Sukses

Profil Bambang Brodjonegoro, Mantan Menkeu Kini Jabat Komisaris Astra International

Bambang Brodjonegoro kembali masuk jajaran komisaris PT Astra International Tbk (ASII) yang telah disepakati dalam RUPST Perseroan, Selasa, 30 April 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro alias Bambang Brodjonegoro diangkat menjadi Komisaris Independen PT Astra International Tbk (ASII).

Pengangkatan Bambang ini telah disetujui pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perseroan yang diselenggarakan hari ini, Selasa 30 April 2024.

"RUPST PT Astra International Tbk mengangkat Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro sebagai Komisaris Independen Perseroan," ungkap Chief of Corporate Affairs Astra, Riza Deliansyah dalam konferensi pers usai RUPST perseroan, Selasa (30/4/2024).

Melansir berbagai sumber, Bambang Brodjonegoro lahir pada 1966. Bambang sendiri bukan kali pertama menduduki posisi penting di Asta. Sebelum kembali menjabat sebagai Komisaris Independen, Bambang diangkat pertama kali sebagai Komisaris Independen Perseroan berdasarkan keputusan RUPS Luar Biasa pada 17 Juni 2021.

Saat ini, Bambang tercatat menduduki posisi top manajemen di beberapa perusahaan. Antara lain; Komisaris Utama/ Komisaris Independen PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), Komisaris Utama PT Bukalapak.com Tbk (BUKA), Komisaris Independen PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA), dan Komisaris Independen PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF).

Sebelumnya Bambang pernah menjabat Komisaris Independen PT Adira Insurance Tbk (ADMF) pada 2006-2011 dan Komisaris PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM) pada 2011-2013. Bambang juga pernah berkecimpung di pemerintahan.

Dia sempat mencicipi posisi Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Republik Indonesia pada 2011-2013, Menteri Keuangan Republik Indonesia pada 2014-2016, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia pada 2016-2019, serta Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Republik Indonesia pada 2019-2021. Banyak kebijakan strategis yang berada di bawah kewenangannya.

Saat menjabat sebagai Menteri Keuangan (Menkeu), Bambang menggolkan kebijakan tax amnesty atau pengampunan pajak. Saat menjabat sebagai Menteri PPN ia menggawangi rencana pemindahan ibu kota.

Bambang juga aktif mengajar sebagai dosen di Universitas Indonesia. Bambang menyandang gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia dan gelar Master of Urban Planning serta gelar PhD in Urban & Regional Planning dari University of Illinois, Amerika Serikat.

 

 

2 dari 5 halaman

RUPST Astra International

Sebelumnya, PT Astra International Tbk (ASII) mengubah susunan pengurus yang telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Selasa, (30/4/2024).

PT Astra International Tbk mengangkat mantan Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro sebagai Komisaris Independen. Selain itu, Hsu Hai Yeh sebagai Komisaris Perseroan.

Sementara itu, Rudy dan Thomas Junaidi Alim Wijaya sebagai Direktur Perseroan. Astra International juga telah menerima surat pengunduran diri Johannes Loman sebagai Direktur Perseroan.

“Telah diterima pengunduran diri bapak Johannes Loman sebagai Direktur perseroan dan disetujui pengangkatan bapak Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro sebagai Komisaris Independen,” ujar Chief of Corporate Affairs Astra International Riza Deliansyah dalam konferensi pers, Selasa (30/4/2024).

Berikut daftar komisaris terbaru PT Astra International Tbk (ASII):

Dewan Komisaris

  • Presiden Komisaris: Prijono Sugiarto
  • Komisaris Independen: Sri Indrastuti Hadiputranto
  • Komisaris Independen: Apinont  Suchewaboripont
  • Komisaris Independen: Bambang Permadi Soemantri
  • Komisaris Independen: Muliaman Darmansyah Hadad
  • Komisaris: Anthony John Liddel Nightingale
  • Komisaris: Benjamin William Keswick
  • Komisaris: John Raymond Witt
  • Komisaris: Stephen Patrick Gore
  • Komisaris: Benjamin Herrenden Birks
  • Komisaris: Hsu Hai Yeh

 

Dewan Direksi

  • Presiden Direktur: Djony Bunarto Tjondro
  • Direktur: Suparno Djasmin
  • Direktur: Chiew Sin Cheok
  • Direktur: Gidion Hassan
  • Direktur, Henry Tanoto
  • Direktur: Santosa
  • Direktur: Gita Tiffani Boer
  • Direktur: FXL Kesuma
  • Direktur: Hamdani Dzulkarnaen Salim
  • Direktur: Rudy
  • Direktur:Thomas Junaidi Alim Wijaya
3 dari 5 halaman

Tebar Dividen 2023

Perseroan juga memutuskan untuk membagikan dividen tunai senilai Rp17,04 triliun atau Rp421 per saham.

Adapun nilai dividen yang akan dibagikan sebesar Rp21 triliun atau Rp519 per saham. Nilai ini sudah termasuk dividen interim ASII yang sudah lebih dulu dibayarkan pada 31 Oktober 2023 sebesar Rp3,97 triliun atau Rp98 per saham. 

"Telah disetujui penggunaan laba bersih perseroran tahun 2023 sebesar Rp33,8 triliun. Dengan rincian sebagai berikut, sebesar Rp21 triliun atau Rp519 setiap saham dibagikan sebagai dividen tunai termasuk didalamnya dividen interim," ujar Riza.

Sehingga sisanya sebesar Rp17 triliun atau Rp421 per saham akan dibayarkan  pada 30 Mei 2024 kepada pemegang saham perseroan yang namanya tercatat dalam daftar  pemegang saham perseroan pada 15 Mei 2024  pukul 16.00 WIB.

 

4 dari 5 halaman

Astra International Tambah Kegiatan Usaha di Kendaraan Listrik

Sebelumnya, PT Astra International Tbk (ASII) akan menambah kegiatan usaha terkait kendaraan listrik untuk mengembangkan ekosistem kendaraan listriknya.

Untuk menambah kegiatan usaha tersebut, PT Astra International Tbk akan meminta persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 30 April 2024, demikian mengutip dari keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI) ditulis Jumat (22/3/2024).

Adapun Perseroan akan menambah sejumlah kegiatan usaha antara lain industri baterai untuk kendaraan bermotor listrik, reparasi baterai dan akumulator listrik, serta penjualan tenaga listrik.

Selain itu, pembangkit, transmisi, distribusi dan penjualan tenaga listrik dalam satu kesatuan usaha, pembangkit, tranmisi dan penjualan tenaga tenaga listrik dalam satu kesatuan usaha. Selanjutnya pembangkit, distribusi, dan penjualan tenaga listrik dalam satu kesatuan usaha.

Kemudian distribusi dan penjualan tenaga listrik dalam satu kesatuan usaha, pengoperasian instalasi penyediaan tenaga listrik, aktivitas penunjang tenaga listrik lainnya, pengumpulan limbah berbahaya dan aktivitas call centre.

 

5 dari 5 halaman

Strategi Keberlanjutan

Sebelumnya, PT Astra International Tbk menambah kegiatan usaha ini seiring menerapkan strategi keberlanjutan dalam keseluruhan bisnis, didukung kolaborasi yang kuat dengan pemangku kepentingan berdasarkan peta jalan bisnis yang terarah.

"Perseroan mendukung transisi elektrifikasi di industri otomotif, dengan komitmen untuk menawarkan produk-produk elektrik yang sesuai dengan kebutuhan konsumen, dengan tujuan untuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia,” tulis Perseroan.

Adapun, saat ini PT Astra International Tbk menjual enam model mobil battery electric (BEV) dan 13 model mobil hybrid electric (HEV) di Indonesia di bawah merek Toyota, Lexus dan BMW. Selain itu, Perseroan juga menjual sepeda motor listrik EM1 e di bawah merek Honda.

Untuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik-nya, Astra International merencanakan antara lain untuk menjalankan usaha tambahan berupa penyediaan jasa electric vehicle (EV) charging station, EV swap battery station, reparasi baterai EV, pengumpulan baterai EV dan aktivitas penunjang lainnya.

“Sehubungan dengan hal tersebut, sesuai dengan ketentuan yang berlaku, Perseroan perlu melakukan penambahkan kegiatan usaha,” tulis perseroan.

Video Terkini