posisi 2.747,86. Indeks Kosdaq bertambah 0,77 persen ke posisi 912,45. Bursa saham Australia dan Hong Kong masih libur peringati libur Paskah.