Sukses

Laba AKR Corporindo Turun Tipis 1,95 Persen di Kuartal I-2024

PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) mengumumkan kinerja kuartal I 2024 yang berakhir pada 31 Maret 2024.

Liputan6.com, Jakarta PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) mengumumkan kinerja kuartal I 2024 yang berakhir pada 31 Maret 2024. Pada periode tersebut, AKR Corporindo membukukan pendapatan Rp 9,81 triliun atau susut 10,47 persen dibandingkan pendapatan kuartal I 2023 yang sebesar Rp 10,96 triliun.

Bersamaan dengan turunnya pendapatan, beban pokok pendapatan pada kuartal I 2024 turun menjadi Rp 8,92 triliun dari Rp 9,89 triliun pada kuartal I 2023. Alhasil, perseroan mengantongi laba bruto Rp 894,1 miliar pada kuartal I 2024, turun dari Rp 1,07 triliun pada kuartal I 2023.

Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (25/4/2024), pada kuartal I 2024 perseroan membukukan beban umum dan administrasi Rp 218,58 miliar dan beban penjualan Rp 22,38 miliar.

Penjualan Aset

Bersamaan dengan itu, perseroan membukukan laba atas penjualan atau pengalihan aset tetap senilai Rp 9,65 juta, laba selisih kurs Rp 24,18 miliar, pendapatan usaha Rp 15,92 miliar, dan beban usaha lainnya Rp 927,57 juta.

Pada periode ini, perseroan membukukan penghasilan keuangan Rp 85,4 miliar, pajak final terkait penghasilan keuangan Rp 17,01 miliar, beban keuangan Rp 14,72 miliar, dan bagian atas laba entitas asosiasi Rp 17,54 miliar.

Setelah memperhitungkan beban pajak final dan pajak penghasilan, perseroan membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 595,46 miliar. Laba itu turun 1,95 persen dari laba kuartal I 2023 yang tercatat sebesar Rp 607,28 miliar.

Aset perseroan sampai dengan 31 Maret 2024 naik menjadi Rp 30,42 triliun dari Rp 30,25 triliun pada akhir 2023. Liabilitas turun menjadi Rp 15,69 triliun dari Rp 16,21 triliun. Sementar aekuitas hingga 31 Maret 2024 naik menjadi Rp 30,42 triliun dari Rp 30,25 triliun pada Desember 2023.

 

2 dari 3 halaman

Laba AKR Corporindo Tumbuh 16% pada 2023

PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) mengumumkan kinerja gemilang untuk tahun buku 2023 yang berakhir pada 31 Desember 2023. Pada periode tersebut, perseroan melaporkan pertumbuhan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham sebesar 16 persen menjadi Rp 2,78 triliun dibandingkan Rp 2,4 triliun pada 2022. Perusahaan mencatat CAGR sebesar 31 persen selama 5 tahun terakhir.

“AKR Corporindo terus mempertahankan momentum pertumbuhannya dengan pertumbuhan yang tidak hanya didorong oleh sektor bisnis inti yaitu perdagangan dan distribusi dan logistik namun juga dengan kontribusi yang signifikan dari segmen kawasan industri," kata Direktur Utama AKRA, Haryanto Adikoesoemo dalam keterangan resmi, Kamis (21/3/2024).

Sepanjang 2023, Haryanto mengatakan Kawasan Ekonomi Khusus JIIPE di Gresik mencatatkan penjualan lahan yang signifikan kepada perusahaan Internasional. Penjualan tanah selama 2023 mencapai 91 hektar, lebih tinggi dari 44 hektar pada tahun fiskal 2022.

"KEK JIIPE Gresik dengan pelabuhan terintegrasi, kawasan industri dan utilitasnya terus menarik investor internasional dan domestik yang berinvestasi pada ekosistem rantai nilai tambah di KEK JIIPE yang mendukung pertumbuhan industri nasional,” kata Haryanto.

Sepanjang 2023, perseroan membukukan total pendapatan 42,09 triliun atau turun 11,47 persen dibanding pendapatan pada 2022 yang tercatat sebesar Rp 47,54 triliun.

Pendapatan dari perdagangan dan distribusi adalah sebesar Rp 38,21 triliun lebih rendah dibandingkan Rp 44,7 triliun yang disebabkan oleh lebih rendahnya harga jual sepanjang tahun dengan normalisasi harga minyak bumi dan bahan kimia dasar internasional.

3 dari 3 halaman

Tekan Beban

Perusahaan terus secara efektif melewati pergerakan harga sambil meningkatkan volume dan mempertahankan margin pendapatan dari segmen kawasan industri meningkat sebesar 102 persen seiring dengan peningkatan penjualan lahan dan peningkatan kontribusi dari segmen utilitas.

Meksi terjadi penurunan pendapatan, perseroan berhasil menekan beban pokok pendapatan dari Rp 43,39 triliun pada 2022 menjadi Rp 37,61 triliun pada 2023.

Alhasil, perseroan berhasil membukukan laba kotor sebesar Rp 4,47 triliun pada 2023. Naik 5,20 persen dari laba kotor 2022 yang tercatat sebesar Rp 4,25 triliun. Setelah memperhitungkan beban usaha dan pendapatan usaha lainnya, perseroan membukukan laba usaha Rp 3,56 triliun atau naik 15,35 persen dari laba usaha tahun sebelumnya sebesar Rp 3,09 triliun.