Sukses

2 Saham Baru Resmi Melantai di Bursa, Bagaimana Kinerjanya?

PT Atlantis Subsea Indonesia Tbk (ATLA) dan PT Multi Hanna Kreasindo Tbk (MHKI) resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa, 16 April 2024. Bagaimana kinerja kedua saham tersebut setelah listing di Bursa?

Liputan6.com, Jakarta PT Atlantis Subsea Indonesia Tbk (ATLA) dan PT Multi Hanna Kreasindo Tbk (MHKI) resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa, 16 April 2024. Bagaimana kinerja kedua saham tersebut setelah listing di Bursa? 

Melansir data RTI, pukul 11.00 WIB dalam perdagangan perdana saham ATLA dibuka pada harga Rp 132 per saham dengan rentang harga terendah Rp 132 dan tertinggi Rp 135. Total frekuensi perdagangan ATLA tercatat sebanyak 6.860 kali dengan volume perdagangan 79,66 juta.

Atlantis Subsea Indonesia menjadi perusahaan tercatat ke-21 di Bursa Efek Indonesia pada 2024.  Penawaran Umum Perdana Saham atau Initial Public Offering (IPO) ATLA melepas 1.200.000.000 saham. Besaran saham itu setara dengan 19,36% dari modal disetor dan ditempatkan Perseroan, dengan harga Rp 100 per saham. 

Kemudian dalam perdagangan perdana saham MHKI dibuka pada harga Rp 170 per saham dengan rentang harga terendah Rp 136 dan tertinggi Rp 1171. Total frekuensi perdagangan MHKI tercatat sebanyak 16.943 kali dengan volume perdagangan 124,20 juta. 

MHKI menjadi Emiten ke-22 tercatat di bursa pada 2024, sekaligus menjadi perusahaan pionir pengelola limbah yang melantai di Bursa. 

Pada pelaksanaan penawaran umum perdana saham (IPO), MHKI melepas saham ke publik sebanyak 750 juta lembar atau setara 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan setelah IPO. 

Adapun harga penawaran umum dengan nominal Rp 160 per saham, sehingga melalui aksi korporasi ini MHKI mampu menggalang dana mencapai Rp 120 miliar. Manajemen MHKI menunjuk PT NH Korindo Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana Emisi Efek. 

2 dari 3 halaman

Atlantis Subsea Indonesia Resmi Melantai di Bursa

PT Atlantis Subsea Indonesia Tbk (ATLA) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang survei dan layanan untuk perusahaan energi, resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa, 16 April 2024. 

Atlantis Subsea Indonesia menjadi perusahaan tercatat ke-21 di Bursa Efek Indonesia pada 2024.  Penawaran Umum Perdana Saham atau Initial Public Offering (IPO) ATLA melepas 1.200.000.000 saham. Besaran saham itu setara dengan 19,36% dari modal disetor dan ditempatkan Perseroan, dengan harga Rp 100 per saham. 

Perseroan menunjuk PT Artha Sekuritas Indonesia selaku Underwriter untuk Penawaran Perdana Saham Perseroan. 

Direktur Utama ATLA, Yophi Kurniawan Iswanto mengatakan persaingan pasar global industri migas menuntut ketekunan dan konsistensi dari perseroan. Yophi yakin komitmen perseroan dapat mendorong industri migas tanah air. 

“Kami mempunyai visi menjadi pionir di bidang survey dalam meningkatkan standar dan kualitas serta meningkatkan mutu dalam setiap kegiatan proyek infrastruktur, khususnya dalam infrastruktur minyak dan gas bumi,” kata Yophi dalam sambutannya, Selasa (16/4/2024).

Yophi menambahkan, dengan adanya dana IPO maka Perseroan akan memiliki neraca (balance sheet) yang lebih kuat sehingga dapat memperoleh kontrak-kontrak baru yang lebih besar.

Dengan demikian ke depannya Perseroan akan lebih dapat berkembang dan meningkatkan pendapatan Perseroan. Pada akhirnya akan berdampak pada peningkatan profit Perseroan dan meningkatkan kemampuan pendanaan dari kas Perseroan untuk menghadapi tantangan ekspansi di masa depan. 

Selain itu dengan diperolehnya dana hasil IPO, Perseroan akan memiliki struktur permodalan yang semakin sehat.

 

3 dari 3 halaman

Waran Seri I

Perseroan juga menerbitkan Waran Seri I yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi calon investor yang membeli saham pada Penawaran Umum Saham Perdana Perseroan ini. 

Setiap pemegang 20 saham baru Perseroan berhak memperoleh 29 waran dimana setiap 1 waran memberikan hak kepada pemegang untuk membeli 1 saham baru Perseroan yang dikeluarkan dalam portepel. Waran yang diterbitkan mempunyai jangka waktu selama 1 tahun sejak pencatatan. 

Harga pelaksanaan waran sebesar Rp 300 per lembar. Dana yang diperoleh dari pelaksanaan waran seri I, yang mana seluruhnya akan digunakan untuk modal kerja. Masa pelaksanaan waran mulai tanggal 16 Oktober 2024 sampai dengan 15 April 2025.