Sukses

Investor Lo Kheng Hong Beli 280 Ribu Saham ABMM, Segini Nilainya

Lo Kheng Hong membeli saham ABMM pada 28 Maret 2024 dengan harga bervariasi antara Rp 3.810-Rp 3.860 per saham.

Liputan6.com, Jakarta - Investor sekaligus pemegang saham PT ABM Investama Tbk (ABMM) yakni Lo Kheng Hong menambah kepemilikan saham ABMM.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI) ditulis Kamis (11/4/2024), Lo Kheng Hong membeli saham ABMM pada 28 Maret 2024 dengan harga bervariasi antara Rp 3.810-Rp 3.860 per saham. Total pembelian saham ABMM tersebut sekitar 280.000 saham dengan nilai pembelian Rp 1,07 miliar.

Setelah pembelian saham ABMM, Lo Kheng Hong genggam 137.796.200 saham atau 5,01 persen dari sebelumnya 137.516.200 atau 4,99 persen.

Sebelum saat dikonfirmasi mengenai pembelian saham ABMM tersebut, Lo Kheng Hong beli saham ABMM seiring kinerja keuangan positif. Bahkan, Lo Kheng Hong menuturkan, laba ABM Investama lebih besar ketimbang PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) yang catat kapitalisasi pasar Rp 785 triliun. Sedangkan kapitalisasi pasar saham ABMM sekitar Rp 11,12 triliun.

“Karena laba bersih ABMM besar, tahun lalu labanya Rp 4,5 triliun. Laba ABMM lebih besar dari BREN yang kapitalisasi pasarnya Rp 785 triliun,” ujar Lo Kheng Hong saat dihubungi Liputan6.com lewat pesan singkat, ditulis Sabtu, 6 April 2024.

Berdasarkan laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), PT ABM Investama Tbk mencatat pendapatan USD 1,49 miliar pada 2023, naik 3,28 persen dari 2022 sebesar USD 1,44 miliar.

Perseroan mencatat laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 7,07 persen menjadi USD 289 juta pada 2023 dari 2022 sebesar USD 269,90 juta. Akan tetapi, total laba Perseroan turun 7,68 persen menjadi USD 315,62 juta pada 2023 dari 2022 sebesar USD 341,90 juta.

Seiring kepemilikan saham mencapai 5 persen, Lo Kheng Hong berharap PT ABM Investama Tbk bisa menjadi seperti PT United Tractors Tbk (UNTR). “Harapan saya suatu hari nanti ABMM bisa menjadi seperti UNTR,” kata dia.

Pada penutupan perdagangan Jumat, 5 April 2024, harga saham ABMM melonjak 2,28 persen ke posisi Rp 4.040 per saham. Harga saham ABMM dibuka stagnan di posisi Rp 3.950 per saham. Harga saham ABMM berada di level tertinggi Rp 4.090 dan terendah Rp 3.940 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.200 kali dengan volume perdagangan 61.964 saham. Nilai transaksi Rp 25,1 miliar.

 

2 dari 4 halaman

Kinerja 2023

Sebelumnya diberitakan, PT ABM Investama Tbk (ABMM) melaporkan kinerja keuangan sepanjang 2023. Perseroan mencatat pertumbuhan pendapatan tetapi laba turun pada 2023.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Senin (1/4/2024), PT ABM Investama Tbk mencatat pendapatan USD 1,49 miliar pada 2023. Pendapatan Perseroan naik 3,28 persen dari periode sama tahun sebelumnya USD 1,44 miliar.

Beban pokok pendapatan bertambah 19,19 persen menjadi USD 1,1 miliar pada 2023. Pada 2022, beban pokok pendapatan tercatat USD 923,62 juta. Perseroan pun mencatat laba bruto turun 24,88 persen dari USD 521,90 juta pada 2022 menjadi USD 392,04 juta pada 2023.

Beban penjualan, umum dan administrasi naik menjadi USD 110,37 juta pada 2023 dari 2022 sebesar USD 105,06 juta. Pendapatan lainnya naik menjadi USD 47,75 juta pada 2023 dari 2022 sebesar USD 15,28 juta. Perseroan membukukan laba usaha USD 305,62 juta pada 2023. Laba usaha tersebut turun 22,76 persen dari 2022 sebesar USD 395,73 juta.

 

3 dari 4 halaman

Aset Perseroan

PT ABM Investama Tbk meraup laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 7,07 persen menjadi USD 289 juta pada 2023 dari 2022 sebesar USD 269,90 juta.

Akan tetapi, total laba Perseroan turun 7,68 persen menjadi USD 315,62 juta pada 2023 dari 2022 sebesar USD 341,90 juta. Dengan demikian, laba per saham dasar naik menjadi USD 0,10497 pada 2023 dari 2022 sebesar USD 0,09804.

Ekuitas Perseroan naik 22,89 persen menjadi USD 758,92 juta pada 2023 dari 2022 sebesar USD 617,52 juta. Liabilitas naik 2,39 persen menjadi USD 1,39 miliar pada 2023 dari 2022 sebesar USD 1,36 miliar. Aset Perseroan naik 8,9 persen menjadi USD 1,15 miliar pada 2023. Perseroan kantongi kas dan setara kas turun menjadi USD 188,57 juta pada 2023.

 

4 dari 4 halaman

Raih Pendanaan dari Bank Mandiri

Sebelumnya diberitakan, PT ABM Investama Tbk (ABMM) beserta anak usahanya PT Cipta Kridatama (CK) kembali menandatangani fasilitas Perjanjian Kredit (PK) bersama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) senilai Rp 1,6 triliun.

Melalui fasilitas kredit dengan tenor lima tahun ini, ABM Group akan menggunakannya untuk membiayai belanja modal (capital expenditure/capex) pada 2024.

Selain penandatanganan PK, emiten yang fokus bergerak di sektor energi ini juga turut menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) penyusunan Environmental, Social, and Governance (ESG) Framework dan potensi pemberian pembiayaan hijau (green financing) berbasis Sustainability Linked Loan (SLL).

Bank Mandiri melihat upaya ABM Group dalam mengurangi emisi dari kegiatan operasional yang selaras dengan program pemerintah untuk pembangunan ekonomi rendah karbon. Bentuk dukungan yang diberikan Bank Mandiri menjadi perancangan skema pembiayaan, advisory dan investasi melalui pembiayaan berbasis ESG dan SLL.

Penandatanganan PK dan MoU dilakukan oleh Direktur Utama ABM Investama, Achmad Ananda Djajanegara bersama Senior Vice President Bank Mandiri, Helmy Afrisa Nugroho. Kegiatan tersebut berlangsung di Jakarta, Jumat (22/12/2023).

Bank Mandiri melihat upaya ABM Group dalam mengurangi emisi dari kegiatan operasional yang selaras dengan program pemerintah untuk pembangunan ekonomi rendah karbon. Bentuk dukungan yang diberikan Bank Mandiri menjadi perancangan skema pembiayaan, advisory dan investasi melalui pembiayaan berbasis ESG dan SLL.

Penandatanganan PK dan MoU dilakukan oleh Direktur Utama ABM Investama, Achmad Ananda Djajanegara bersama Senior Vice President Bank Mandiri, Helmy Afrisa Nugroho. Kegiatan tersebut berlangsung di Jakarta, Jumat.

Komitmen ini diwujudkan melalui penyaluran Sustainable Portfolio yang telah mencapai sekitar 25 persen dari total kredit bank wide per September 2023.