Sukses

Saham Emiten Prajogo Pangestu BREN Masuk Radar Bursa

Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan sedang mencermati pola transaksi saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN). Hal ini seiring saham BREN mencatat kenaikan.

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah memantau pergerakan saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN). Hal itu menyusul adanya kenaikan harga saham BREN di luar kebiasaan (Unusual Market Activity/UMA).

"Sehubungan dengan terjadinya Unusual Market Activity atas saham BREN tersebut, perlu kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini,” mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (19/4/2024).

Pengumuman unusual market activity tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal. Melansir data RTI, saham PT Barito Renewables Energy Tbk terpantau ditutup pada zona hijau usai libur panjang Idul Fitri.

Pada Selasa, 16 April 2024, BREN ditutup naik 7,94 persen ke posisi 7.475. Penguatan berlanjut pada Rabu, 17 April 2024, di mana BREN ditutup nak 6,35 persen ke posisi 7.950. Saham BREN terkoreksi usai pengumuman UMA. BREN  turun tipis 0,31 persen pada Kamis, 18 April 2024 ke posisi 7.925.

Meski begitu, dalam sepekan saham BREN telah naik 34,89 persen. Sehubungan dengan terjadinya UMA pada saham BREN, Bursa mengimbau kepada para investor untuk memperhatikan jawaban perusahaan tercatat terkait atas permintaan konfirmasi bursa.

Selain itu, juga mencermati kinerja perusahaan tercatat dan keterbukaan informasinya. Informasi terakhir mengenai perseroan adalah informasi pada 21 Februari 2024 yang dipublikasikan melalui website Bursa tentang pencatatan saham. Investor juga diimbau untuk mengkaji kembali rencana corporate action perusahaan tercatat apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS. Serta mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.

2 dari 4 halaman

Kinerja 2023

Sebelumnya diberitakan, PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) mengumumkan kinerja tahun buku 2023 yang berakhir pada 31 Desember 2023. Pada periode tersebut, perseroan berhasil membukukan pertumbuhan positif baik dari sisi pendapatan maupun laba.

Barito Renewables Energy berhasil membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tahun buku 2023 sebesar USD 107,42 juta atau sekitar Rp 1,69 triliun (kurs Rp 15.712, per USD). Laba ini naik 17,88 persen dari laba tahun buku 2022 yang tercatat sebesar USD 91,13 juta

Raihan laba BREN itu sejalan dengan pendapatan yang juga tumbuh positif. Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (19/3/2024), perseroan membukukan pendapatan USD 594,94 juta pada 2023. Pendapatan itu naik 4,42 persen dari pendapatan pada 2022 yang tercatat sebesar USD 569,78 juta.

Sepanjang 2023, perseroan membukukan beban depresiasi dan amortisasi sebesar USD 73,96 juta, beban kompensasi dan tunjangan karyawan USD 40,18 juta, serta beban konsultan dan teknisi USD 19,88 juta.

Bersamaan dengan itu, tunjangan produksi kepada Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) tercatat sebesar USD 18,23 juta, beban keuangan USD 136,49 juta, kerugian kurs mata uang asing USD 2,86 juta, pendapatan bunga USD 11,4 juta, dan pendapatan lain-lain USD 23,32 juta.

Aset perseroan sampai dengan akhir Desember 2023 naik menjadi USD 3,51 miliar dari USD 3,39 miliar pada 2022. Liabilitas pada 2023 turun menjadi USD 2,86 miliar dari USD 2,96 miliar pada 2022. Sementara ekuitas sampai dengan akhir Desember 2023 naik menjadi USD 650,34 juta dari USD 435 juta pada 2022. 

 

3 dari 4 halaman

Menelisik Prospek Saham BREN

Sebelumnya diberitakan, pergerakan harga saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) saat ini terbilang fluktuatif. Lantas, bagaimana prospek saham BREN? 

Head of Investment Information Mirae Asset Martha Christina menuturkan, pergerakan saham BREN saat ini fluktuatif. Selain itu, terdapat peluang perseroan masuk dalam beberapa indeks pada Februari ini, di antaranya adalah MSCI Indonesia dan LQ45. 

"Untuk prospek saham EBT di tahun ini tetap menarik, jikalau ditopang berita aksi korporasi atau penambahan kapasitas yang signifikan, yang akan mempengaruhi pertumbuhan kinerjanya," ujar dia saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (11/1/2024)

Ia melanjutkan, jika tahun ini minim aksi korporasi, saham ini menjadi kurang menarik, karena valuasinya yang sudah tinggi, sehingga penguatannya terbatas.

"Imbauannya untuk investor yang sudah memiliki, profit taking di saham ini menjelang pengumuman rebalancing indeks di Februari. Untuk trading sementara dihindari, karena tekanan turun cukup kuat," imbuhnya. 

 

4 dari 4 halaman

Pergerakan Harga Saham BREN

Sementara itu, Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia, Miftahul Khaer mengatakan, harga saham BREN terus melambung usai menggelar IPO pada 2 Oktober 2023. Akan tetapi, hingga awal tahun ini secara performa saham Barito Renewables Energysudah mulai melemah 27,96% secara year to date. 

"Pergerakan harga saham BREN kami lihat sudah mulai membentuk pola inverted hammer dengan resistance di Rp 8.125 dan membentuk pola bearish marubozu pada sesi awal perdagangan pekan ini, hal ini juga didorong oleh volume penjualan yang tinggi. Sentimen ini kami nilai akan membuat pelemahan lanjutan pada saham BREN hingga mencapai level support Rp 6.950," kata Miftahul. 

Dengan demikian, ia menyarankan sell on strength (SoS) pada saham BREN dengan level support Rp 6.950 per saham dan resistance Rp 7.775 per saham.