Sukses

PTPP Absen Tebar Dividen, Ini Penyebabnya

Direktur Keuangan PT PP Tbk, Agus Purbianto menyampaikan alasan tidak membagikan dividen untuk tahun buku 2023.

Liputan6.com, Jakarta - PT PP (Persero) Tbk (PTPP) memutuskan untuk tidak membagikan dividen untuk tahun buku 2023. Perseroan mengungkapkan saat ini fokus untuk memperkuat struktur permodalan. 

Direktur Keuangan PT PP Tbk, Agus Purbianto menuturkan, tren suku bunga akibat isu domestik dan global membuat Perseroan harus memperkuat kas untuk tidak menambah utang.

"Dengan adanya penguatan cash flow untuk tidak menambah utang, upaya yang dilakukan adalah dengan tidak membagi dividen,” kata Agus dalam konferensi pers, Rabu (24/4/2024). 

Agus menambahkan, suku bunga naik akan berimbas untuk pendanaan Perseroan yang jangka menengah dan panjang, terutama obligasi. 

"Tapi untuk perbankan tidak serta merta naik, jadi biasanya kita negosiasi. Untuk mitigasi, term-nya kita pendekin," kata Agus. 

Adapun, dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Rabu, 24 April 2024, PTPP menyetujui beberapa perubahan susunan pengurus perusahaan. 

Hasil RUPST menyetujui pengangkatan Pundjung Setya Brata sebagai Komisaris Independen perseroan yang baru, menggantikan Loso Judijanto. 

Untuk jajaran direksi, RUPST menyetujui pemberhentian dengan hormat Sinurlinda Gustina sebagai Direktur Strategi Korporasi dan Human Capital Management dan Eddy Herman Harun selaku Direktur Operasi Bidang EPC. 

RUPST juga menyetujui pengangkatan I Gede Upeksa Negara sebagai Direktur Korporasi dan Human Capital Management Perseroan dan menetapkan Tommy Wiranata Anwar sebagai Direktur Manajemen Risiko dan Legal.

Mengutip data RTI, harga saham PT PP Tbk (PTPP) melemah 1,83 persen ke posisi Rp 428 per saham pada perdagangan Rabu, 24 April 2024. Harga saham PTPP dibuka naik dua poin ke posisi Rp 438 per saham. Harga saham PTPP berada di level tertinggi Rp 442 dan terendah Rp 428 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.881 kali dengan volume perdagangan 135.798 saham. Nilai transaksi Rp 5,9 miliar.

2 dari 4 halaman

PTPP Akui Bisnis Propertinya Lesu,Bagaimana Strategi pada 2024?

Sebelumnya, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) mengakui bisnis properti lesu sepanjang 2023. Hal ini berimbas pada susutnya laba tahun berjalan pada 2023 menjadi Rp 127,09 triliun dari Rp 365,74 triliun pada 2022.

Sekretaris Perusahaan PTPP Bakhtiyar Efendi mengatakan, hal itu utamanya disebabkan lesunya bisis properti yang dijalankan anak usah perseroan.

Meski begitu, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 77,17 persen menjadi Rp 481,37 miliar. Adapun laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada 2022 tercatat sebesar Rp 271,7 miliar.

"Laba 2023 kalau konsolidasi seluruh PP grup termasuk 60 anak usaha memang menurun jadi Rp 127 miliar, tapi di induknya sektor konstruksi naik sekitar 70 persen dari tahun lalu. Ini ada sedikit permasalahan di anak usaha terutama di sektor property yang masih agak berat bisnisnya," kata Bakhtiyar kepada wartawan di kawasan Jakarta Selatan, dikutip Jumat (22/3/2024).

Tahun lalu, perseroan juga melakukan penyehatan pada bisnis properti, di mana beberapa pengembangan properti sudah hentikan. Sehingga memang penjualan yang taadinya prediksi tidak tercapai. Sementara beban keuangannya masih tetap bergulir.

"Tapi di tahun 2024 kita rencananya sehatkan lagi. Jadi kita refinancing, kita efisienkan di sektor properti. Jadi kemarin kita cukup bagus di sisi induk, PTPP di bisnis konstruksi. Cuma di investasinya agak kurnag bagus, itu yang membuat (laba) konsolidasian sedikit turun di 2023," kata Bakhtiyar.

3 dari 4 halaman

Excellent Construction

Strategi ke depan, PT PP sudah rumuskan excellent construction. Perseroan memandang bisnis konstruksi semakin matang, sehingga perseroan juga ingiin terus naik kelas hingga merajai area regional Asia Tenggara. Perseroan saat ini sudah mulai berekspansi ke Filipina.

"Kita coba itu menjadi salah satu project pionir kita bisa ke luar negeri. Kita juga ingin memperkuat manajemen resiko dan ESG. Di manajemen risiko kita semakin selektif mengambil project project-project yang pendanaannya bagus," jelas Bakhtiyar.

Sementara untuk inisiatif ESG, perseroan telah mmbuat baseline. Selanjutnya, perseroan menargetkan untuk dapat mereduksi karbon secara signifikan dari tahun ke tahun. Bakhtiyar mengklaim perseroan menjadi pionir green construction, dan itu akan terus digalakkan.

 

4 dari 4 halaman

PT PP Perpanjang Periode Penjualan Saham Treasuri hingga 8 September 2024

Sebelumnya, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) berencana melakukan pengalihan saham hasil pembelian kembali (buyback). Perseroan telah menunjuk PT BRI Danareksa Sekuritas sebagai anggota bursa (AB) yang akan melakukan penjualan saham treasuri atau saham hasil buyback di Bursa Efek Indonesia (BEI).

"Pengalihan saham hasil pembelian kembali akan dimulai 14 hari terhitung sejak tanggal keterbukaan informasi, yakni dari 8 Maret 2024 sampai dengan 8 September 2024," ungkap DIrektur KEuangan PT PP Tbk, Agus Purbianto dalam keterbukaan informasi Bursa, Senin (19/2/2024).

Sebelumnya, perseroan telah menyampaikan rencana mulai pengalihan saham hasil pembelian kembali sebanyak 14.555.900 saham dengan cara dijual di Bursa dalam jangka waktu 9 Oktober 2023 hingga 31 Desember 2023. Selanjutnya, perseroan mengumumkan perpanjangan proses pengalihan saham hasil pembelian kembali, dengan tetap memperhatikan ketentuan dalam Pasal 15 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 30/POJK.04/2017 tentang pembelian kembali saham yang dikeluarkan oleh perusahaan terbuka.