Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah melemah usai sempat di zona hijau pada awal sesi perdagangan Jumat (3/5/2025). Koreksi IHSG terjadi di tengah bursa saham Asia yang menguat dan sektor saham kesehatan pimpin penguatan.
Mengutip data RTI, IHSG melemah tipis 0,16 persen ke posisi 7.105. IHSG sempat dibuka stagnan 7.117,42. Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat menghijau sehingga sentuh level tertinggi 7.165,10. Namun, penguatan IHSG hanya sementara dan berbalik arah memerah. IHSG sempat sentuh level terendah 7.094,69.
Baca Juga
Indeks LQ45 terpangkas 0,25 persen ke posisi 896. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.
Advertisement
Sebanyak 204 saham menguat dan 283 saham melemah. 225 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 308.743 kali dengan volume perdagangan 5,7 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 3,5 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.071.
Mayoritas sektor saham (IDX-IC) melemah. Sektor saham energi turun 0,46 persen, sektor saham basic susut 0,09 persen, sektor saham industri terpangkas 0,23 persen, sektor saham nonsiklikal melemah 0,34 persen.
Selain itu, sektor saham keuangan melemah 0,35 persen, sektor saham infrastruktur tergelincir 0,47 persen dan sektor saham transportasi susut 0,05 persen.
Sementara itu, sektor saham siklikal naik 0,27 persen, sektor saham kesehatan bertambah 0,57 persen, sektor saham properti melambung 0,47 persen, sektor saham teknologi naik 0,28 persen dan sektor saham transportasi naik 0,05 persen.
Pada awal sesi perdagangan, harga saham BBRI melemah 0,63 persen ke posisi Rp 4.740 per saham. Harga saham BBRI dibuka stagnan di posisi Rp 4.760 per saham. Harga saham BBRI berada di level tertinggi Rp 4.830 dan terendah Rp 4.710 per saham. Total frekuensi perdagangan 25.216 kali dengan volume perdagangan 1.410.543 saham. Nilai transaksi Rp 671,2 miliar.
Review IHSG pada Kamis 2 Mei 2024
IHSG melemah 1,6 persen ke posisi 7.117 pada perdagangan saham Kamis, 2 Mei 2024 seiring saham bank besar terus alami tekanan usai rilis kinerja kuartal I 2024 yang mencatat laba yang melemah pertama. Saham BMRI turun 8,3 persen. Diikuti saham BBNI susut 8 persen, saham BBRI tergelincir 3,6 persen.
Harga saham BBCA alami koreksi lebih kecil sekitar 2,6 persen. Aksi jual ini seiring kemungkinan besar disebabkan prospek yang sulit terhadap suku bunga yang lebih tinggi menyebabkan biaya dana lebih tinggi dan memunculkan masalah biaya kredit. Meski ada beberapa pergerakan penting di sektor konsumen. Saham CLEO naik 5,8 persen dan KLBF menguat 2,4 persen. Saham ASII menguat 0,5 persen usai pengumuman dividen yang siratkan imbal hasiul 7 persen.
Advertisement
Top Gainers-Losers
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
- Saham LABA melambung 26,32 persen
- Saham NINE melambung 20 persen
- Saham DADA melambung 20 persen
- Saham OLIV melambung 16,67 persen
- Saham ACRO melambung 13,75 persen
- Saham JMAS melambung 13,21 persen
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
- Saham ATLA merosot 25 persen
- Saham MIRA merosot 16,67 persen
- Saham IKAI merosot 12,50 persen
- Saham ANDI merosot 12,50 persen
- Saham KOTA merosot 12,50 persen
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
- Saham ATLA tercatat 28.994 kali
- Saham BBRI tercatat 26.146 kali
- Saham BMRI tercatat 20.564 kali
- Saham GOTO tercatat 9.414 kali
- Saham BBNI tercatat 9.124 kali
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
- Saham BMRI senilai Rp 677,5 miliar
- Saham BBRI senilai Rp 532,6 miliar
- Saham BBCA senilai Rp 207 miliar
- Saham BBNI senilai Rp 116,9 miliar
- Saham BOGA senilai Rp 101,6 miliar
Prediksi IHSG dan Saham Pilihan dari BNI Sekuritas
Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas Fanny Suherman, CFP mengatakan, IHSG akan cenderung bergerak sideways cenderung melemah pada Jumat, 3 Mei 2024.
“Level support IHSG di 7.030-7.080, sedangkan level resist berada di 7.150-7.200,” kata dia.
Berikut saham pilihan BNI Sekuritas untuk Jumat (3/5/2024):
1. AKRA: Spec Buy
Beli di 1650, cutloss jika break di bawah 1610.
Jika tidak break di bawah 1610, potensi naik ke 1680-1720 short term.
2. MEDC: Spec Buy
Beli di 1290, cutloss jika break di bawah 1250.
Jika tidak break di bawah 1250, potensi naik ke 1350-1370 short term.
3. MAPI: Spec Buy
Beli di 1440, cutloss jika break di bawah 1410.
Jika tidak break di bawah 1440, potensi naik ke 1500-1550 short term.
4. MAPA: Spec Buy
Beli di 775, cutloss jika break di bawah 750.
Jika tidak break di bawah 750, potensi naik ke 805-840 short term.
5. ASII: Spec Buy
Beli di 5150, cutloss jika break di bawah 5075.
Jika tidak break di bawah 5075, potensi naik ke 5275-5325 short term.
6. CMRY: Spec Buy
Beli di 4960, cutloss jika break di bawah 4800.
Jika tidak break di bawah 4800, potensi naik ke 5025-5125 short term.
Advertisement