Sukses

IHSG Berpotensi Menguat, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini 3 April 2024

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di level support 7.099,7.045 dan level resistance 7.396-7.454 pada perdagangan Rabu, 3 April 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang kembali menguat pada perdagangan saham Rabu (3/4/2024). IHSG akan menguji posisi 7.432-7.600.

IHSG melesat 0,44 persen ke posisi 7.236 disertai dengan munculnya volume pembelian pada perdagangan Selasa, 2 April 2024.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, pada label hitam, koreksi IHSG akan menguji area support di 7.099 dan akan berpeluang kembali menguat untuk menguji 7.432-7.600.

“Namun, pada label merah, apabila IHSG menembus support 7.099, IHSG masih rawan melanjutkan koreksinya menguji 6.931-7.021 untuk membentuk wave © dari wave (iv),” ujar Herditya.

Ia prediksi, IHSG berada di level support 7.099,7.045 dan level resistance 7.396-7.454 pada Rabu pekan ini.

Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG berpotensi menguat terbatas dengan level support dan level resistance di 7.190-7.250. “Potensi koreksi justru masih terbuka hari ini,” demikian mengutip dari riset tersebut.

Analis PT RHB Sekuritas Indonesia, Muhammad Wafi menuturkan, IHSG terlihat melakukan rebound dari support garis moving average (MA)100 disertai volume.

“Selama bertahan di atas garis MA100, berpeluang untuk kembali rebound dan menguji resistance garis MA50,” ujar Wafi.

Wafi mengatakan, selama di bawah garis MA50, IHSG berpeluang untuk kembali melemah dan menguji support garis MA (100.200). “Range pergerakan IHSG saat ini ada di kisaran 7.100-7.300,” ujar Wafi.

Untuk rekomendasi saham hari ini, Wafi memilih saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), dan PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS).

Sedangkan Herditya memilih saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), dan saham PT Tjiwi Kimia Tbk (TKIM).

2 dari 4 halaman

Rekomendasi Teknikal

Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:

1.PT Astra International Tbk (ASII) - Buy on Weakness

Saham ASII menguat 1,44% ke 5.275 dan masih didominasi oleh volume pembelian, tetapi penguatan ASII masih tertahan oleh MA60.

Selama ASII masih mampu berada di atas 5.100 sebagai stoplossnya, posisi ASII saat ini diperkirakan berada di awal wave 3 dari wave (1)," ujar Herditya.

Buy on Weakness: 5.175-5.225

Target Price: 5.400, 5.700

Stoploss: below 5.100

 

2.PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) - Spec Buy

Saham BRIS menguat 5,49% ke 2.690 disertai dengan munculnya volume pembelian. Herditya menuturkan, selama BRIS masih mampu berada di atas 2.440 sebagai stoplossnya, posisi BRIS saat ini berada di awal wave 5 dari wave (3).

Spec Buy: 2.570-2.660

Target Price: 2.800, 3.020

Stoploss: below 2.440

 

3.PT Vale Indonesia Tbk (INCO) - Buy on Weakness

Saham INCO menguat 1,47% disertai dengan munculnya volume pembelian, tetapi penguatan INCO tertahan oleh MA20. "Selama masih mampu berada di atas 3.980 sebagai stoplossnya, posisi INCO saat ini berada di awal wave [iii] dari wave 1," ujar dia.

Buy on Weakness: 4.050-4.110

Target Price: 4,350, 4,560

Stoploss: below 3.980

 

4.PT Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) - Buy on Weakness

Saham TKIM terkoreksi 1,74% ke 7.050 disertai dengan munculnya volume penjualan. Herditya menuturkan, saat ini, pihaknya perkirakan posisi TKIM sedang berada pada bagian dari wave [ii] dari wave 1, sehingga pergerakan TKIM akan rawan terkoreksi terlebih dahulu dan dapat dimanfaatkan untuk BoW.

Buy on Weakness: 6.650-6.950

Target Price: 7.475, 8.000

Stoploss: below 6.575

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

3 dari 4 halaman

OJK: IHSG Menguat 0,22% ke Level 7.288 per Maret 2024

Sebelumnya diberitakan, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, keuangan derivatif, dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi, melaporkan pasar saham domestik sampai dengan 28 Maret 2024 melanjutkan trend penguatan. Hal itu dipengaruhi oleh aksi borong saham yang dilakukan investor asing.

Tercatat indeks harga saham gabungan menguat 0,22% year to date ke level 7.288,81. Nilai kapitalisasi pasar sebesar Rp 11.692 triliun rupiah atau naik 0,15% year to date serta membukukan net buy sebesar Rp 28,28 triliun ytd," kata Inarno dalam Konferensi Pers RDK Bulanan Maret 2024, Selasa (2/4/2024).

Inarno merinci, nilai di sisi likuiditas transaksi rata-rata transaksi pasar saham tercatat Rp 10,98 triliun rupiah year to date (ytd). Kemudian di pasar obligasi indeks pasar obligasi Indonesia Composite Bond Index (ICBI) menguat 1,14 persen ytd ke level 378,88.

Sementara itu. di industri pengelolaan investasi nilai aset under manajemen atau AUM pengelolaan investasi per 27 Maret 2024 tercatat sebesar Rp 818,17 triliun atau turun 0,80% ytd.

"Dengan nilai aktiva bersih atau NAB Reksadana tercatat sebesar Rp 488,73 triliun atau turun 2,54% ytd dan net redemption sebesar Rp 29,95 triliun pada Maret 2024," ujarnya.

 

4 dari 4 halaman

Penghimpunan Dana di Pasar Modal

Disamping itu, antusiasme penghimpunan dana di pasar modal juga masih terlihat. Tercatat nilai penawaran umum sebesar Rp 48 triliun dengan emiten baru tercatat sebesar 15 emiten hingga 28 Maret 2024, sementara itu, masih terdapat 123 pipeline penawaran umum dengan perkiraan nilai indikatif sebesar Rp 59,68 triliun.

Adapun pada bursa karbon sejak diluncurkan pada 26 September 2023 hingga 28 Maret 2024 tercatat 53 pengguna jasa yang mendapatkan izin, dengan total volume sebesar 571.000 ton CO2 ekuivalen dan akumulasi nilai sebesar Rp 35,30 miliar, dengan rincian nilai transaksi 27,89% di pasar reguler dan 19,76% di pasar negosiasi, serta 52,35% di pasar lelang.

"Tentunya ke depan potensi bursa karbon masih sangat besar mengingat terdapat 3.546 pendaftar yang tercatat di sistem registrasi nasional pengendalian perubahan iklim, dan tingginya potensi unit karbon yang ditawarkan," pungkasnya.