Sukses

Indofood CBP Kantongi Penjualan Rp 19,92 Triliun pada Kuartal I 2024

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk meraih penjualan Rp 19,92 triliun hingga kuartal I 2024. Penjualan tersebut tumbuh 4,06 persen dari periode sama tahun sebelumnya.

Liputan6.com, Jakarta - PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) mengumumkan kinerja keuangan kuartal I 2024. Perseroan membukukan kinerja keuangan beragam seiring pendapatan naik tipis, tetapi laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk melemah.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Kamis (2/5/2024), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk meraih penjualan Rp 19,92 triliun hingga kuartal I 2024. Penjualan tersebut tumbuh 4,06 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 19,14 triliun.

Beban pokok penjualan naik 1,13 persen menjadi Rp 12,32 triliun dari periode sama tahun sebelumnya Rp 12,18 triliun. Namun, Indofood CBP Sukses Makmur mencatat laba bruto naik 9,2 persen menjadi Rp 7,60 triliun hingga kuartal I 2024 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 6,96 triliun.

Perseroan menekan beban usaha penjualan dan distribusi menjadi Rp 2,01 triliun hingga kuartal I 2024 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,04 triliun. Beban umum dan administrasi naik menjadi Rp 782,82 miliar hingga kuartal I 2024 dari kuartal I 2023 sebesar Rp 615,88 miliar.

Pendapatan operasi lain naik menjadi Rp 224,67 miliar hingga kuartal I 2024 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 174,73 miliar. Beban operasi lain susut menjadi Rp 107,57 miliar hingga kuartal I 2024 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 486,97 miliar.

Dengan demikian, laba usaha meningkat 23,2 persen menjadi Rp 4,91 triliun hingga kuartal I 2024 dari periode kuartal I 2023 sebesar Rp 3,99 triliun. Core profit  Perseroan naik 13 persen menjadi Rp 3,24 triliun dari Rp 2,87 triliun pada kuartal I 2024.

Sementara itu, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 40,5 persen menjadi Rp 2,35 triliun hingga kuartal I 2024 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 3,95 triliun.

Perseroan mencatat laba per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun menjadi Rp 202 dari periode kuartal I 2023 sebesar Rp 339.

 

2 dari 4 halaman

Aset Perseroan

Total ekuitas naik menjadi Rp 64,57 triliun hingga kuartal I 2024 dari Desember 2023 sebesar Rp 62,10 triliun. Liabilitas naik menjadi Rp 59,01 triliun pada kuartal I 2024 dari Desember 2023 sebesar Rp 57,16 triliun.

Aset Perseroan naik menjadi Rp 123,59 triliun hingga kuartal I 2024 dari Desember 2023 sebesar Rp 119,26 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas menjadi Rp 20,40 triliun hingga 31 Maret 2024 dari Desember 2023 sebesar Rp 19,35 triliun.

Direktur Utama dan Chiex Executive Officer Indofood CBP Sukses Makmur, Anthoni Salim menuturkan, di tengah tantangan global yang masih terus berjalan, pihaknya mengawali 2024 dengan kinerja yang baik.

“Kami akan terus melakukan evaluasi dan menyesuaikan strategi serta langkah-langkah kami dalam menghadapi dinamika kondisi pasar global guna mempertahankan daya saing dan mendorong pertumbuhan organic baik di pasar dalam maupun luar negeri,” tutur dia dalam keterangan resmi.

Pada penutupan perdagangan saham, Kamis, 2 Mei 2024, harga saham ICBP melemah 3,68 persen ke posisi Rp 10.475 per saham. Harga saham ICBP dibuka stagnan di posisi Rp 10.875. Harga saham ICBP berada di level tertinggi Rp 10.875 dan terendah Rp 10.300 per saham. Total frekuensi perdagangan 5.089 kali dengan volume perdagangan 59.470 saham. Nilai transaksi Rp 62,7 miliar.

3 dari 4 halaman

Kinerja 2023

Sebelumnya diberitakan, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) mencatat kinerja keuangan positif pada 2023. Perseroan mencatat pertumbuhan penjualan dan laba sepanjang 2023.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Selasa (26/3/2024), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) meraih penjualan bersih Rp 67,90 triliun pada 2023. Penjualan Perseroan tumbuh sekitar 5 persen menjadi Rp 67,91 triliun pada 2023 dari periode 2022 sebesar Rp 64,80 triliun.

Beban pokok penjualan tercatat Rp 42,78 triliun pada 2023, turun 0,51 persen dibandingkan 2022 sebesar Rp 43 triliun. Dengan demikian, laba bruto naik 15,29 persen menjadi Rp 25,12 triliun pada 2023 dari posisi 2022 sebesar Rp 21,79 triliun.

Perseroan mencatat beban penjualan naik menjadi Rp 7,53 triliun pada 2023 dari 2022 sebesar Rp 6,99 triliun. Beban umum dan administrasi bertambah menjadi Rp 2,81 triliun pada 2023 dari posisi 2022 sebesar Rp 2,38 triliun.

Selain itu, laba usaha naik 7,54 persen dari Rp 13,37 triliun pada 2022 menjadi Rp 14,38 triliun pada 2023. Marjin laba usaha meningkat menjadi 21,2 persen dari 20,6 persen.

Dengan tidak memperhitungkan akun non-recurring dan selisih kurs, core profit yang mencerminkan kinerja operasional Perseroan bertambah 27 persen menjadi Rp 9,27 triliun pada 2023 dari 2022 sebesar Rp 7,31 triliun. Sementara itu, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tumbuh 52,38 persen menjadi Rp 6,99 triliun pada 2023 dari 2022 sebesar Rp 4,58 triliun.

Dengan demikian, laba per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 599 pada 2023 dari posisi 2022 sebesar Rp 393.

Total ekuitas naik menjadi Rp 62,10 triliun pada 2023 dari posisi 2022 sebesar Rp 57,47 triliun. Liabilitas turun menjadi Rp 57,16 triliun pada 2023 dari posisi 2022 sebesar Rp 57,8 triliun. Aset Perseroan bertambah menjadi Rp 119,26 triliun pada 2023 dari 2022 sebesar Rp 115,30 triliun. Perseroan kantongi kas Rp 19,35 triliun pada 2023.

 

4 dari 4 halaman

Neraca Keuangan yang Kuat

“Di tengah berbagai tantangan global dan melemahnya daya beli masyarakat berpenghasilan rendah dengan gembira saya melaporkan ICBP berhasil menyesuaikan diri di tengah dinamika pasar dan mampu memberikan pertumbuhan penjualan dan profitabilitas,” ujar Direktur Utama dan Chief Executive Officer ICBP, Anthoni Salim.

Anthoni menuturkan, ke depan, ekonomi Indonesia diperkirakan tetap tangguh. Di mana hal ini mendukung rencana ICBP untuk terus menyeimbangkan pertumbuhan penjualan dan profitabilitas dan tetap mempertahankan neraca keuangan yang kuat. “Selain itu, kami akan mencermati perkembangan kondisi makro secara global agar dapat menyesuaikan strategi kami dengan perkembangan yang terjadi,” kata dia.

Pada penutupan perdagangan Senin, 25 Maret 2024, saham ICBP naik 0,67 persen menjadi Rp 11.200 per saham. Saham ICBP dibuka stagnan di posisi Rp 11.125 per saham. Saham ICBP berada di level tertinggi Rp 11.300 dan terendah Rp 11.025 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.797 kali dengan volume perdagangan 72.008 saham. Nilai transaksi Rp 80,5 miliar.