Sukses

IHSG Menghijau Hari Ini 23 April 2024, Saham SMDR Merosot 1,3%

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,52 persen ke posisi 7.110 pada perdagangan Selasa, 23 April 2024. Di tengah penguatan IHSG, saham SMDR justru melemah.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau pada perdagangan saham Selasa (23/4/2024) usai putusan Mahkamah Konstitusi terkait sengketa Pilpres 2024 pada Senin, 22 April 2024. IHSG menguat di tengah aksi jual saham oleh investor asing dan mayoritas sektor saham menghijau.

Mengutip data RTI, IHSG menguat 0,52 persen ke posisi 7.110 pada penutupan perdagangan Selasa pekan ini. Indeks LQ45 naik 0,67 persen ke posisi 927,63. Sebagian besar sektor saham menghijau.

Pada perdagangan Selasa pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.165,95 dan terendah 7.099,84. Sebanyak 270 saham menguat dan 288 saham melemah. 225 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.104.683 kali dengan volume perdagangan 19,4 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 12,2 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.215. Investor asing menjual saham sebesar Rp 127,91 miliar. Sepanjang 2024, investor asing beli saham Rp 11,07 triliun.

Mayoritas sektor saham (IDX-IC) menghijau. Sektor saham energi pimpin penguatan dengan melonjak 1,26 persen. Sementara itu, sektor saham siklikal naik 1,12 persen dan sektor saham teknologi bertambah 0,87 persen.

Selanjutnya sektor saham industri naik 0,10 persen, sektor saham nonsiklikal menguat 0,04 persen, sektor saham keuangan bertambah 0,57 persen. Kemudian sektor saham properti melesat 0,48 persen, sektor saham teknologi naik 0,87 persen dan sektor saham infrastruktur menguat 0,48 persen.

Sementara itu, sektor saham basic melemah 0,39 persen, sektor saham kesehatan tergelincir 0,23 persen, sektor saham transportasi susut 0,49 persen.

Pada perdagangan Selasa pekan ini, saham SMDR merosot 1,3 persen ke posisi Rp 304 per saham. Saham SMDR dibuka stagnan Rp 308 per saham. Saham SMDR berada di level tertinggi Rp 310 dan terendah Rp 302 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.259 kali dengan volume perdagangan 83.382 saham. Nilai transaksi Rp 2,5 miliar.

Harga saham SSIA naik 1,38 persen ke posisi Rp 1.100 per saham. Harga saham SSIA dibuka stagnan di posisi Rp 1.085 per saham. Harga saham SSIA berada di level tertinggi Rp 1.110 dan terendah Rp 1.075 per saham. Total frekuensi perdagangan 3.369 kali dengan volume perdagangan 216.401 saham. Nilai transaksi Rp 22 miliar.

 

2 dari 4 halaman

Sentimen yang Bayangi IHSG

Ekonom BCA menuturkan, putusan MK memberikan legitimasi kepastian hukum terhadap pemilihan umum (Pemilu) 2024. "Harapannya belanja modal akan meningkat dan pelaku usaha tidak lagi wait and see untuk lakukan investasi,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.

Sedangkan pergerakan rupiah, menurut David, lebih terkait perkembangan eksternal. Hal ini terkait harapan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve masih akan menahan suku bunga acuannya dan ketegangan geopolitik akhir-akhir ini. “(Rupiah-red) tidak terkait dengan sidang MK,” kata dia.

Dikutip dari Antara, berdasarkan kajian riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas, Bursa Asia didominasi penguatan seiring dengan mulai meredanya tensi geopolitik di Timur Tengah.

"Namun, risiko pelemahan yang terjadi di pasar modal masih menghantui, hal ini tidak lepas dari inflasi yang lebih tinggi di Amerika Serikat (AS), sehingga kami memperkirakan pemangkasan suku bunga The Fed baru terjadi pada September ataupun Desember 2024," demikian disebutkan Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya.

Dari mancanegara, pada pekan ini, adanya pengumuman Produk Domestik Bruto (PDB) AS kuartal I- 2024, Jobless Claims, Core PCE, Personal Income, dan Personal Spending AS menjadi pedoman bagaimana langkah The Fed selanjutnya.

Selain itu, pekan ini inflasi Australia, Interest Rate Jepang, dan Interest Rate Indonesia menjadi pedoman bagi para pelaku pasar untuk melihat bagaimana kondisi perekonomian dunia saat kondisi geopolitik sedang tidak baik-baik saja.

3 dari 4 halaman

Top Gainers-Losers

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

  • Saham VINS melambung 34,82 persen
  • Saham PURI melambung 24,62 persen
  • Saham BUMI melambung 21,18 persen
  • Saham RGAS melambung 19,18 persen
  • Saham HOMI melambung 15 persen

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

  • Saham ATLA merosot 25 persen
  • Saham REAL merosot 16,67 persen
  • Saham IOTF merosot 13,33 persen
  • Saham BMBL merosot 12,50 persen
  • Saham NFCX merosot 12,50 persen

 

Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:

  • Saham LMAX tercatat 101.579 kali
  • Saham MNCN tercatat 60.901 kali
  • Saham BBRI tercatat 46.432 kali
  • Saham TLKM tercatat 40.237 kali
  • Saham BUMI tercatat 35.965 kali

 

Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:

  • Saham BBCA senilai Rp 1,7 triliun
  • Saham BBRI senilai Rp 1,5 triliun
  • Saham TLKM senilai Rp 976,6 miliar
  • Saham BMRI senilai Rp 735,6 miliar
  • Saham BUMI senilai Rp 412 miliar
4 dari 4 halaman

Bursa Saham Asia

Dikutip dari Antara, Bursa saham Asia Pasifik menguat pada Selasa pekan ini. Indeks Nikkei menguat 113,59 poin atau 0,30 persen ke 37.552,19.

Selain itu, indeks Hang Seng menguat 317,24 poin atau 1,92 persen ke 16.828,92, indeks Shanghai melemah 22,62 poin atau 0,74 persen ke 3.021,97, dan indeks Strait Times menguat 47,55 poin atau 1,47 persen ke 3.272,71.