Sukses

IPO, Xolare RCR Energy Incar Dana Rp 72,19 Miliar

PT Xolare RCR Energy Tbk (SOLA) menawarkan maksimal 656,25 juta saham baru dengan nilai nominal Rp 20 per saham dalam rangka IPO.

Liputan6.com, Jakarta - PT Xolare RCR Energy Tbk (SOLA) berencana mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) lewat penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).

Pada aksi tersebut, perseroan menawarkan sebanyak-banyaknya 656,25 juta saham baru dengan nilai nominal Rp 20 per saham. Jumlah saham yang ditawarkan itu setara 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Harga penawaran dipatok pada kisaran Rp 100-110 per saham. Dengan demikian, Xolare RCR Energy akan mengantongi sebanyak-banyaknya Rp 72,19 miliar dari IPO.

Perseroan akan mengalokasikan sebanyak-banyaknya 7,5 juta lembar atau sebanyak-banyaknya 0,29 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh pada saat Pernyataan Pendaftaran untuk program Management and Employee Stock Option Plan (MESOP), dengan harga pelaksanaan MESOP sekurang- kurangnya 90 persen dari rata-rata harga penutupan saham Perseroan selama kurun waktu 25 hari bursa berturut-turut di pasar reguler sebelum permohonan pencatatan dilakukan ke BEI.

Melansir prospektus perseroan dari laman e-ipo, Jumat (19/4/2024), perseroan berencana mengalokasikan sekitar Rp 48,27 miliar dana IPO akan digunakan untuk peningkatan modal entitas anak.

Rinciannya, sebesar Rp 16,27 miliar akan digunakan untuk peningkatan modal pada PT Xolabit Bitumen Industri (XBI). Lalu sekitar peningkatan modal pada PT Aspal Polimer Emulsindo (APE), PT Modifikasi Bitumen Sumatera (MBS), dan PT Aplikasi Bitumen Indonesia (ABI) masing-masing Rp 9 miliar.

Serta sebesar Rp 5 miliar akan dialokasikan untuk peningkatan modal pada PT Bumiraya Energi Hijau (BEH). Sisanya akan digunakan sebagai modal kerja Perseroan yaitu untuk pembelian persedian aspal, biaya operasional kantor, biaya marketing, biaya leasing kendaraan operasional dan gaji karyawan.

 

 

 

2 dari 5 halaman

Jadwal IPO

Mulai tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2024 dan seterusnya, perseroan akan membagikan dividen tunai secara kas kepada pemegang saham dalam jumlah sebanyak-banyaknya 35 persen dari laba bersih perseroan dengan mengacu pada Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas serta peraturan perundang-undangan Pasar Modal yang berlaku dan kebijakan Perseroan dalam pembagian dividen tersebut yang akan diputuskan oleh para Pemegang Saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).

Jadwal IPO PT Xolare RCR Energy Tbk:

  • Masa penawaran awal: 16-19 April 2024
  • Tanggal efektif: 26 April 2024
  • Masa penawaran umum: 30 April - 3 Mei 2024
  • Tanggal penjatahan: 3 Mei 2024
  • Tanggal distribusi saham secara elektronik: 6 Mei 2024
  • Tanggal pencatatan pada BEI: 7 Mei 2024

 

3 dari 5 halaman

Panin Sekuritas Siap Boyong Empat Perusahaan IPO pada 2024

Sebelumnya diberitakan, Panin Sekuritas berencana membawa empat perusahaan untuk tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Salah satu perusahaan yang berhasil diantarkan IPO adalah PT Dunia Virtual Online Tbk (AREA) yang listing hari ini, Senin 1 April 2024.

"AREA ini merupakan emiten pertama di 2024. Adapun 2023 kemarin kami tangani 3 perusahaan, untuk 2024 kami targetan sampai dengan 4 perusahaan," kata Direktur Panin Sekuritas, Prama Nugraha kepada wartawan usai seremoni pencatatan saham AREA, Senin, (1/4/2024).

Lebih lanjut, Prama mengatakan beberapa calon perusahaan tercatat lainnya yang akan diboyong Panin Sekuritas ada yang masih berada di pipeline. Kemungkinan, perusahaan-perusahaan tersebut akan listing atau tercatat di Bursa Efek Indonesia pada paruh kedua 2024.

"Masih ada yang ongoing di pipeline. Nanti kita harapkan di semester II. Kita masih lihat, itu kemungkinan di papan pengembangan," imbuh Prama.

Dari sisi sektornya, Prama mengatakan cukup beragam. Ada yang dari consumer gooods maupun manufaktur. Sementara dari sisi asetnya, juga beragam, termasuk ada yang di atas Rp 250 miliar. Meski dmeikian, Prama masih enggan menjabarkan lebih rinci calon perusahaan tercatat yang akan diantarkan Panin Sekuritas debut di Bursa.

 

4 dari 5 halaman

OJK Targetkan Penghimpunan Dana di Pasar Modal hingga Rp 200 Triliun pada 2024

Sebelumnya diberitakan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan penghimpunan dana di pasar modal sekitar Rp 175 triliun-Rp 200 triliun pada tahun pemilihan umum (Pemilu) 2024. 

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menuturkan, pihaknya optimistis terhadap tahun depan, akan tetapi mengambil sikap konservatif. 

"Walaupun optimis tetapi konservatif ya. Jadi kita tentunya melihat daripada IMF dan World Bank, itu juga merevisi ke bawah pertumbuhan ekonomi global,” kata Inarno dalam konferensi pers RDK OJK November 2023, Senin (4/12/2023). 

Di samping itu, ia menuturkan,  Pemerintah Indonesia pada 2024 memperkirakan pertumbuhan ekonomi nasional di kisaran 5,2 persen. Angka itu di bawah tahun ini, yakni sebesar 5,3 persen.

"Oleh karena itu dalam mentargetkan tahun ke depan, kita target kita adalah sama dengan tahun lalu (2023) ya, antara Rp 175 sampai dengan 200 triliun,” kata dia. 

Di samping itu, ia menjelaskan, penghimpunan dana di pasar modal masih tinggi yaitu sebesar Rp230,59 triliun dengan emiten baru tercatat sebanyak 74 emiten hingga 30 November 2023. Penghimpunan dana per November ini telah memenuhi capaian target di tahun 2023. 

 

5 dari 5 halaman

Pipeline Penawaran Umum

Sementara itu, pipeline penawaran umum masih terdapat 96 dengan perkiraan nilai indikatif sebesar Rp41,11 triliun yang di antaranya merupakan rencana IPO oleh emiten baru sebanyak 64 perusahaan.

Di sisi lain, Inarno mengatakan, seiring dengan penguatan pasar keuangan global, pasar saham Indonesia sampai dengan 30 November 2023 menguat sebesar 4,87 persen mtd ke level 7.080,74 (Oktober 2023: 6.752,21), dengan tekanan outflow non-resident mereda meski masih mencatatkan net sell sebesar Rp0,52 triliun mtd (Oktober 2023: outflow Rp8,10 triliun mtd). Beberapa sektor di IHSG pada November 2023 masih menguat di antaranya sektor teknologi, infrastruktur, dan keuangan.

"Secara ytd, IHSG tercatat menguat sebesar 3,36 persen dengan non-resident membukukan net sell sebesar Rp13,86 triliun (Oktober 2023: net sell sebesar 13,34 triliun ytd). Di sisi likuiditas transaksi, rata-rata nilai transaksi pasar saham di November 2023 tercatat meningkat sebesar Rp10,54 triliun ytd (Oktober 2023: Rp10,48 ytd),” ujar dia.

 

Video Terkini