Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih mampu bergerak di zona hijau pada perdagangan saham Selasa (23/4/2024). Gerak IHSG ini seirama dengan sejumlah bursa saham di kawasan Asia dan Pasifik.
Dikutip dari data RTI, pada pukul 09.10 WIB, IHSG menguat ke posisi 7.121,01 dari penutupan sebelumnya 7.073,82. Indeks LQ45 bertambah 1,08 persen ke posisi 930,22. Seluruh indeks saham acuan menghijau.
Baca Juga
Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 7.134,30 dan level terendah 7.102,90. Sebanyak 231 saham menguat sehingga angkat IHSG. Sedangkan 156 saham melemah dan 180 saham diam di tempat.
Advertisement
Total frekuensi perdagangan 146.998 kali dengan volume perdagangan 2,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 1,4 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.205.
Seluruh sektor saham berada di zona hijau. Sektor saham energi memimpin penguatan dengan naik 0,97 persen dan diikuti sektor saham teknologi menguat 0,65 persen.
Sementara itu, sektor saham industri bertambah 0,28 persen, sektor saham nonsiklikal menguat 0,55 persen dan sektor saham siklikal melejit 0,63 persen.
Kata Analis
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, saat ini, diperkirakan posisi IHSG berada pada akhir wave A dari wave (2) sehingga koreksi IHSG akan cenderung terbatas dan berpotensi menguat untuk membentuk wave B.
"Adapun rentang penguatan IHSG akan menguji kembali 7.134-7.245, selanjutnya IHSG masih rawan terkoreksi kembali ke rentang 6.891-6.983,” ujar dia.
Herditya prediksi, IHSG akan berada di level support 7.022,6.958 dan level resistance 7.152,7.238 pada Selasa pekan ini.
Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas, IHSG berpotensi menguat terbatas dengan level support dan level resistance 7.030-7.130.
Rekomendasi Saham
Untuk rekomendasi saham hari ini, PT Pilarmas Investindo Sekuritas memilih saham PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL), PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID), dan PT Mandiri Herindo Adiperkasa Tbk (MAHA).
Sedangkan Herditya memilih saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), dan PT Panin Financial Tbk (PNLF).
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:
1.PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) - Buy on Weakness
Saham ANTM menguat 0,57% ke 1.770 tetapi masih didominasi oleh volume penjualan. Herditya menuturkan, saat ini, posisi ANTM diperkirakan berada pada bagian dari wave iii dari wave (iii), sehingga ANTM diperkirakan masih berpeluang melanjutkan penguatannya.
Buy on Weakness: 1.660-1.730
Target Price: 1.875, 1.950
Stoploss: below 1.645
2.PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) - Buy on Weakness
Saham ERAA menguat 3,09% ke 400 disertai oleh volume pembelian. "Selama ERAA masih mampu berada di atas 388 sebagai stoplossnya, posisi ERAA saat ini diperkirakan berada di awal wave 1 dari wave (3), sehingga ERAA berpeluang melanjutkan penguatannya," kata dia.
Buy on Weakness: 394-400
Target Price: 426, 450
Stoploss: below 388
3.PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) - Buy on Weakness
Saham INDF menguat 0,82% ke 6.150 dan masih didominasi oleh volume pembelian. Herditya mengatakan, selama masih mampu berada di atas 6.025 sebagai stoplossnya, posisi INDF saat ini berada di wave iv dari wave c dari wave (y), sehingga INDF berpeluang untuk menguat terlebih dahulu.
Buy on Weakness: 6.075-6.125
Target Price: 6.225, 6.300
Stoploss: below 6.025
4.PT Panin Financial Tbk (PNLF) - Buy on Weakness
Saham PNLF menguat 5,63% ke 300 disertai oleh volume pembelian. "Selama PNLF masih mampu bergerak di atas 272 sebagai stoplossnya, maka posisi PNLF saat ini diperkirakan berada di awal wave [iii] dari wave 1, sehingga PNLF masih berpeluang melanjutkan penguatannya," ujar Herditya.
Buy on Weakness: 284-296
Target Price: 314, 322
Stoploss: below 272
Advertisement
Bursa Asia Kembali Perkasa, Yen Ambruk ke Posisi Terendah dalam 24 Tahun
Bursa saham di kawasan Asia dan Pasifik atau biasa disebut dengan Bursa Asia kembali menghijau pada perdagangan Selasa ini. Penguatan Bursa Asia ini melanjutkan kenaikan yang telah dibukukan pada perdagangan Senin kemarin.
Investor tengah menanti sejumlah data aktivitas bisnis yang akan diumumkan oleh Australia, Jepang dan India.
Angka dari S&P Global menunjukkan bahwa indeks manajer pembelian gabungan Australia mencapai angka tertinggi dalam dua tahun terakhir, yakni sebesar 53,6 dibandingkan dengan angka di bulan Maret sebesar 53,3.
Sedangkan Angka Purchasing Managers Index (PMI) Jepang dan India akan dirilis pada Selasa malam.
Mengutip CNBC, Selasa (23/42024), Indeks S&P/ASX 200 Australia memulai hari dengan kenaikan 0,32% setelah rilis PMI.
Indeks Nikkei 225 Jepang naik 0,8% pada pembukaan, sedangkan Topix berbasis luas naik 0,66%.
Di Korea Selatan, Indeks Kospi naik 0,2%, dan indeks saham berkapitalisasi kecil Kosdaq naik 0,62%.
Kontrak berjangka indeks Hang Seng Hong Kong berada di 16.681, menunjukkan pembukaan yang lebih lemah dibandingkan dengan penutupan HSI di 16.511,69.
Nilai Tukar Yen Sentuh Level Terendah dalam 24 Tahun
Yen Jepang melemah ke level terendah baru dalam 34 tahun terhadap dolar AS pada Selasa pagi, mencapai 154,85 terhadap greenback.
Ini merupakan nilai terlemah mata uang ini sejak pertengahan tahun 1990an, meskipun telah menguat sedikit ke 154,74 pada pukul 09:18 waktu Tokyo.
Mata uang ini akan diawasi oleh Bank of Japan pada pertemuan hari Jumat, meskipun bank sentral belum mengumumkan tingkat intervensi yang akan dilakukan.
Wall Street Menguat
Wall Street atau bursa saham di Amerika Serikat (AS) menguat pada perdagangan Senin, setelah pekan sebelumnya mengalami tekanan yang cukup tinggi.
saham-saham teknologi rebound dan ketegangan di Timur Tengah mereda. Para pelaku pasar tengah menantikan rilis pendapatan besar.
The Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 253,58 poin atau 0,67% dan ditutup pada 38.239,98. S&P 500 diperdagangkan 0,87% lebih tinggi untuk menyelesaikan sesi di 5.010,60, sedangkan Nasdaq Composite naik 1,11% menjadi 15.451,31.
Baik S&P 500 dan Nasdaq mengakhiri penurunan enam hari berturut-turut.
Saham Nvidia, perusahaan pembuat chip dan kecerdasan buatan naik 4.4%, memantul dari aksi jual hampir 14% minggu lalu, yang terburuk sejak September 2022. Sedangkan saham Arm Holdings juga rebound hampir 7% pada hari Senin.
Harga minyak mentah AS merosot setelah Iran mengatakan tidak akan meningkatkan konflik dengan Israel. Investor khawatir harga minyak yang lebih tinggi dapat berkontribusi terhadap inflasi, sehingga menyebabkan Federal Reserve menunda pemotongan suku bunga.
Advertisement