Sukses

Royaltama Mulia Kontraktorindo Incar Kenaikan Laba 218% pada 2024

PT Royaltama Mulia Kontraktorindo Tbk (RMKO) membidik laba Rp 62,9 miliar pada 2024.

Liputan6.com, Jakarta - PT Royaltama Mulia Kontraktorindo Tbk (RMKO) mengincar pertumbuhan laba yang signifikan pada 2024. Direktur Utama PT Royaltama Mulia Kontraktorindo Tbk, Vincent Saputra mengatakan, perseroan mengincar laba Rp 62,9 miliar.

"Target net profit dari Rp 19,8 miliar pada 2023 menjadi Rp 62,9 miliar di 2024. Itu kenaikan yang cukup signifikan," kata Vincent dalam konferensi pers, Kamis (18/4/2024).

Adapun laba Royaltama Mulia Kontraktorindopada 2023 tercatat sebesar Rp 19,8 persen. Artinya, ada kenaikan 218,1 persen menuju target net profit Rp 62,9 miliar. Target kenaikan laba itu sejalan dengan target pendapatan yang dipatok sebesar Rp 384,1 miliar atau naik 41,0 persen dari realisasi pendapatan pada 2023 sebesar Rp 272,4 miliar.

Vincent mengatakan, 2023 adalah periode investment stage dan menantang bagi RMKO. Lantaran, operasional perseroan sempat terdampak karena klien utama RMKO yaitu tambang in-house milik RMKE sempat berhenti beroperasi selama 3 bulan akibat sanksi administrasi dari regulator.

Pada kuartal IV 2023, RMKE telah menyelesaikan pemenuhan sanksi tersebut dengan baik sehingga operasional Perseroan juga kembali normal pada pertengahan November 2023. Pada sisa waktu yang singkat, RMKO berhasil mengoptimalkan kinerja keuangan akhir tahun 2023 dengan ditopang segmen usaha baru yaitu konstruksi fasilitas pendukung pertambangan hauling road.

"Hingga akhir periode 2023, secara rata-rata perseroan telah mencapai 102,5% target yang telah disesuaikan pada semester kedua sehubungan dengan hambatan operasional yang terjadi pada kuartal III 2023. Kami lebih fokus untuk menyelesaikan pemenuhan sanksi administrasi tersebut agar dapat menjamin jalannya operasional perseroan ke depannya," imbuh Vincent.

Pada penutupan perdagangan Kamis, 18 April 2024, harga saham RMKO turun 1,96 persen ke posisi Rp 200 per saham. Harga saham RMKO dibuka turun dua poin ke posisi Rp 202 per saham. Harga saham RMKO berada di level tertinggi Rp 206 dan terendah Rp 200 per saham. Total frekuensi perdagangan 58 kali dengan volume perdagangan 9.577 kali. Nilai transaksi Rp Rp 193,2 juta.

2 dari 4 halaman

Royaltama Mulia Kontraktorindo Gandeng Atlas Resources Garap Fasilitas Pertambangan di Sumsel

Sebelumnya diberitakan, PT Royaltama Mulia Kontraktorindo Tbk (RMKO) bekerja sama dengan PT Atlas Resources Tbk (ARII) melalui anak usaha PT Gorby Putra Utama (GPU). Kerja sama itu dalam rangka membangun dan mengoperasikan Coal Crushing Plant (CCP) dan fasilitas pertambangan pendukung lainnya serta memberikan jasa logistik batu bara di hulu.

ARII merupakan salah satu produsen batu bara di Indonesia yang memiliki lahan konsesi yang secara keseluruhan mencapai luas lebih dari 200 ribu Ha. Kegiatan eksplorasi maupun produksi batu bara dikoordinasikan melalui 6 hub salah satunya adalah Hub Mutara. Hub Mutara terdiri dari 5 lahan konsesi dengan total luas melebihi 41K Ha yang terletak di Kabupaten Musi Rawas dan Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.

Hub ini telah memperoleh izin pembangunan jalan raya sepanjang 137 km yang akan menghubungkan Hub Mutara ke fasilitas Jetty Sriwijaya Bara Logistics (Jetty SBL) yang terletak di Sungai Lalang, Provinsi Sumatera Selatan. Pengelolaan Hub Mutara dilakukan oleh entitas anak usaha Perseroan salah satunya GPU yang memiliki lahan 4.395 Ha.

Dalam perjanjian kerja sama ini, Royaltama Mulia Kontraktorindo akan mengoperasikan 1 unit CCP dengan kapasitas 650 tph, termasuk melaksanakan stockpile management, loading batu bara ke dumptruck, serta pengadaan alat berat, termasuk maintenance CCP dan semua fasilitas tambang pendukung lainnya. Fasilitas CCP ini akan dibangun dengan investasi yang berasal dari Rantai Mulia Kencana dengan nilai investasi sebesar Rp 36 miliar.

3 dari 4 halaman

Penyelesaian Pembangunan CPP

Atas investasi tersebut, GPU akan membayar secara bertahap sesuai dengan jumlah produksi batu bara setiap bulannya, atau sebesar 200 ribu MT batu bara per bulan selama 60 bulan. Selain membayar investasi CCP, GPU juga akan membayar jasa pengoperasian dan maintenance yang diberikan oleh RMKO untuk menunjang kegiatan operasional pertambangan ARII melalui anak usahanya GPU setelah pembangunan CCP terealisasi.

Direktur Operasional Royaltama Mulia Kontraktorindo, William Saputra menyampaikan kerja sama ini merupakan implementasi strategi Perseroan untuk berkolaborasi dengan tambang-tambang potensial di Sumatera Selatan.

"Perseroan menargetkan akan menyelesaikan pembangunan CPP pada semester kedua tahun ini sehingga kerja sama ini sudah dapat memberikan kontribusi pada kinerja keuangan RMKO," kata dia dalam keterangan resmi, Jumat (22/3/2024).

ARII memiliki cadangan terbukti 229,8 juta MT batu bara. Hub Mutara merupakan wilayah IUP yang memiliki kontribusi terbesar kedua dari total cadangan ARII. Dengan potensi tersebut, kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja operasional kedua belah pihak.

"Kerja sama ini juga akan meningkatkan kinerja keuangan grup dengan kolaborasi bersama Rantai Mulia Kencana dan PT RMK Energy Tbk (RMKE). Kami akan melanjutkan kolaborasi seperti ini ke depannya dengan memberikan solusi logistik yang terintegrasi kepada produsen tambang di Sumatera Selatan,” tambah William.

 

 

4 dari 4 halaman

Target 2023

Sebelumnya diberitakan, PT Royaltama Mulia Kontraktorindo Tbk (RMKO) membidik pendapatan Rp 300 miliar dan laba bersih hingga Rp 40 miliar pada 2023. Target kinerja keuangan ini setelah Royaltama Mulia Kontraktorindo mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI).

"Pendapatan (target) Rp 300 miliar, laba bersih sekitar Rp 30 sampai Rp 40 miliar,dengan margin laba bersih sekitar 10 sampai 15 persen,” tutur Direktur Utama Royaltama Mulia Kontraktorindo Vincent Saputra dikutip dari Antara, Senin (31/7/2023).

Untuk mendorong kinerja itu, Vincent menuturkan, perseroan telah anggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) Rp 150 miliar-Rp 200 miliar pada 2023.

Ia mengatakan, mayoritas sumber dana belanja modal akan berasal dari kas internal dan pembiayaan dari perbankan. Sedangkan sisanya di bawah 10 persen diambil dari dana hasil IPO. “Hanya sebagian kecil belanja modal dari IPO, sebagian besar dari kas internal dan perbankan,” kata Vincent.

Vincent menambahkan, dana hasil IPO juga akan digunakan oleh perseroan untuk modal kerja. Di antaranya pembelian bahan bakar untuk kegiatan operasi alat-alat berat.

Selain itu, juga untuk pembelian pelumas, pembelian suku cadang alat-alat berat dan pemeliharaan alat berat, kendaraan dan mesin yang dimiliki oleh perseroan.

Di sisi lain, Direktur Keuangan RMKO, Nathania Pricilla Saputra menuturkan, perseroan meningkatkan pada 2022 sebesar 6,5 kali lipat dibandingkan 2021, dengan CAGR antara 2020-2022 sebesar 7,9 kali.

PT Royaltama Mulia Kontraktorindo Tbk resmi mencatatkan saham perdana di pasar modal Indonesia dengan memperoleh dana sebesar Rp 112,5 miliar. Perseroan menawarkan sebanyak 250 juta saham biasa atas nama atau setara 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO. Adapun harga penawaran umum Rp 450 per saham.