Sukses

IHSG Berbalik Arah ke Zona Merah, Harga Saham ARTO Merosot 7,83%

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot 0,47 persen ke posisi 7.130,84 pada perdagangan Rabu, 17 April 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona merah pada perdagangan saham Rabu (17/4/2024). Koreksi IHSG terjadi di tengah seluruh sektor saham tertekan.

Mengutip data RTI, IHSG merosot 0,47 persen ke posisi 7.130,84. Indeks LQ45 turun 0,75 persen ke posisi 928,35. Seluruh indeks saham acuan tertekan.

Pada perdagangan Rabu pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.234,37 dan terendah 7.130,84. Sebanyak 362 saham melemah sehingga menekan IHSG. 208 saham menguat dan 215 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.498.853 kali dengan volume perdagangan 20,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 12,3 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.191. Investor asing jual saham Rp 470,5 miliar.

Seluruh sektor saham (IDX-IC) tertekan. Sektor saham basic merosot 2,48 persen, dan catat koreksi terbesar, sektor saham teknologi melemah 2,42 persen, dan sektor saham transportasi susut 1,13 persen.

Selain itu, sektor saham energi terpangkas 0,39 persen, sektor saham industri melemah 0,94 persen, sektor saham nonsiklikal terbenam 0,91 persen, dan sektor saham siklikal turun 0,17 persen.

Selanjutnya sektor saham keuangan terperosok 0,33 persen, sektor saham properti terpangkas 0,40 persen, dan sektor saham infrastruktur  tergelincir 0,37 persen.

Pada Rabu pekan ini, harga saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) terpangkas 7,83 persen ke posisi Rp 2.120 per saham. Harga saham ARTO dibuka naik 10 poin ke posisi Rp 2.310 per saham. Harga saham ARTO berada di level tertinggi Rp 2.350 dan terendah Rp 2.110 per saham. Total frekuensi perdagangan 7.841 kali dengan volume perdagangan 191.346 saham. Nilai transaksi harian saham Rp 42,3 miliar.

2 dari 4 halaman

Sentimen yang Bayangi IHSG

Dikutip dari Antara, tim riset Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, Bursa regional Asia cenderung menguat, pasar keuangan keluar dari tekanan konflik geopolitik, dimana pelaku pasar tampaknya mencermati tanda-tanda pemulihan ekonomi China dan surplus neraca perdagangan Jepang.

Dari mancanegara, Biro Statistik Nasional China melaporkan bahwa pertumbuhan ekonomi China tumbuh 1,6 persen quartal to quartal (qoq) pada kuartal I- 2024, sehingga secara tahunan tumbuh 5,3 persen year on year (yoy), sehingga pasar memiliki pandangan dan harapan target pertumbuhan PDB sekitar 5 persen (yoy) pada tahun ini dapat tercapai di tengah meningkatnya hambatan lokal dan global.

Hal tersebut memberikan harapan pemulihan ekonomi China akan terus berlanjut dan dukungan bank sentral China telah berjanji untuk meningkatkan dukungan kebijakan 2024.

Di sisi lain Kementerian keuangan Jepang melaporkan neraca perdagangan surplus sebesar 366,467 miliar yen pada Maret 2024 dari defisit sebesar 750,854 miliar Yen pada periode yang sama tahun sebelumnya, yang merupakan surplus perdagangan pertama dalam tiga bulan terakhir.

Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) dalam surveinya, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Maret 2024 sebesar 123,8, atau lebih tinggi dibandingkan 123,1 pada bulan sebelumnya, yang menunjukkan optimis konsumen akan kondisi ekonomi dalam negeri.

3 dari 4 halaman

Top Gainers-Losers

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

  • Saham ARTI melonjak 50 persen
  • Saham ATLA melonjak 34,81 persen
  • Saham PTPS melonjak 34,57 persen
  • Saham IOTF melonjak 31,08 persen
  • Saham FWCT melonjak 25,44 persen

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
  • Saham SBAT merosot 50 persen
  • Saham MKNT merosot 50 persen
  • Saham PYFA merosot 18,42 persen
  • Saham DADA merosot 16,67 persen
  • Saham OLIV merosot 14,29 persen

 

Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:

  • Saham LMAX tercatat 207.086 kali
  • Saham BBRI tercatat 57.748 kali
  • Saham BBCA tercatat 34.140 kali
  • Saham WIFI tercatat 31.971 kali
  • Saham TLKM tercatat 31.810 kali

 

Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:

  • Saham BBRI senilai Rp 1,3 triliun
  • Saham BBCA senilai Rp 915 miliar
  • Saham TLKM senilai Rp 603,6 miliar
  • Saham BMRI senilai Rp 560,7 miliar
  • Saham BREN senilai Rp 518,7 miliar
4 dari 4 halaman

Bursa Saham Asia

Sementara itu, dikutip dari Antara Bursa saham Asia Pasifik pada Rabu pekan ini indeks Nikkei terpangkas 509,39 poin atau 1,32 persen ke 37.961,80.

Selain itu, indeks Hang Seng menguat 2,87 poin atau 0,02 persen ke 16.251,83, indeks Shanghai menguat 64,30 poin atau 2,14 persen ke 3.071,37, dan indeks Strait Times menguat 9,92 poin atau 0,32 persen ke 3.154,68.