Sukses

Saham Tesla Menguat 4% Usai Elon Musk Bocorkan Tanggal Rilis Robotaxi

Sebelumnya dilaporkan bahwa selama 2024, saham Tesla telah telah mengalami penurunan hingga 34%.

Liputan6.com, Jakarta - Saham Tesla naik pada perdagangan hari Jumat 5 April 2024 setelah unggahan Elon Musk di media sosial mengatakan bahwa ia akan meluncurkan unit Robotaxi Tesla pada awal bulan Agustus mendatang.

Melansir MarketScreener, Sabtu (6/4/2024) saham Tesla naik 4% menjadi USD 171,48 pada perdagangan pasca-pasar, menyusul penurunan 3,6% di sesi reguler. Sebelumnya dilaporkan bahwa selama 2024, saham Tesla telah telah mengalami penurunan hingga 34%.

Elon Musk mengatakan dalam sebuah postingan di platform X pada Jumat malam (5/4) bahwa model kendaraan baru Tesla, yang tidak akan memiliki roda kemudi atau pedal, akan diluncurkan pada 8 Agustus mendatang.

Bos Tesla itu pertama kali mulai membicarakan taksi otonom kepada investor pada tahun 2019. Saat itu dia memperkirakan taksi robot akan memasuki setidaknya satu pasar pada akhir tahun 2020.

Pada tahun 2015, Musk mengatakan kepada pemegang saham bahwa mobil Tesla akan mencapai "otonomi penuh" dalam waktu tiga tahun, seperti dikutip dari CNBC International. Di tahun selanjutkan, dia mengatakan Tesla akan dapat mengirim salah satu mobilnya untuk berkendara lintas alam tanpa memerlukan campur tangan manusia.

Tesla masih belum menghadirkan robotaxi, kendaraan otonom, atau teknologi yang dapat mengubah mobilnya menjadi kendaraan otomatis "level 3". Namun, Tesla menawarkan sistem bantuan pengemudi tingkat lanjut (ADAS), termasuk opsi Autopilot standar atau opsi Full Self-Driving (FSD) premium, yang terakhir berharga USD 199 per bulan untuk pelanggan AS.

Dalam upaya mendorong penjualan di akhir kuartal, Musk baru-baru ini mengamanatkan agar semua staf penjualan dan layanan memasang dan mendemonstrasikan FSD untuk pelanggan sebelum menyerahkan kuncinya. Dia menulis dalam email kepada karyawannya, “Hampir tidak ada yang benar-benar menyadari seberapa baik (yang diawasi) FSD bekerja. Saya tahu ini akan memperlambat proses pengiriman, namun ini tetap merupakan persyaratan yang sulit."

Terlepas dari namanya, opsi premium Tesla memerlukan pengemudi manusia yang siap mengemudikan atau mengerem kapan saja.

2 dari 3 halaman

Kekayaan Elon Musk Sempat Turun Rp 173 Triliun Usai Saham Tesla Anjlok

Miliarder Elon Musk alami kerugian lebih dari USD 11 miliar atau sekitar Rp 173,49 triliun (asumsi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.772) seiring saham Tesla anjlok 10 persen seiring rilis laporan keuangan.

Dikutip dari Yahoo Finance, ditulis Sabtu (27/1/2024), setelah penutupan pasar pada perdagangan Rabu pekan ini, Tesla melaporkan penurunan laba tahunan pertamanya. Laba per saham turun 23 persen pada 2024 karena pendapatan di bawah harapan.

Direktur XTB, Kathleen Brooks menuturkan, Tesla kembali meleset terkait perkiraan laba pada kuartal IV. Laba per saham yang disesuaikan mencapai USD 0,71 dari perkiraan USD 0,73. Analis prediksi, pertumbuhan laba pada kuartal yang lebih lemah, tetapi penurunan pendapatan ini merupakan sebuah kejutan.

Prospek yang mengecewakan, sebagian besar didasarkan pada penjualan model baru yang lebih kecil juga membuat investor khawatir.

"Kunci utama pada laporan laba adalah prospek. Perusahaan klaim berada di antara dua gelombang pertumbuhan,” ujar Brooks

Ia menambahkan, gelombang pertama dari perluasan platform model 3/Y, yang diklaim sebagai mobil terlaris di dunia pada 2023. Gelombang berikutnya adalah perluasan platform kendaraan generasi berikutnya yang akan diproduksi di Texas.

"Tidak disebutkan waktu untuk kendaraan generasi berikutnya ini, sebaliknya Tesla mengatakan, mereka akan mengirimkan lebih sedikit kendaraan tahun depan karena mereka berkonsentrasi pada pembangunan platform baru mereka," kata dia.

 

3 dari 3 halaman

Kekayaan Elon Musk

Hal yang mengejutkan, laporan laba Perseroan  dapat melihat tingkat pertumbuhan pendapatan dan penerapan dalam bisnis energi melebihi bisnis otomotif.

Pada perdagangan Kamis, 25 Januari 2024, saham Tesla anjlok 12,3 persen menjadi USD 182,21. Kapitalisasi pasar Tesla turun USD 88 miliar. Nilai kepemilikan Elon Musk pun turun sekitar USD 11,3 miliar. Meski demikian, menurut Bloomberg, Elon Musk tetap menjadi orang terkaya di dunia dengan kekayaan lebih dari USD 200 miliar.

Pada satu tahap, kekayaan bersih Musk adalah USD 340 miliar, tetapi kini menurun karena antusiasme investor terhadap Tesla mereda, sementara nilai platform media sosial X, yang dikenal sebagai Twitter sebelum Musk membelinya, diyakini turun dari harga pembelian USD 44 miliar.

Pada Jumat, 26 Januari 2024, kekayaan Elon Musk bertambah USD 443 juta menjadi USD 204,7 miliar, versi real time Forbes.