Liputan6.com, Jakarta - PT Gudang Garam Tbk (GGRM) kompak mencatat penurunan pendapatan dan laba sepanjang kuartal I 2024.
Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Rabu (1/5/2024), pendapatan Gudang Garam turun 11,65 persen menjadi Rp 26,26 triliun hingga kuartal I 2024. Pada kuartal I 2023, Perseroan meraup pendapatan Rp 29,73 triliun.
Baca Juga
Biaya pokok pendapatan (BPP) turun 7,4 persen menjadi Rp 23,47 triliun hingga kuartal I 2024 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 25,37 triliun.
Advertisement
Laba bruto Perseroan tercatat susut 35,8 persen dari Rp 4,35 triliun hingga akhir Maret 2023 menjadi Rp 2,79 triliun. Perseroan mencatat pendapatan lainnya turun menjadi Rp 42,16 miliar hingga kuartal I 2024 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 132,9 miliar. Perseroan catat kenaikan beban usaha menjadi Rp 1,87 triliun dari sebelumnnya Rp 1,83 triliun. Perseroan catat laba kurs naik menjadi Rp 18,69 miliar hingga kuartal I 2024. Pada periode sama tahun sebelumnya Rp 615 juta.
Dengan demikian, laba usaha Perseroan terpangkas 63 persen menjadi Rp 981,90 miliar hingga kuartal I 2024 dari periode sama 2023 sebesar Rp 2,65 triliun.
Dengan demikian, Perseroan mencatat laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk susut 69,66 persen menjadi Rp 595,57 miliar hingga kuartal I 2024 dari kuartal I 2023 sebesar Rp 1,96 triliun.
Perseroan mencatat laba per saham dasar dan dilusi turun menjadi Rp 310 pada kuartal I 2024 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1.020.
Ekuitas Gudang Garam naik menjadi Rp 61,45 triliun hingga akhir Maret 2024 dari Desember 2023 Rp 60,06 triliun. Liabilitas bertambah menjadi Rp 31,81 triliun hingga akhir Maret 2024 dari Desember 2023 sebesar Rp 31,5 triliun. Aset Perseroan bertambah menajdi Rp 93,27 triliun hingga 31 Maret 2024 dari Desember 2023 sebesar Rp 92,45 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 4,46 triliun hingga Maret 2024.
Gudang Garam Bakal Bangun Jalan Tol Akses ke Bandara Dhoho Kediri
Sebelumnya. PT Gudang Garam Tbk disebut akan membangun jalan tol akses menuju Bandara Dhoho, Kediri. Ini jadi bagian jalan Tol Kediri-Tulungagung.
Hal ini diungkap oleh Anggota BPJT Kementerian PUPR Tulus Abadi. Dia mengatakan saat ini sudah masuk proses lelang menuju Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT).
"Dalam proses menuju PPJT, perjanjian pengusahaan jalan tol, itu ada ruas Gede di Tulungagung sebesar 44,51 km itu nanti yang menghubungkan Bandara Dhoho ya karena Bandara Dhoho sudah mau finishing," kata dia dalam diskusi bertajuk 'Jalan Tol dan Jalan Daerah', di Jakarta, Kamis (16/11/2023).
Dia mengatakan pembangunan jalan tol ini akan jadi tanggung jawab dari Gudang Garam. Mengingat, Bandara Dhoho pun jadi garapan perusahaan rokok tersebut.
Tulus menyebut, dalam proses lelang yang dilakukan, sudah didapatkan pemenangnya. Namun, Tulus tidak menyebut lebih rinci.
"dan agar lebih optimal dibangun jalan tolnya oleh Gudang Garam ya. Saat ini sudah dalam proses, lelang sudah ada pemenangnya," ungkap dia.
Informasi, pembangunan jalan tol Kediri-Tulungagung ini membutuhkan investasi sebesar Rp 10,2 triliun. Saat ini prosesnya berada pada penetapan pemenang lelang dengan target PPJT di kuartal IV-2023.
Advertisement
Bagian Tol Trans Jawa
Mengutip laman BPJT, Jalan Tol Kediri-Tulungagung direncanakan sebagai bagian dari sistem Jalan Tol Trans-Jawa dan akan tersambung pada rencana ruas Jalan Tol Ngawi-Kertosono-Kediri.
Rencana Jalan Tol Kediri-Tulungagung diharapkan dapat menunjang aksesibilitas yang dibutuhkan dari Jaringan Jalan Lintas Pantai Selatan sehingga kebutuhan perjalanan dari wilayah selatan Provinsi Jawa Timur dapat terlayani.
Pembangunan Jalan Tol Kediri-Tulungagung diharapkan mendukung aksesibilitas antarwilayah yang dilalui sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan sector ekonomi, pariwisata, dan perindustrian.
"Rencana pembangunan jalan tol ini termasuk dalam program percepatan pembangunan ekonomi Provinsi Jawa Timur serta mendukung Proyek Strategis Nasional, Bandar Udara Dhoho Kediri," sebagaimana dikutip.
Menhub Minta Penerbangan Umrah dari Bandara Dhoho
Diberitakan sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berharap bisa menjadikan Bandara Dhoho Kediri sebagai salah saru tempat pemberangkatan umrah. Rencana ini, harapan Menhub bisa direalisasikan mulai 2024, tahun depan.
Hal ini diungkap Menhub Budi saat mengunjungi lokasi Proyek Strategis Nasional (PSN) di Kabupaten Kediri, Jawa Timur itu. Guna mendukung rencananya itu, dia akan mulai mejajaki komunikasi dengan pihak Arab Saudi.
"Kami akan mulai koordinasi dengan pihak GACA (General Authority of Civil Aviation) atau Dirjen Perhubungan Udara Arab Saudi. Kalau ini disetujui pihak GACA, maka minimal kita akan buka penerbangan umroh," ujar Menhub Budi, mengutip keterangan resmi, Jumat (14/7/2023).
Selain itu, dia juga membuka peluang untuk membuka penerbangan umrah pada tahun depan. Untuk itu, dia menyarankan untuk menambah fasilitas di sekitar bandara seperti hotel dan fasilitas pendukung lainnya.
"Kami ingin memberikan suatu kualifikasi di bandara ini dengan fasilitas yang lengkap. Kami juga mohon dukungan Bupati Kediri untuk mulai mensosialisasikan bandara ini dan rencana pembukaan penerbangan umrah," urainya.
Di samping itu, Menhub Budi mengaku terus melakukan pembahasan dan berkoordinasi secara intensif dengan pihak PT Gudang Garam sebagai pihak yang mendanai dan membangun Bandara Kediri.
Tujuannya, agar penyelesaian pembangunannya dapat dilakukan sesuai dengan target dan dapat segera dirasakan manfaatnya bagi masyarakat di Kediri dan sekitarnya.
"Hari ini saya keliling melihat Bandara Kediri dari udara dan saya melihat pekerjaan yang dilakukan sangat serius mulai dari penataan tata air, fasilitasnya, dan lain sebagainya. Untuk itu saya menyampaikan apresiasi kepada Gudang Garam, WIKA, dan Bupati Kediri dan pihak lainnya yang turut mendukung pembangunan bandara ini, " tutur Menhub.
Advertisement