Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah kembali menawarkan Surat Berharga Syariah Negara seri Sukuk Tabungan ST012. Kelebihan dari produk investasi syariah ini tidak hanya aman karena dijamin negara tetapi juga menawarkan imbal hasil yang lebih menarik dibanding deposito bank.
Chief Operating Officer Bareksa Ni Putu Kurniasari menjelaskan, setidaknya ada lima alasan utama Sukuk Tabungan ST012 bisa menjadi pilihan investasi aman dan menguntungkan untuk semua kalangan investor. Pertama, imbal hasil atau kupon ST012 lebih menarik daripada deposito perbankan, bahkan bisa mencapai dua kali lipatnya.
Baca Juga
“Sukuk Tabungan untuk tenor 2 tahun atau ST012T2 menawarkan kupon 6,4% per tahun dan ST012T4 tenor 4 tahun menawarkan kupon 6,55% per tahun, yang bersifat floating with floor,"kata dia dalam keterangan tertulis, Senin (29/4/2024).
Advertisement
Jika dibandingkan dengan deposito bank besar konvensional yang hanya sekitar 3% setahun sebelum pajak, imbal hasil Sukuk Tabungan bisa mencapai 2 kali lipatnya.
"Terlebih lagi, fitur floating with floor memungkinkan imbal hasil naik kalau suku bunga acuan naik, tetapi tidak bisa turun dari batas minimalnya,” tambah Putu.
Kedua, pokok dan imbal hasil Sukuk Tabungan 100% dijamin oleh negara melalui Undang-Undang tentang SBSN. Misalkan investor membeli nilai maksimal Rp 5 miliar untuk tenor 2 tahun dan maksimal Rp10 miliar tenor 4 tahun, total Rp15 miliar tersebut dijamin oleh negara.
Bandingkan dengan deposito yang hanya dijamin maksimal Rp 2 miliar oleh LPS, itupun untuk bunga yang setara atau di bawah acuan penjaminan LPS saat ini sebesar 4,25%.
Modal Kecil
Ketiga, dari segi pajak ST012 juga lebih unggul karena imbal hasilnya hanya terkena potongan 10%, lebih kecil daripada pajak bunga deposito yang sebesar 20%. Oleh karena itu, investor bisa mengoptimalkan potensi keuntungan dari investasi di Sukuk Tabungan ini.
Keempat, modal untuk berinvestasi di Sukuk Tabungan sangat terjangkau karena mulai dari Rp 1 juta, untuk membeli satu unit ST012.
"Entry barrier untuk investasi di ST012 lebih rendah dengan potensi imbal hasil setara dengan investor bermodal besar. Bandingkan dengan deposito di bank besar yang minimal saldonya sebesar Rp 10 juta, tetapi rate-nya mungkin lebih rendah daripada yang saldonya Rp 1 miliar," jelasnya.
Kelima, Putu menjelaskan bahwa instrumen ini menawarkan likuiditas yang juga menarik selain terdapat dua pilihan jangka waktu (tenor) dari ST012 yaitu tenor 2 tahun dan 4 tahun. Meski investor tidak bisa menjual ST012 sebelum jatuh tempo, ada opsi untuk melakukan pencairan lebih awal (early redemption) di separuh waktu investasinya.
“Jadi, kalau butuh dana mendadak, investor ST012T2 bisa mengajukan early redemption separuh dari nilai pembelian pada tahun 2025. Sedangkan investor ST012T4 bisa mengajukan early redemption separuh dari nilai pembelian pada tahun 2026.”
Advertisement
Ada Hadiah Emas
Investor yang tertarik untuk membeli ST012 bisa memesannya selama masa penawaran 26 April - 29 Mei 2024 melalui mitra distribusi (midis) resmi, termasuk Bareksa.
Sebagai informasi, Bareksa sudah mendapatkan penghargaan 5 tahun berturut-turut sebagai mitra distribusi yang diberikan oleh Kementerian Keuangan. Bareksa adalah pionir mitra distribusi online untuk kategori fintech yang telah membantu distribusi SBN ritel sejak pertama e-SBN meluncur pada 2018.
Keunggulan Bareksa yang menjadi salah satu poin pendukung sebagai midis terbaik adalah jangkauannya yang luas hingga ke 38 provinsi di Indonesia. Tak hanya itu, investor bisa dengan mudah memantau kepemilikan SBN dan investasi lainnya seperti reksa dana, saham dan emas dalam satu aplikasi terintegrasi di Super App Bareksa.
Yang paling menarik, Bareksa juga menawarkan hadiah pasti berupa emas sebesar 0,1 gram untuk setiap pemesanan ST012 senilai kelipatan Rp50 juta. Sehingga, bila investor memaksimalkan pembelian ST012-T2 dan T4 di Bareksa, investor bisa mendapatkan hingga 30 gram emas.
"Promo ini sungguh menarik, apalagi harga emas saat ini sedang tinggi dan investor bisa mengoptimalkan keuntungan dari SBN dan emas sekaligus," kata Putu.