Sukses

Diam-diam, Astra Serius Garap Ekosistem Kendaraan Listrik

Astra Otoparts yang merupakan bagian dari PT Astra International Tbk (ASII) memiliki divisi R&D yang dikelola sendiri. Perseroan juga bermitra dengan banyak pihak yang sudah memasok sekitar 74 komponen kendaraan listrik atau EV.

Liputan6.com, Jakarta - PT Astra International Tbk (ASII) ikut andil melengkapi ekosistem kendaraan listrik (electric vehicle/EV) khususnya di Indonesia. Direktur PT Astra International Tbk, Hamdani Dzulkarnaen Salim menjelaskan, upaya pengembangan ekosistem kendaraan listrik oleh Astra ini dilakukan selain dari sisi hulu, juga dari sisi infrastruktur.

Dalam hal ini, Astra Otoparts Tbk (AUTO) sebagai anak perusahaan Astra, serius untuk melakukan transisi elektrifikasi. Hamdani mengatakan, Autoparts adalah pemasok utama untuk OEM maupun aftermarket. Bukan hanya di kawasan domestik, tetapi juga di kawasan regional.

"Jadi kami serius untuk masuk ke elektrifikasi karena kami percaya bahwa kami juga akan menjadi pemain kunci nantinya, dan kami akan berusaha mempertahankan posisi kami sebagai pemain utama yang memasok kebutuhan komponen untuk kendaraan EV pada saat ini," kata Hamdani, dikutip Rabu (1/5/2024).

Astra Otoparts juga memiliki divisi R&D yang dikelola sendiri. Perseroan juga bermitra dengan banyak pihak yang juga memiliki divisi R&D. Saat ini perseroan memiliki 19 anak perusahaan yang sudah memasok sekitar 74 komponen untuk EV.

Komponen-komponen tersebut bukan hanya untuk Astra Group tetapi juga untuk di luar Astra Group. Komponen juga tak hanya untuk kendaraan roda 4, tetapi juga untuk kendaraan roda 2.

"Jadi secara konsisten Astra Otoparts akan terus mengembangkan parts EV ini karena kami yakin ini ke depan akan memainkan peranan yang semakin penting dalam pengembangan ekosistem kendaraan EV di Indonesia," imbuh Hamdani.

Dari sisi infrastruktur, saat ini Astra Otoparts sudah mampu memproduksi SPKLU ataupun charging machine. Di samping itu, perseroan juga mempunyai fasilitas Astra Autopower yang nantinya akan menjual tenaga listrik untuk kendaraan-kendaraan listrik.

"Kami akan terus memperluas jaringannya dengan memasuki kawasan gedung perkantoran, rest area dan juga daerah-daerah di mana populasi EV itu signifikan bersama-sama dengan PLN," pungkas Hamdani.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.