Sukses

Deretan Saham Top Gainers-Losers pada 1-5 April 2024

Berikut daftar 10 saham yang catat top gainers dan top losers saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah tipis pada 1-5 April 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)  turun tipis pada perdagangan 1-5 April 2024.  IHSG melemah di tengah mayoritas sektor saham yang tertekan.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (6/4/2024), IHSG melemah 0,03 persen ke posisi 7.286,88 pada pekan ini. Pekan lalu, IHSG merosot 0,83 persen ke posisi 7.288,81.

Selama sepekan, sektor saham keuangan turun 3,51 persen dan pimpin koreksi di antara sektor saham lainnya. Sektor saham properti dan real estate turun 2,11 persen. Kemudian sektor saham teknologi terpangkas 1,88 persen, sektor saham transportasi dan logistik tergelincir 1,65 persen, serta sektor saham konsumer non-siklikal melemah 1,29 persen.

Sementara itu, sektor saham energi naik 1,57 persen, sektor saham basic materials melesat 5,52 persen dan sektor saham industri bertambah 0,80 persen. Selain itu, sektor saham perawatan kesehatan naik 2,1 persen, dan sektor saham infrastruktur menguat 2,65 persen.

Di sisi lain, kapitalisasi pasar bursa meningkat 1,67 persen selama sepekan menjadi Rp 11.887 triliun dari pekan lalu Rp 11.692 triliun.Rata-rata volume transaksi harian selama sepekan melesat 6,16 persen menjadi 15,75 miliar saham dari 14,83 miliar lembar saham dari penutupan pekan lalu.

Rata-rata nilai transaksi harian alami kenaikan tertinggi pada pekan ini. Rata-rata nilai transaksi harian menguat 10,11 persen menjadi Rp 12,41 triliun dari Rp 11,27 triliun pada pekan lalu.

Di sisi lain, rata-rata frekuensi transaksi selama sepekan terpangkas 1,28 persen menjadi 1,006 ribu kali transaksi dari 1,020 ribu kali transaksi pada pekan lalu.

Pada Jumat, 5 April 2024, investor asing jual saham Rp 3,76 triliun. Sedangkan selama sepekan, investor asing melepas saham Rp 11,41 triliun. Sepanjang 2024, investor asing beli saham Rp 16,63 triliun.

Di tengah koreksi IHSG, ada 10 saham yang catat penguatan terbesar atau top gainers. Berikut 10 saham top gainers yang dikutip dari data BEI:

2 dari 4 halaman

Top Gainers

1.PT Wijaya Cahaya Timber Tbk (FWCT)

Saham FWCT melonjak 80,88 persen menjadi Rp 123 per saham dari pekan lalu Rp 68 per saham.

2. PT Citra Nusantara Gemilang Tbk (CGAS)

Saham CGAS melonjak 62,26 persen menjadi Rp 172 per saham dari pekan lalu Rp 106 per saham.

3.PT Jaya Agra Wattie Tbk (JAWA)

Saham JAWA melonjak 40 persen menjadi Rp 105 per saham dari pekan lalu Rp 75 per saham.

4.PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN)

Saham BREN melonjak 28,84 persen menjadi Rp 6.925 per saham dari pekan lalu Rp 5.375 per saham.

5.PT Pyridam Farma Tbk (PYFA)

Saham PYFA melonjak 26,93 persen menjadi Rp 1.040 per saham dari pekan lalu Rp 820 per saham.

6.PT Chandra Asia Pacific Tbk (TPIA)

Saham TPIA meroket 21,89 persen menjadi Rp 7.100 per saham dari pekan lalu Rp 5.825 per saham.

7.PT Paperocks Indonesia Tbk (PPRI)

Saham PPRI meroket 21,21 persen menjadi Rp 80 per saham dari pekan lalu Rp 66 per saham.

8.PT Satu Visi Putra Tbk (VISI)

Saham VISI meroket 20,62 persen menjadi Rp 193 per saham dari pekan lalu Rp 160 per saham.

9.PT Sunindo Pratama Tbk (SUNI)

Saham SUNI meroket 20 persen menjadi Rp 420 per saham dari pekan lalu Rp 350 per saham.

10.PT Kedaung Indah Can Tbk (KICI)

Saham KICI meroket 18,92 persen menjadi Rp 176 per saham dari pekan lalu Rp 148 per saham.

3 dari 4 halaman

Top Losers

Selain itu, ada 10 saham catat koreksi terbesar atau top losers. Berikut 10 saham top losers yang dikutip dari data BEI:

1.PT Citra Borneo Utama Tbk (CBUT)

Saham CBUT terpangkas 32,94 persen dari Rp 2.110 per saham menjadi Rp 1.415 per saham pada pekan ini.

2.PT Adhi Kartiko Pratama Tbk (NICE)

Saham NICE terpangkas 28,03 persen dari Rp 1.195 per saham menjadi Rp 860 per saham.

3.PT Superkrane Mitra Utama Tbk (SKRN)

Saham SKRN terpangkas 27,17 persen dari Rp 530 per saham menjadi Rp 386 per saham.

4.PT Telefast Indonesia Tbk (TFAS)

Saham TFAS terpangkas 26,09 persen menjadi Rp 238 per saham dari pekan lalu Rp 322 per saham.

5.PT Bali Towerindo Sentra Tbk (BALI)

Saham BALI terpangkas 25,81 persen dari Rp 1.550 per saham menjadi Rp 1.150 per saham.

6.PT Satria Mega Kencana Tbk (SOTS)

Saham SOTS terpangkas 23,39 persen menjadi Rp 190 per saham dari pekan lalu Rp 248 per saham.

7.PT Weha Transportasi Indonesia Tbk (WEHA)

Saham WEHA susut 23,21 persen dari Rp 168 per saham pada pekan lalu menjadi Rp 129 per saham.

8.PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS)

Saham MCAS susut 23,08 persen dari Rp 1.560 per saham menjadi Rp 1.200 per saham.

9.PT Bintang Oto Global Tbk (BOGA)

Saham BOGA susut 21,52 persen menjadi Rp 875 per saham dari pekan lalu Rp 1.115 per saham.

10.PT Panca Global Kapital Tbk (PEGE)

Saham PEGE merosot 20,95 persen dari Rp 105 per saham menjadi Rp 83 per saham.

4 dari 4 halaman

Kata Analis Terkait Kinerja IHSG Sepekan

Head of Research PT Mega Capital Sekuritas, Cheril Tanuwijaya mengatakan, pekan ini, pasar mencermati data ketenagakerjaan JOLTS AS yang menunjukkan pasar tenaga kerja Amerika Serikat masih kuat. Akan tetapi, komentar pejabat the Federal Reserve (the Fed) memberikan ketidakpastian di pasar.

“Komentar berbagai pejabat the Fed masih variatif di mana sebagian melihat tidak perlu memangkas suku bunga pada 2024,sebagian melihat adanya peluang tersebut,” tutur Cheril saat dihubungi Liputan6.com.

Ia menambahkan, ketidakpastian dari the Fed membuat harga emas mencetak rekor tertinggi. "Selain itu, juga mencermati ketegangan perang di Israel dan Suriah sehingga membuat harga komoditas minyak & energi naik,” tutur dia.

Sementara itu, Analis PT MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan, IHSG melemah selama sepekan ini disertai dengan aliran dana investor asing yang keluar mencapai Rp 6,2 triliun di seluruh pasar.

"Kami perkirakan pergerakan IHSG ini dipengaruhi oleh nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Di mana beberapa hari belakangan ini bergerak melemah, di sisi lain juga dipengaruhi pergerakan harga komoditas dunia yang cenderung menguat,” kata Herditya.

Ia mengatakan, sentimen itu berpengaruh pada emiten-emiten yang berkorelasi.

“Kemudian perdagangan minggu ini cenderung pendek dikarenakan menyambut libur Lebaran,” kata dia.

Untuk prediksi IHSG pada 16 April 2024, Herditya menuturkan, IHSG akan menguat terbatas dengan cenderung koreksi. IHSG akan berada di level support 7.261 dan resistance 7.309. IHSG menurut Herditya masih akan dipengaruhi pergerakan harga komoditas dunia dan akan dipengaruhi beberapa rilis data yakni non farm payrolls (NPF) dan inflasi Amerika Serikat serta China.

 

Video Terkini